11.BURY

3 1 0
                                    

"Aaa" Arkan menyuapi arana,tapi arana tidak mau,dirinya pun akhirnya menyerah.

"Van,gantian lah lo aja yang bujuk tuh bocah" arkan memberikan bubur kepada devano.

Devano akhirnya mendekati arana,"makan ra" ucap nya.

"Gak Van! Gak enak,gak ada rasanya sumpah" ucap arana.

"Makan sedikit".

"Gak".

"Makan atau gua cium lo" ucap devano.

Arana melotot kan matanya,apa kata dia?cium?apakah dia sudah gila?,arana akhirnya melihat ke arah lain,untuk menghindari devano.

"Cium aja kalo berani!" Tantang arana.

Devano tersenyum miring,mulai mendekati wajah arana dikit lagi sampai untuk mencium pipinya,arana malah melihat ke arah nya,jadi bibir mereka menyatu.

Mereka saling tatap dengan waktu yang cukup lama,setelah itu mereka tersadar.

'anjing sih vano!jantung gua udah kayak mao copot tau gak sih!'batin arana.

"BAHAHAHA,LO BERDUA BARUSAN CIUMAN?HAHA ANJIR BISA-BISA NYA MESUM DI RUMAH SAKIT" arkan sudah tidak bisa menahan tawanya, akhirnya tawanya pecah.

"Diem anjing!rumah sakit nih,lo kira hutan apa?!" Ucap arana,muka nya sudah memerah.

"Haha,muka lo kenapa merah Ra?" Tanya arkan sambil tertawa.

"Hah?apa sih orang gak merah kok" jawab arana.

Lalu ruangan menjadi hening,devano pun menyendok kan bubur lalu mendekat kan ke mulut arana.

Arana menerima suapan itu,dia takut akan di ancam lagi .

Arana hanya memakan sedikit,devano kembali ke tempat duduknya.

"Ra,mending lo istirahat" ucap arkan.

Arana hanya mengangguk,arkan duduk kembali di bangku samping ranjang arana,lalu mengusap kepala arana,hingga aranapun tertidur.

Arkan kembali ke sofa,bermain handphone dan devano pun melakukan hal yang sama seperti arkan.

Tiba-tiba devano berdiri dari duduknya, membenarkan baju nya,arkan terheran melihat devano yang berdiri lalu bertanya.

"Mau kemana lo?" Tanya nya.

"Jemput senja" jawab devano.

"Senja adek kelas itu?" Devano menjawab dengan anggukan saja.

"Wah anjir,beneran suka ternyata!" Teriak arkan.

Devano menendang kaki arkan,lalu menunjuk arana,"ara,lagi tidur goblok!".

Arkan mengusap kakinya,tendangan devano betul-betul sakit,"gak usah nendang juga kali njing!".

"Gua pergih dulu,lo jagain ara" ucap devano lalu pergih gitu aja,tanpa menunggu jawaban arkan.

Devano sudah sampai di rumah senja,dirinya melihat senja keluar dari rumah dan berhenti di hadapan nya.

Senja memakai dress hitam dan sepatu putih, terlihat begitu cantik dan manis di mata devano.

"Hai kak" sapa senja.

"Hm" jawab singkat devano.

"Yuk, berangkat".

Devano menggangguk,lalu memakaikan senja helm dan membantunya naik ke atas motor,devano membuka jaket nya lalu menaruh di paha senja,dirinya tidak akan rela paha senja di lihat lelaki lain.

Devano melajukan motornya dengan kecepatan sedang, menikmati waktu berdua dengan senja.

"Ka ara kok bisa sampai di tusuk sih ka?"tanya senja,jujur dia sudah nyaman dengan kakak kelas nya itu,udah cantik baik pula.

"Di kepung sama brandalan" jawab devano.

Senja menggangguk kan kepalanya,dan tak lama mereka berdua sudah berada di rumah sakit,devano menggenggam tangan senja,lalu berjalan menuju ruangan arana.

🐰

Arana terbangun dari tidurnya,melihat sekitar hanya arkan saja yang terlihat,kemana pergih nya devano?.

"Ekhem,arkan" panggil arana.

Arkan menoleh ke sumber suara yang memanggil dirinya,"kenapa?" Tanya nya.

"Vano mana?" Tanya arana balik.

Arkan terdiam,dia ragu untuk mengasih tau arana,kalo devano sedang menjemput senja.

"Woi arkan!" Panggil arana lagi karena melihat arkan yang melamun tadi.

"Eh,iya,anu itu" ucap arkan gugup.

"Apa sih?anu,itu apaan anjir".

"Anu,hmm".

"Ngomong yang jelas arkan,gua tampol lo ya!" Ucap arana.

"Eh,eh iya iya,itu devano lagi jemput senja" kata arkan.

Arana tersenyum miris, ternyata lagi menjemput senja toh,lalu arana hanya ber oh ria saja,arkan menatap arana.

"Kayaknya,gua sama vano,gak bakal bisa bersama ya Ar" ucap arana lirih.

"Bisa,pasti bisa! Makanya lo jujur,kalo lo suka sama dia!" Kata arkan.

Arana terkekeh,"susah,gua gak mau,nanti malah ngerusak persahabatan kita Ar".

Tidak ada yang bersuara keduanya terdiam,dan tak lama dari hening nya ruangan,suara pintu terbuka pun terdengar.

Arana menoleh ke arah pintu, ternyata devano dan senja datang,arana melihat tangan devano yang menggenggam tangan senja,dirinya tersenyum miris.

"Hai ka" sapa senja kepada arkan dan arana.

"Hai" jawab mereka berdua.

Kini senja berjalan ke ranjang arana, sedangkan devano sudah duduk di sofa dengan arkan.

"Ka ara,ini enja bawain buah Han" ucap senja,dirinya menaruh buah di meja samping ranjang arana.

"Makasih ja,gak usah bawa buah juga enja, ngerepotin kan?" Ucap arana tersenyum palsu.

"Hehe,nggak kok kak,nggak sama sekali" jawab senja.

"Ka ara,cepet sembuh yah" ucap senja.

Lalu senja mengngajak arana ngobrol,devano melihat dua wanita yang di sayangi nya,dia tersenyum tipis.

Arkan melihat devano tersenyum,'andai lo tau Van,kalo di balik senyum ara,ada sakit yang dia tahan' batin nya.

Senja ikut duduk di samping devano,arana tersenyum melihat devano bahagia dengan senja,gapapa tidak dengan arana,yang penting devano bahagia.

Segini ya.

Sebenernya part ini tuh banyak,tapi malah kehapus, nyesek banget sih.

Kesel banget sama wp!!!!

Jangan lupa vote sama komen.

Papai

B U R YTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang