13. Burger

250 42 40
                                    

Di hari ini, rumah keluarga kesepuluh saudara ini kembali sepi. Tapi kali ini, penghuni nya memang sedang berada di luar semua.

Theo yang sibuk di kantornya, Key yang ada di restoran, Tony yang punya jadwal operasi di rumah sakit, Ervin dengan tugas-tugas kuliah nya dan Jarvis yang berkumpul untuk berdiskusi tentang study tour di kampusnya.

Sisanya di kembar Lima hanya pergi bermain, bersama dengan sohib-sohib mereka tentu saja.

..

"Kita bisa coba resep ini. Nggak terlalu sulit nyari bahan-bahan nya juga pembuatan nya simpel gitu!"

Key memberikan pendapatnya saat salah satu karyawan restorannya memberikan usul pasal menu makanan baru.

"Dan kalo ini laris, cabang baru akan dibuka lagi dengan menu utamanya ini! Ada pertanyaan lagi?"

Salah seorang karyawan menunjukkan tangannya, Key yang melihat tentu saja langsung mempersilahkan.

"Ya, silahkan!"

"Percobaan nya, apa bapak sendiri yang melakukan?"

"Ya, saya sendiri yang akan mencobanya. Besok, saat berbuka. Saya akan cobakan ke kalian semua, omong-omong. Gimana dengan urusan nasi kotak untuk anak yatim dan kaum dhuafa?"

Meskipun ditengah ramadhan dan pandemi, Key tetap membuka restorannya pada jam biasanya. Tidak dibuka semua, hanya untuk para karyawan leluasa mengerjakan pekerjaan mereka.

Hanya tim pembersih yang datang di jam biasa, nanti berganti jadwal dengan yang lain alias penjaga kasir, pramusaji, dan para chef yang datang di sore hari menjelang berbuka.

"Masih dalam proses pak, sekitar 85%. Kemungkinan, nanti sore sudah bisa bapak bagikan!" Jawab karyawan yang lain.

"Oh, oke. Kalo begitu, rapat hari ini kita tutup. Tetap jaga kesehatan kalian dan gunakan masker, saya permisi. Assalamualaikum!"

"Waalaikumsalam!"

🐾🐾🐾

"Assalamualaikum, Aarav pulang!!!" Keenan berteriak memberitahu ketika ia sampai di rumah, di halaman depan. Bisa ia lihat mobil Key sang kakak sudah terparkir disana.

Omong-omong ini sudah pukul tiga sore, dan Keenan selalu membatasi waktu bermainnya hingga pukul tiga sore.

"Waalaikumsalam!" Key datang dengan keadaan sedikit berantakan, dia sedang sibuk di dapur sejak pulang tadi. Entah apa yang dilakukan anak kedua dari kesepuluh saudara itu.

Saat Keenan berbalik setelah selesai meletakkan sepatu nya di rak sepatu, ia mendapati Key tengah sibuk mengobrak-abrik rak buku yang ada di dekat ruang tengah.

"Lah, bang Key ngapain?" Tanyanya saat sampai di dekat Key.

"Nyari koran, Rav! Ah, tahu nggak di mana?" Ia berbalik menatap sang adik yang kini juga menatapnya.

"Di laci dapur lah, kenapa nyari nya kesini!" Jawab Keenan, Key langsung mengelus tengkuknya dan langsung berjalan lagi ke arah dapur.

Ini hanya inisiatif Keenan saja, maka dari itu ia memilih mengikuti sang kakak menuju dapur. Ingin tahu saja, kakak nya itu sedang apa dan saat sampai disana,

"Astaghfirullah, Allahuakbar! Bang Key ngapain sih? Dapurnya kok diberantakin gini?" Sungutnya sebal.

Key menghiraukan, ia masih sibuk mencari koran yang kata Keenan ada di laci dapur. Setelah mendapatkan nya, ia beralih ke kulkas untuk mengambil sesuatu. Keenan hanya memperhatikan saja apa yang dilakukan kakak keduanya itu.

Rumah Kita✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang