OO2;

2K 269 13
                                    


Hari ini hari pernikahan tiba. Masing masing keluarga sudah risuh sedari pagi padahal pesta itu sudah diatur oleh WO ternama.

Mereka heboh satu sama lain karena tidak akan menyangka bahwa anaknya akan menikah hari ini. Hari yang diidamkan sedari minggu minggu kemarin. Ya mereka memutuskan untuk menikahkan lebih cepat karena jika lama takut putus hubungan duluan.

Renjun walaupun dia terlihat santai, dia sangat gugup sebenarnya. Renjun sedari tadi mengecek apakah make up nya luntur atau penampilannya buruk tetapi itu semua ditenangkan oleh Wendy.

"Penampilan mu sudah oke sayang" tenangnya pada Renjun.

"Terimakasih mamah"

Berbeda halnya dengan Jaemin. Lelaki ini sudah terbangun kesiangan, salah memakai baju padahal sudah disiapkan. Benar benar seperti tidak berniat untuk menikah. Tapi kenyataannya memang iya.

Irene sudah berteriak dari tadi, mengatur ini itu supaya tidak ada yang ketinggalan. Tidak lupa juga dengan Suho yang sudah kisruh mengatur sana sini, padahal anaknya yang akan menikah tapi mengapa ia dan sang istri yang pusing sedangkan anaknya? Jangan ditanya lah.

"Cepat kita harus berangkat" ucap Irene sambil membenarkan riasan dan pakaiannya.

"Dan kau Jaemin jangan merusak acara" ancamnya pada putra bungsunya.

Keluarga itu akhirnya berangkat dari rumah menuju gedung yang telah disiapkan untuk acara pernikahan.

Banyak tamu yang datang. Terdiri dari teman teman orang tua mereka, teman dekat Renjun dan sanak saudara. Apakah teman Jaemin mengetahui ini? Oh tentu saja tidak, karena Jaemin meminta kepada orangtuanya untuk merahasiakan ini sampai ia lulus kuliah. Bukan karena dia malu menikah muda tapi ia takut sang pacar mengetahui bahwa ia akan menikah.

Tunggu, Pacar?

"Hei Jun aku tidak menyangka bahwa kau akan menikah lebih dulu dari aku dan Yangyang"  itu suara Donghyuck atau Haechan sahabat Renjun yang datang beserta Jeno, kekasihnya.

Haechan beserta Jeno mendatangi ke kamar rias Renjun. Mereka langsung duduk dikursi yang dekat dengan Renjun.

"Yangyang dimana?" tanya Renjun.

"Dia diluar, sedang hunting makanan katanya"

"Dasar teman mu itu memalukan ternyata"

"Dia juga temanmu Jun"  Mereka tertawa bersama.

"Hei aku mendengar kalian ya"  Yangyang masuk kedalam ruangan itu dan ikut berbincang.

"Aku serasa seperti tidak dianggap"  eluh Jeno.

"Hahaha Jeno kapan kau melamar Haechan" goda Renjun.    "Benar Jeno kapan kau melamar , kau tidak tau pacar mu ini selalu mengeluh pada kami?" timpal Yangyang.

Muka Haechan merona. Aish memang teman temannya ini minta diuleni mulutnya.

"Kapan aku berkata seperti itu?" Ucapnya sengit.

"Jangan pura pura tidak tau"

"Sudah sudah" Jeno menengahi pertikaian ini. Dia sudah hafal jika kekasihnya dan temannya sudah adu mulut itu pasti tidak akan pernah selesai.

"Oh iya Jun calon suami mu seperti apa?"

"Menyebalkan dia seperti bocah, dia juga masih kuliah. Mengapa baba menikahkan ku dengan anak kecil?"

"Eiii Jun kau harus bersyukur setidaknya kau tidak seperti Yangyang yang masih melajang"

"Hei Lee Haechan kalau aku tak mengenalkanmu pada Jeno kau juga masih melajang ya"

contract marriage ; jaemrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang