PART 15

1.7K 128 3
                                    

"Astaga ... Sampai kapan kau akan disini Bibi Nayeon??" keluh Rose.

"Dasar bocah kurang ajar. Aku bukan bibimu bodoh!" geram Nayeon.

"Tapi kau tua bodoh, ah maksudku Bibi. Jadi wajar jika aku memanggilmu Bibi, benarkan?" ujar Rose menyeringai.

Ya, sejak masuk Rose langsung memutuskan untuk mengusir Nayeon. Selagi Jimin masih diluar. Namun Nayeon keukeuh ingin tetap disini sampai beberapa saat kedepan dengan dalih ingin bertemu Jimin. Jadilah mereka berdebat seperti ini sekarang.

"Kau ini tidak pernah diajarkan sopan santun pada orang yang lebih tua ya?" Nayeon.

"Ya ya aku tahu Bibi tua, maka dari itu aku mencoba sopan dengan cara 'mengusirmu' dengan sopan pula." sinisnya menekan kata mengusir.

"Haish mau mati huh?" ancam Nayeon hendak menunjuk wajah Rose dengan telunjuknya.

Namun bukan Rose namanya kalau bukan bar-bar. Naka ditatapnya jari telunjuk Nayeon yang tepat didepan wajahnya.

Aarghh

"Eeommaaa!!!" pekik Nayeon jejeritan karena Rose mengigit jarinya.

"Aaa aaa lepaskaan bodoh! Yak! Sakit!!" pekiknya mencoba melepaskan gigitan Rose.

Rose tak perduli, ia semakin mengeratkan gigitannya pada jari Nayeon. Terlanjur getam dengan wanita dihadapannya ini.

"Argh gadis bodoh! Lepaskan! Lepaskan akuu!"

"Rose!"

Sontak Rose pun menghentikan gigitannya lalu menoleh kebelakang, dimana Jimin sudah berdiri dengan berkacak pinggang.

Iapun segera melepaskan gigitannya dan tak lupa mengelap bibirnya yang basah karena liurnya sendiri. Kelamaan menganga rasanya lumayan lelah juga ternyata.

Nayeon yang terlepas dari gigitan maut Rose langsung mengibaskan tangannya berusaha menghilangkan rasa sakit dijarinya yang berbekas kemerahan. Persis seperti cap gigi.

"D-daddy?" bukankah Jimin sedang kesal? Maka dari itu Rose mencoba untuk mengeluarkan jurus andalannya.

Apa lagi kalau bukan ..

Aegyo

"Aaaa Daddy lihat dia! Tadi-tadi dia menunjukku seperti ini!" ujarnya memperagakan dengan menunjuk wajahnya sendiri dengan jari lentik dengan kuku merah menyala.

"Lalu dia mengataiku tak punya sopan santuuun." ujarnya mempoutkan bibir penuhnya.

"Hentikan Rose-ya!" bukan, Jimin bukan marah. Tapi ia tak tahan jika diberikan aegyo seperti itu oleh Roseanne. Entah kenapa, jantungnya jadi tidak singkron.

Apalagi gadis disampingnya mengapit lengannya erat dan mendongak lucu. Memamerkan bibir mengerucutnya yang membuat Jimin menelan ludah kasar.

Sedang Aegyo tapi masih bisa menggoda?

Jimin-ah! Dia sedang melakukan Aegyo dan kau tergoda?! Dasar pedofil!

"Mwo??? Daddy memarahiku?" kesal Rose menyentak lengan Jimin kasar.

"A-ah bukan begitu Chagiya." elak Jimin.

"Lalu apa??" pekik Rose.

"I-itu mmhh aishh aku pasti sudah gila!" ia lalu mengangkat tubuh Rose persis seperti mengangkat karung beras.

Rose yang kagetpun berteriak meminta duturunkan. Namun Jimin tak perduli. Ia tetap membawa Rose menaiki tangga, menuju kamarnya tentu saja.

BLAM

DANGEROUS MAN || jirose [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang