PART 9

2K 159 4
                                    

"Menungguku baby girl?"

Rose mendongak saat mendengar suara yang begitu ia rindukan. Perlahan kedua sudut bibirnya naik menciptakan sebuah senyuman manis dengan mata berbinar senang.

Jimin tertegun beberapa saat ketika melihat senyuman yang sama sekali tak pernah ia lihat. Ini seperti bukan Rose yang selalu melemparkan tatapan sinis dan senyuman nakal, tapi ini seperti Rose yang berbeda.

Sadar bahwa Jimin terkejut akan dirinya. Rose segera mengubah mimik wajahnya, menatap Jimin serius dan tak lupa seringaian yang terbingkai indah dibibir plumnya.

"Ya ... Siapa yang tidak merindukan pria tampan ini hmm?" lirih Rose namun tak melunturkan tatapan tajamnya.

"Kau menggodaku?" sinis Jimin.

"Aku? Tidak." jawab Rose terkekeh pelan.

"Kau iya!" serobot Jimin yang langsung mengukung Rose diantara kedua lengan kekarnya.

Rose tidak gugup ataupun gelagapan, ia justru semakin menyeringai dan malah mengalungkan lengannya pada tengkuk Jimin.

"Apa kau tergoda?" tanya Rose menjebak.

Terlihat bola mata Jimin meliar sesaat karena merasa bahwa ucapan Rose barusan memang benar.

Suara kekehan Rose kembali terdengar. Namun sepersekian detik kemudian, mata Jimin membola saat Rose tanpa aba-aba menjinjitkan tubuhnya lalu menempelkan bibirnya pada bibir seksi Jimin.

Sungguh diluar dugaan.

Merasa puas meski hanya sekedar menempel, Rose mencoba menjauhkan wajahnya. Namun Jimin lebih dulu menangkup kepala bagian belakang Rose agar tetap berada diposisi sebelumnya.

Dilumatnya bibir yang telah ia rindukan berminggu-minggu lamanya. Semuanya ia lampiaskan dalam pagutan yang terkesan kasar dan tergesa-gesa.

Rose sesekali melenguh merasakan nikmatnya ciuman liar Jimin yang membuatnya lupa diri. Ternyata berciuman dengan pria dewasa lebih nikmat. Begitu pikirnya.

Ya benar Rose. Pria dewasa yang sedang emosi, memang perpaduan sempurna.

Seakan tidak membutuhkan oksigen. Jimin mengangkat tubuh Rose, sontak membuat gadis itu melingkarkan kakinya pada pinggang Jimin. Dihimpitnya tubuh Rose hingga benar-benar menempel tanpa jarak pada tubuhnya dan semakin memperdalam ciumannya.

Rose mulai megap-megap. Dibukanya mulutnya berusaha menghirup oksigen untuk mengisi paru-parunya. Namun hal itu malah Jimin jadikan kesempatan untuk membelit lidah Rose lalu menghisapnya kuat hingga membuat keduanya melenguh nikmat.

"Hah ... Hah .. It's Crazy!" ujar Rose tersengal saat Jimin berhenti menciuminya namun turun kebagian ceruk lehernya.

"Stop It Mr. Park!" pekik Rose saat merasakan lidah basah milik Jimin menyentuh lekukan lehernya.

Jimin seakan menulikan telinganya dari panggilan-panggilan Rose. Mengecup pelan satu titik disana, lalu menghisapnya dengan kuat. Sampai-sampai Rose harus membekap mulutnya sendiri saat teriakannya terdengar begitu nyaring.

Jimin menjauhkan wajahnya dengan nafas memburu. Menatap Rose yang wajahnya sudah memerah padam akibat perbuatannya.

"This is-" lirih Jimin menunjuk tanda yang baru saja ia tinggalkan.

"-mine." ujarnya menyeringai.

"Bastard!" umpat Rose kesal dan berusaha menutupi ruam kemerahan yang Jimin tinggalkan.

"Yes, i'm." jawabnya terkekeh.

-----/-----

Sementara di sisi lain. baek Hyun yang masih berkutat dengan semua laporan-laporan bisnis. Baik itu laporan pemasukan, ataupun laporan pembunuhan yang dilakukan oleh kelompok mereka.

DANGEROUS MAN || jirose [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang