PART 19

1.5K 126 6
                                    

Selama ini, Rose mengira bahwa hubungannya dengan Jimin terasa sangat manis. Sebab keduanya sama-sama mengerti satu sama lain meski dengan perbedaan umur yang tak terlampau jauh.

Hingga hari ini pun, Rose masih berpikir demikian. Ia yang siap dengan sekotak bekal ditangannyapun mulai memasuki perumahan Jimin.

Senyuman lebarnya tak luput dari bibir merah cherry yang begitu menggoda. Didorongnya pintu besar nan megah milik Jimin, lalu masuk kedalam tanpa mengatakan apapun. Ia hanya ingin memberikan kejutan pada kekasihnya itu.

"Jimin Oppa dimana ya? Tumben pagi seperti ini tidak turun untuk sarapan." monolog Rose yang merapikan makanan yang ia bawa.

"Ohh atau dia kelelahan karena pekerjaannnya, makanya belum bangun. Ah baiklah, aku akan kekamarnya saja." ucap Rose riang.

Iapun mulai melamgkahkan kakinya menaiki satu persatu anak tangga. Setelah tepat didepan kamar Jimin, iapun langsung membuka pintu kamar tersebut.

"Oppa-" mulut Rose langsung tertutup rapat dengan  wajah terkejut. Rahangnya mengeras dengan bola mata yang terasa panas.

Bagaimana tidak, pemandangan dihadapannya ini benar-benar membuatnya terkejut. Pemandangan dimana dua orang berbeda jenis kelamin tertidur dibawah selimut yang sama.

Maka dengan amarah memuncak. Rose langsung berjalan kearah tempat tidur dan langsung menarik rambut perempuan yang ia tidak kenali sama sekali.

"Oww astaga!!" kaget perempuan tersebut saat merasakan kulit kepalanya seperti hendak lepas.

Mendengar suara pekikan dipagi hari mrmbuat Park Jimin, pria yang terbaring disamping wanita yang sedang dianiaya oleh Rose langsung terbangun.

Iapun langsung beringsut dengan wajah terkejut saat melihat Rose sedang mencoba menarik wanita disampingnya dengan menarik rambut panjang milik wanita itu.

"R-rose?" gagap Jimin.

Rose yang dipanggilpun langsung menatap Jimin tajam. Tidak perduli sama sekali.

"Kau! Dasar jalang murahan! Bisa-bisanya kau tidur dengan pacarku huh?! Cari mati ya?!!" bentak Rose yang melayangkan tamparan bertubi-tubi pada wanita itu.

"Ap-awhh kau tidak mungkin pacarnya! Kau hanya bocah!" balasnya yang sibuk mencoba melepaskan jambakan Rose.

"Bocah? Bocah kau bilang? Sialan!" Rose lalu mengeluarkan seluruh tenaganya untuk menarik wanita itu lebih keras hingga terjatuh kelantai dengan tubuh telanjang tanpa sehelai benangpun.

Mencoba mengabaikan rasa sakit hatinya, Rose lalu mencengkram dagu wanita tadi sembari berucap.

"Sekarang katakan, apa bocah bisa melakukan itu huh? Dan jika aku mau, aku juga bisa langsung menghabisimu. Kau dengar itu, Huh?! Dasar jalang sialan!" lalu dengan tak berperikemanusiaannya, Rose langsung mendorong kepala wanita tadi dengan kakinya yang terlapisi hels 5 centi yang ujungnya sangat runcing. Hingga terlihat jelas ruam kemerahan dikening wanita tersebut.

"Rose, ini hanya salah paham." kilah Jimin.

"Diam!! Aku tidak mau mendengar alasan apapun darimu, dan mulai hari ini kita berakhir!!" putus Rose. Iapun langsung berjalan meninggalkan Jimin dengan wanita yang masih mengelus keningnya.

Merasa frustasi dan masih geram Rose pun membalik badannya lalu kembali berjalan mendekati sepasang sejoli tadi.

Brak

Rose langsung melepas tasnya, lalu melempar hingga tepat mengenai wajah Jimin.

"Dan kau!"

Rose langsung melepas kedua heelsnya lalu melempari wanita tersebut hingga salah satunya mengenai sudut bibir wanita tadi.

DANGEROUS MAN || jirose [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang