8. Ngabuburit Keluarga

242 41 3
                                    

Pagi harinya, pukul delapan lewat tiga puluh menit. Teman-temannya Keenan sudah pada pulang dan selesai dari acara 'nginep-nginep' nya.

Karena sekarang hari Sabtu, jadi Theo lebih memilih ambil cuti dari pada harus bekerja.

Para karyawan di kantornya pun ia suruh cuti, hari Sabtu dan Minggu itu digunakan untuk kumpul keluarga bukan kumpul dengan teman juga berkas yang ada di kantor.

Tony tidak mengambil cuti memang, tapi ia akan masuk siang nanti nya. Jadwalnya di rumah sakit hari ini hanya sedikit, jadi saat sore hari nanti juga sudah balik.

Ervin juga sama, tidak ada jadwal hari ini membuatnya bisa tidur nyenyak tanpa harus bangun buru-buru lagi.

Dan kelima anak nakal itu, seperti nya sedang lelah untuk berbuat ulah. Nyatanya sekarang mereka sudah tidur terlentang di ruang tengah dengan banyak bantal di sekelilingnya.

Iya, mereka tidur di sana. Jadi ceritanya begini, karena Raska dan yang lainnya akan menginap. Aziel mengusulkan untuk tidur di ruang tengah saja dan hal itu disetujui oleh yang lainnya.

Dan saat kembali ke rumah masing-masing pun, Raska dan yang lain belum sempat mandi. Begitu pun dengan si tuan rumahnya.

"Dek! Dek!" Panggil Theo.

"Apa sih bang? Sean masih ngantuk nih!" Sean menggeliat ketika Theo mencoba membangunkannya.

"Ish, jangan tidur lagi. Udah mau jam setengah sembilan ini, bangun dulu!" Mau tak mau, lima Kembaran itu harus bangun sebelum Theo murka.

Dengan malas mereka beranjak seraya membawa bantal dan selimut ke lantai atas, membawanya ke kamar lalu membersihkan diri masing-masing.

..

Karena semuanya sedang tidak ada kegiatan, mereka hanya menonton film saja di ruang tengah. Membosankan sekali bukan, ya mau bagaimana lagi.

Karena bulan ini bulan Ramadhan, semua warung toko kue dan lainnya kecuali swalayan dan mall buka pada pukul empat sore.

"Enaknya ngapain sih, pagi-pagi begini?" Pertanyaan dari Tony sontak membuat semuanya berpikir, tapi Haezal belum satu detik sudah mengeluh kembali.

"Nggak tahu Haezal mah, Ezal malas mikir!" Ucapnya acuh.

Yang lain hanya geleng-geleng kepala melihatnya,

"Bang!" Panggil Sean.

"Ngabuburit nanti sore, gimana?" Sarannya.

"Boleh tuh, sekeluarga lagi! Tony!"

"Apa bang?"

"Kamu ke rumah sakit habis Dzuhur, pulangnya jam berapa?"

"Setengah empat palingan, Tony ke sana cuman ngecek pasien doang!" Theo mengangguk mengerti lalu kembali menatap si kembar Lima yang kini tengah menatapnya.

"Ya udah deh, nanti sore ngabuburit. Jam setengah lima udah siap semua, oke?" Yang lain tersenyum sumringah lalu menjawab dengan serentak.

"Siap, bang Theo!!"

🐾🐾🐾

Pukul 16.28.

Kesepuluh bersaudara ini sudah selesai dan siap untuk pergi dan kini sedang berkumpul di ruang tengah,

"Perginya pake apa? Mobil?" Sontak si kembar menggeleng, bagi mereka tidak seru jika menaiki mobil, sulit mencari jalan yang ramai karena banyak orang berjualan takjil dipinggir jalan, sangat tidak seru bagi mereka.

"Terus?"

"Nggak enak bang, ngabuburit kok pake mobil sih! Motor atuh lah!" Usul Haezal. Lima sulung tertua disana terlihat berpikir, lalu mengangguk mengiyakan.

"Ya udah, pake motor. Abang sama Jauzan, Keenan sama Ervin, Aziel sama Tony, Jarvis sama Haezal, terakhir Key sama Sean!"

Setuju dengan perkataan si tertua, mereka langsung menyambar kunci motor lalu pergi keluar menuju garasi dan tancap gas setelah nya.






∆∆∆

Assalamualaikum~

Maaf baru up ya, juga maaf cuman sedikit 🤧

Salahin PLN yang matiin lampu dari author bangun sahur, mana nggak sempat nge-cas hp lagi😐

Voment ya guys,

Lop u all 💙💚

See you 🤗

Rumah Kita✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang