PART 16

1.7K 125 3
                                    

"Kembalikan dia padaku." ujar Victory menatap Jimin tajam.

Jimin yang mendengar perkataan Victory barusan hanya menaikkan satu alisnya, sementara bibirnya sibuk menghisap sepuntung rokok. Terlalu malas meladeni pria dihadapannya.

"Aku tahu kau mendengarku Jimin." tekan Victory geram.

"Ya, ya, tentu saja aku mendengarmu. Aku tidak mungkin tuli, apa lagi dengan suaramu yang menggelegar itu." sahut Jimin.

"Kubilang kembalikan dia padaku, dia milikku dan kau tahu akan itu. Bukankah kau sudah menyerah waktu itu? Lantas untuk apa kau ingin memilikinya lagi?" Victory.

"Cih. Apa kau benar-benar berpikir bahwa dia adalah Chaeyoung? Jika iya, kau harus melihat ini." Jimin melangkahkan kakinya menuju lemari besar berdesign klasik, mengambil map merah dan melemparnya kepangkuan Victory.

Victory bergeming, namun tangannya bergerak membuka map tersebut. Disana terdapat berbagai surat kelahiran dan riwayat hidup dari Roseanne Park.

"Kau pikir aku bodoh? Kau bisa saja memalsukan surat-surat ini." kilah Victory.

"Mungkin seperti itu. Aku memang bisa memalsukan surat, tapi aku tidak bisa memalsukan orang." ujarnya kembali duduk disofa empuknya.

"Apa maksudmu?" tanya Victory tak paham.

"Hmm! Lihat foto itu, dia adalah Park June. Kakak kandung Rose." terangnya.

Victory lalu meneliti foto pemuda dengan tubuh kekar berbalut kaus hitam polos yang berpose manis dengan mencium pipi Rose dan Rose yang tertawa bahagia disana. Jika dilihat-lihat foto itu sepertinya diambil saat umur Rose baru menginjak remaja. Sekitaran 17 tahun mungkin.

"Sudah percaya?"

"Hentikan omong kosongmu Jimin. Argh sialan! Aku tidak perduli dia Chaeyoung atau bukan, tapi yang pasti aku tetap menginginkannya, dan kau harus melepasnya untukku." paksa Victory.

"Apa kau berpikir bahwa aku sebodoh dulu? Hei ayolaah, ini sudah lewat bertahun-tahun yang lalu dan Park Jimin yang bodoh itu juga sudah tiada." ujarnya sembari terkekeh.

"Ya, dulu aku memang bodoh. Bodoh karena merelakan Chaeyoung untukmu dan lebih memilih menyakiti diriku sendiri dengan datang dipesta pernikahan kalian." jelasnya dengan tatapan nanar.

"Tapi ternyata aku belum cukup bodoh. Masih banyak kebodohan yang aku perbuat, yaitu membiarkanmu menghancurkan Chaeyoung." Jimin langsung menatap Victory tajam.

"Kau keparat Chanyeol, tidak ada bajingan yang lebih brengsek daripada dirimu."

"Bisa kau jelaskan, kenapa kau memilih untuk berselingkuh? Selalu menyiksa Chaeyoung, dan menjadikannya sebagai budah seks mu huh?" mata Victory membulat mendengar semua tuduhan Jimin barusan.

"Terkejut hmm? Oh tentu saja. Apa kau pikir, setelah aku melepaskan Chaeyoung untukmu dan aku akan memilih untuk pergi? Ya awalnya aku memang berpikir seperti itu. Tapi Chaeyoung datang padaku dengan tangisan menyayat hati. Mengadu padaku atas semua perbuatan keji yang kau lakukan padanya."

"lalu, apa kau tahu apa yang membuatku merasakan sakit untuk yang kesekian kalinya? Huh, aku kira dia akan memilihku setelah kau melukainya. Namun, dia malah berkata bahwa tidak masalah baginya untuk terus disiksa, dia akan mencoba bertahan sebab dia mencintaimu. Dia mencintaimu Park Chanyeol!!!" bentak Jimin berapi-api.

Sementara Victory hanya terdiam. Segala ucapan Jimin serasa menumbuk hatinya dengan begitu keras. Memang benar adanya semua yang Jimin katakan. Namun kini, Victory sudah menyesal. Ya, Chanyeol sudah menyesal.

DANGEROUS MAN || jirose [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang