"Nih minum" seseorang memberikan air putih kepada arana.
Arana yang sedang menghadap tiang bendera pun melihat ke arah samping nya di mana ada devano yang sedang memegang air minum.
Arana mengambil air itu lalu meminumnya, "Makasih vano" katanya sambil tersenyum.
"Hm" Devano hanya membalas nya dengan demehan saja lalu ia pergih tanpa mengucapkan kata lagi.
Arana tersenyum dan melihat air putih yang di berikan devano ia sangat senang walaupun hanya air putih yang di berikan.
Setelah berdiri cukup lama bel istirahat pun berbunyi,Arana pun langsung menuju ke kantin untuk mengistirahatkan tubuh nya ia sangat cape berdiri apalagi terik matahari yang mencolok hingga ia kepanasan.
"Ibu mesen mie ayam ya,yang kayak biasa ya bu, sama es teh manis" pesan arana kepada ibu penjual mie ayam arana dan ibu penjual mie ayam sudah dekat karena arana yang sering membeli hingga ibu itu pun mengenal arana hingga mereka pun jdi dekat.
"Siap neng cantik" arana tertawa mendengar ucapan ibu leandra ya nama ibu penjual mie ayam adalah leandra biasa di panggil lea arana sangat suka namanya ntah kenapa arana suka nama itu mungkin suatu saat ia punya anak maka anaknya akan ia kasih nama itu.
"Bu lea bisa aja, cantikan ibu kali, sampe mang asep suka tuh sama Bu lea" Bu lea tersenyum mendengar ucapan arana,anak itu suka sekali meledek nya.
"Yaudah bu ara ke tempat duduk dulu ya" ucap arana, Bu lea pun mengangguk dan arana pergih dari tempat itu lalu mencari tempat duduk kosong di kantin itu.
Setelah mencari arana pun dapat tempat duduk lalu ia duduk dan menunggu pesanan nya datang, setelah menunggu pesanan arana pun datang bu lea membawakan satu mangkuk mie ayam dan es teh manis,Bu lea menaruh pesanan arana di meja,"Ini neng pesanannya" ucap bu lea.
"Makasih bu" arana memberikan duit 50 ribu kepada bu lea, "Nih bu duit nya kembalian nya ga usah ya bu" lanjut nya.
"Duh neng kembalian nya banyak banget" ucap bu lea tidak enak,karena arana sering sekali memberikan duit lebih dari harga makanan dan minuman yang ia pesan.
"Gapapa lah bu, itung itung sedekah hehe" arana memberikan uang lebih karena ia ingin sedikit bersedekah walaupun sedikit setidaknya ia sudah bersedekah.
"Makasih ya neng" arana menganggukkan kepalanya, dan Bu lea pun pergi dari tempat arana, arana mulai memakan mie ayam yang tadi ia pesan ketika sedang asik makan ada yang mengagetkannya.
"Dor"
'uhuk uhuk'
Arana meminum minuman nya untuk menghilangkan pedas yang ada di tenggorokan nya, ketika sudah membaik arana melihat ke arah orang yang mengagetkan nya,arana melotot kan mata nya ingin sekali memakan orang itu tapi ia inget orang itu masih sahabatnya.
"ARKAN ANJING" ya orang itu adalah arkan,arana berteriak hingga penghuni kantin melihat ke arah mereka.
Arkan menggaruk kepalanya yang tidak gatal "jangan teriak-teriak ra" ucap nya.
"Ya abis ,lu nya aja yang kagetin gua" ucap arana.
"Hehe iya iya maaf" setelah mengucapkan itu arkan duduk di depan arana, arana pun duduk kembali.
"Van pesenin makanan sonoh" ucap arkan kepada devano, ya dari tadi devano sudah ada di samping arkan ya tapi maklum lah orang dingin tidak banyak bacot tidak seperti Arkan yang banyak bacot.
"Pesen sendiri" kata devano lalu ia menuju tukang nasi goreng.
"Ya elah vano pelit bat sumpah" arana melihat arkan yang berucap barusan.
"Ya anjir tinggal mesen aja, males banget hidupnya" ucap arana lalu ia melanjutkan kembali memakan makanannya.
"Iye iye elah ,gak vano gak ara sama aja" ucap nya lalu arkan pergih ke tempat penjual mie ayam.
Devano dan arkan membawa pesanan mereka ke meja yang di tempati arana, ketika sudah sampai mereka menaruh makanannya di atas meja lalu mereka makan dengan nikmat sambil sesekali bercanda.
Ketika sudah habis makanan mereka,mereka pun kembali ke kelas karena sedikit lagi waktu istirahat sudah habis.
"Ra nanti malem kita ke rumah lu ya" ucap arkan.
"Gak, rumah gua gak ada siapa-siapa, nanti hilaf" arana memang tidak mengijinkan sahabat nya itu maen ketika rumah nya lagi tidak ada siapa siapa.
"Oke, di rumah vano aja, ya ga vano?" Tanya nya.
Devano melihat mereka berdua "iya, bunda kangen lo ra" ucapnya.
"Oke deh,gua juga kangen bunda" ucap arana, arana pun sampai di depan kelas nya "gua masuk ya papai" lanjut nya.
"Iya, papai ara cantik" setelah mengucapkan itu arkan dan devano menuju kelas mereka.
🐛🐛🐛
Arana masuk ke dalam kelas ketika ia menuju tempat duduk ada yang nyinyir kepada arana.
"Cih murahan, pasti dia udah pernah di rusak sama si arkan, sama si devano" ucap sintia kepada teman sebangkunya.
"Iya gua juga berpikir itu,cih murahan" jawab teman sebangku sintia yaitu bella.
Arana yang berniat untuk duduk pun tidak jadi duduk ia berjalan ke arah tempat duduk Sintia dan Bella ketika sudah sampai arana menampar sintia dan bella.
Plakk
Plakk
"Kurang ajar ya lo!"sintia dan bella berdiri sambil memegang pipinya yang kena tampar arana.
"Apa! Itu gak sepadan sama apa yang udah lu omong!" satu kelas hening melihat arana yang marah.
"Ya emang lu murahan, ck murahan ga ngaku" ucap bella.
"Tau dari mana gua murahan, ada buktinya ga?" Tanya arana.
"Emang gak ada buktinya,tapi gua yakin,lu udah di apa-apa in sama sahabat lo itu"ucap sintia sambil menunjuk arana.
"Cih gak ada bukti tapi nuduh gua murahan,yang murahan tuh lo!, lihat pakaian lo metet banget kek jablay" sarkas arana.
"Kurang ajar" sintia ingin menampar arana tapi tertahan oleh seseorang.
"Lepasin ga!" ucap sintia.
"Lepasin vano!" ucap nya lagi.
Ya yang menahan tangan sintia adalah devano,devano dan arkan kembali menuju kelas arana karena ingin meminjam buku matematika arana kelas mereka memang beda tapi guru matematika mereka sama, namun ketika mereka berdua ingin masuk mereka malah melihat arana yang sedang berantem dengan sintia mereka berdua diam saja ingin melihat sejauh mana mereka bertantem tapi ketika Sintia ingin menampar arana devano langsung masuk ke kelas arana dan mencekal tangan sintia mana bisa ia melihat sahabatnya di sakitin, walaupun devano cuek tapi ia perduli dengan sahabatnya.
"Yang di bilang arana benar kok,lu yang murahan bukan dia, dan satu lagi, arana kita jaga baik baik tidak pernah kita pakai untuk enak enak, dan tidak kita rusak, inget itu" Arkan menekan kata terakhir itu lalu mengajak arana keluar dari kelas, devano melepas tangan sintia.
"Berani lu macem-macem sama arana, hidup lu gak akan tenang" ucap nya lalu menyusul arkan dan arana.
HAI GAIS AKU KEMBALI
GIMANA SUKA GA?
DEVANO CUEK BEGITU TAPI PERDULI YA
JADI PENGEN PUNYA PACAR KAYAK DEVANOJANGAN LUPA
VOTE
KOMENSEMOGA SUKA YA
SORY KALO NEXT NYA LAMAPAPAI.
KAMU SEDANG MEMBACA
B U R Y
Teen FictionJangan lupa follow sebelum membaca "DASAR ANAK PEMBAWA SIAL" Teriak seorang lelaki paruh baya,ia memukuli seorang gadis remaja dengan ikat pinggang nya. "Yah ampun yah,maafin ara ya" gadis itu sudah di pukulin habis-habisan oleh ayahnya itu. "Ga ada...