13.BURY

3 2 0
                                    

Arana sudah lima hari di rawat di rumah sakit,kini dirinya sudah di perbolehkan pulang,asal jangan melakukan kegiatan yang dapat menimbulkan robek nya jahitan yang ada di pinggang nya.

Arana di antarkan oleh kedua sahabatnya dan bertambah satu lagi yaitu senja,kata devano senja ingin menghantarkan dirinya pulang,dia tidak ada alasan untuk menolak nya,jadi dia perbolehkan saja.

Arana sampai di rumahnya,di bantu turun dari mobil,mereka memang memakai mobil arkan untuk menghantarkan arana pulang, tidak mungkin kan?kalau arana di bonceng pakai motor,bahkan dirinya tidak di perbolehkan untuk membawa motornya sendirian.

"Udah nyampe,gua masuk ya,lo semua pulang aja" ucap arana.

"Gak,gua mao mampir bentar" ucap arkan.

"Jangan sekarang ya".

"Emang kenapa?"tanya arkan.

"Hm,gua mau istirahat" jawab arana.

Arkan menggangguk,"oh gitu,yaudah selamat istirahat ara cantik" ucapnya.

"Hmm,yaudah sanah pulang" usir arana kepada mereka semua.

"Dih ngusir lo?" Kata arkan.

"Iyah" jawab arana santay.

"Si anjing!".

"Udah ah,gua mau istirahat,sanah kalian pulang, istirahat juga oh ya,makasih udah jagain gua" ucap arana berterima kasih.

"Santay aja Ra" jawab arkan.

"Yaudah kita pulang ya" ucapnya lagi.

"Iya,bye" arana melambaikan tangannya.

Kini arana sudah sendirian,dia membuka gerbang nya dan terlihat ada mobil ayah nya,alasan arana mengusir sahabatnya,karena dirinya sudah melihat mobil ayahnya.

Dirinya tidak mau sahabat-sahabatnya kena marah karena main di rumah nya, asalkan kalian tau,arana tidak pernah membawa sahabatnya bertemu ayah dan bunda nya,karena dia tau,kalo mereka gak bakalan perduli,bahkan lima hari arana di rawat pun tidak ada sama sekali mencari dirinya.

Maka itu arkan dan devano tidak akrab dengan orang tuanya.

Arana masuk ke rumah,berpas pas dan dengan ayah nya yang membuka pintu,ingin pergih atau ngga,ntah arana tidak tau.

"Assalamualaikum,ayah" arana memberi salam.

"Wah!bagus ya kamu,hilang lima hari kemana aja?ngejual diri ya kamu" sarkas ayah arana.

"Maksud ayah?ara ga serendah itu yah".

"Halah,dasar jalang,malu saya mempunyai anak seperti kamu" ucap nya sambil menatap jijik ke arah arana.

"MAKSUD AYAH APA?!" Bentak arana,dirinya sudah muak di katakan jalang murahan.

"BERANJ KAMU BENTAK SAYA!!" Ayah arana pun membalas dengan tak kalah keras,"Sinih kamu" lanjutnya.

Dia membawa arana ke depan rumah, mendorong tubuh arana ke rumput,lalu membuka ikat pinggang nya,dan tanpa ampun memukuli arana.

"Rasakan ini!!ini akibat karena kamu membentak saya!" Ucap nya sambil terus memukul arana.

"Ayah,sakit yah,arghh!" Teriak arana.

Sakit bekas tusukkan saja belum sembuh,sekarang di tambah sakit yang di berikan ayah nya.

"Tidak tau diri kamu! Saya rawat dari kecil",ctarr,ayah arana berucap sambil terus-terusan memukul arana,"sampai gede,tapi sudah gede malah jadi jalang!".

"Hiks,ayah udah,ampun" lirih arana,dirinya sudah tak sanggup,bahkan sekarang jahitan luka tusuk nya terbuka lagi.

"Apa?!,ampun?mana ada saya ngasih ampun untuk kamu!" Kata ayah arana.

B U R YTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang