PART 5

2.1K 154 1
                                    


Kini Jimin sedang duduk disinggasana megah diruangannya. Ditatapnya monitor miliknya yang membuatnya menggeram tertahan. Bagaimana tidak kesal, dilayarnya itu begitu jelas bahwa gadisnya-siapa lagi kalau bukan Rose- sedang duduk berdua dengan seseorang dengan wajah Tampan .
Tapi kembali dengan sifat narsisnya, ia memuji dirinya yang jauh lebih tampan karena ia seorang pria mapan dibanding anak jurusan yang berani duduk disamping gadisnya.
"Tuan. Namanya adalah Hoshi, dan dia adalah perwakilan jurusan dikelasnya. Umurnya 20 tahun, dia anak dari Lee Jong Suk dan Park Shin Hye." ujar Baek Hyun menutup tab miliknya.
"Hoshi yaa. Cukup berani mendekati gadisku. Baek Hyun, kuperintahkan kau untuk menjemput gadisku dan bawa dia kemari secepat mungkin. Aku tidak suka melihat Hoshi itu tersenyum pada gadisku. Cih! Kelihatan sekali bahwa dia itu pria mesum." cibirnya dengan tatapan meremehkan.
"Anda memang tak sadar diri tuan." batin Baek Hyun yang sangat tahu bahwa tuannya ini jauh lebih mesum.
"Yak! Aku tahu bahwa kau sedang mengataiku tak sadar diri bukan?" skak Jimin, Baek Hyun pun langsung gelagapan.
"A-ah t-tidak Tuan." sergah Baek Hyun.
"Tidak salah lagi, hmm?" sinis Jimin.
"Hei dengarkan aku. Aku mesum hanya pada gadisku saja, selebihnya itu aku hanya melampiaskan hasratku. Aku ini pria dewasa dan aku normal, jadi itu tidak bisa dikatakan mesum. Kau mengerti." tekan Jimin.
"Terus saja mengelak Tuan." batin Baek Hyun lagi.
"Baik Tuan, saya mengerti." balas Baek Hyun mencoba tersenyum.
"Bagus. Yasudah, kalau begitu cepat pergi dan bawa Rose  kemari. Jika tidak mau, seret sekalian." ujarnya.
"Baik Tu-"
"Ah bukan-bukan. Kalau kau menyeretnya, itu artinya kalian akan bersentuhan. Aish, aku tidak sudi. Pokoknya bawa dia kesini tapi jangan sampai kau menyentuhnya sedikitpun, hanya aku yang boleh menyentuhnya." sergah Jimin cepat.
"Tapi Tuan, kalau Nona Rose tidak mau bagaimana?" tanya Baek Hyun.
"Kau bujuk dia. Kalau perlu, berikan apapun yang ia mau. Kudengar dia suka benda-benda bermerk YSL. Bawakan dia Tas mahal dengan Merk itu agar dia mau ikut denganmu." Jimin.
"Baik Tuan. Saya akan membawakan Nona Rose kepada anda. Kalau begitu, saya permisi." Baek Hyun membungkuk sesaat lalu pergi meninggalkan Jimin.

------/-----

"Wooah aku tak pernah menyangka. Pria yang terlihat dingin sepertimu, ternyata bisa melucu juga." puji Rose berbinar menatap pria disampingnya.
"Ahh itu .. Kau berlebihan." balas Hoshi malu-malu.
"Heii apanya yang berlebihan sih. Ya ampun, jika dilihat dari jarak sedekat ini kau benar-benar tampan Hoshi-ah. Aku bahkan masih tidak percaya ada pria setampan dirimu dijurusan ini." puji Rose tanpa rasa malu.
Hoshi tersipu malu. Ia dengan cepat memalingkan wajahnya dari Rose karena pujian gadis itu.
"Dan lebih beruntung lagi karena sekarang kau akan jadi Mentorku. Astaga, aku sangat senang. Itu artinya kita akan bertemu hampir setiap hari dan juga aku bisa melihat wajah tampanmu sampai puas." ujar Rose. Memang tak tahu malu.
"Apa hanya wajahku saya yang kau suka?" tanya Hoshi.
"Hum? Ah, maksudmu?" Rose.
"Maksudku, apa hanya wajahku saja yang kau suka? Sementara diriku tidak?" tanya Hoshi dengan mimik serius.
"Oh God. Yang benar saja, apa dia sedang memberikanku harapan?" batin Rose  gugup.
"Kenapa diam? Apa perkataanku menggangumu." tanya Hoshi sendu.
"A-ah itu,"
"Yak Rose Pabo!!" panggil Jennie dari kejauhan.
"Apa?" tanya Rose kesal.
"Sebenarnya kau ini kenapa sih? Kenapa kau selalu dikelilingi pria tampan huh? Kemaren Jaehyun Sunbae, Dosen Jimin, lalu ini perwakilan jurusan dan lagi didepan sana ada seorang pria tampan bahkan lebih tampan dari pacarku sedang menunggumu, bodoh!" cerocos Jennie secepat kilat.
"A-apa? Siapa? Kau jangan bercanda. Aku sedang belajar dengan Hoshi, lebih baik kau serius." elak Rose.
"Haishh jinjja. Kau mau mati huh?! Cepat berdiri dari pangkuan Hoshi dan ikut aku sekarang!" pekik Jennie emosi.
Eeh sebentar. Dipangkuan?
Yap benar.
Rose itu memang fakgirl sejati guyys. Jadi dengan santainya ia duduk dipangkuan Hoshi tanpa rasa bersalah karena telah membuat pria itu gugup setengah mati.
Dan jangan lupakan Jimin yang melihat semuanya dari kamera pengintainya. Aku berani bertaruh bahwa gigi pria itu sudah bergemeletuk nyaring.
"Kau benar-benar mengganggu." tak mau berdebat terlalu lama. Rose akhirnya berdiri dari pangkuan Hoshi, meski ada rasa sedikit tak rela karena beranjak dari pria setampan Hoshi.
"Ayo cepat ikut aku. A-ah Hoshi-ah, aku pergi dulu." pamit Jennie.
Hoshi pun hanya mengangguk tanpa membalas senyuman Jennie. Itu membuat Jennie mendengus kesal.
"Hoshi-ah, nanti kita belajar lagi ya." ujar Rose berdadah ria pada Hoshi.
Respon Hoshi tak terduga. Ia tertawa Pelan dengan tatapan meliar karena tersipu. Hal itupun membuat Jennie geram, sekarang ia paham kenapa perlakuan Hoshi berbeda. Tapi bukan berarti Jennie cemburu ya. Dia sudah punya kekasih.

DANGEROUS MAN || jirose [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang