Arana bangun dari tidur nya,ia melihat jam ternyata jam 5 subuh, Arana pun berjalan ke kamar mandi untuk mandi dan menggambil udhu.
Setelah selesai mandi arana segera sholat,selesai sholat arana melanjutkan dengan berdoa.
"Ya allah bahagiakan kedua orang tua hamba ya allah" doa arana.
Arana melipat mungkena lalu menaruh di tempat yang semula,dia pun bersiap siap untuk ke sekolah,arana berkaca melihat tubuh nya yang banyak memar dia memutuskan untuk memakai jaket untuk menutupi lukanya.
Setelah selesai bersiap siap arana turun ke bawah,sepi tidak ada orang sama sekali,arana menghembuskan nafasnya,di pikir-pikir dia merindukan suasana ramai rumah ini, tidak mao memikirkan itu terlalu lama, Arana pun berangkat ke sekolah.
__🐻__
Arana sekarang sudah di sekolah dia berniat untuk mengganti celananya dengan rok,dia berjalan ke kamar mandi mengganti rok nya, setelah selesai dia berjalan keluar dari kamar mandi.
Arana melihat arkan,dia jadi teringat perkataan devano tadi malam,ia yakin devano tau dari arkan karena yang tau arana menyukai devano hanya arkan saja.
Arana berjalan ke arah arkan,berhenti di depan nya, arkan tersenyum melihat arana.
"Hai ra" sapa arkan.
"Hm hai,gua mao ngomong sama lo" tanpa menunggu jawaban arkan,arana segera menarik arkan menuju taman sekolah.
Kini mereka berdua sudah duduk di bangku taman sekolah.
"Ada apa ra?" Tanya arkan.
"Lo kan yang ngasih tau devano kalo gua suka sama dia?" Tanya arana, pandangan nya lurus kedepan tidak menatap arkan.
"Iya" Jawab arkan.
"Kenapa kan?"
"Karena dia ga berhak di cintai lo,lo udah banyak menanggung rasa sakit ketika dia bersama cewek lain" Ucap arkan,Kini arana melihat mata arkan.
"Itu gua yang rasain kan bukan lo" ucap arana.
"Iya tapi gua ga tega lihat lo terus-terusan mendem cinta lo,ngeliat lo waktu itu ketika devano sama mantan nya pacaran, gua kasian lo selalu nangis di depan gua ra" Arana tersenyum miring sambil melihat arkan.
"BIARKAN ARKAN BIARKAN ITU SEMUA GUA YANG NANGGUNG"Teriak arana sambil mengeluarkan air matanya.
Arkan mengusap air mata arana,"tapi gua kesian sama lo ra" ucap lembut arkan.
"Jangan kasihan sama gua kan,plis" mohon nya.
Arkan mengganggukkan kepalanya,"iya ra sory" ucapnya.
"Untuk kali ini lo bisa kan bilang ke vano kalo yang lo bilang tadi malem itu hanya becandaan aja" ucap arana melihat mata arkan.
"Iya ra, untuk kali ini,ini terakhir ra,kalo gua lihat lo nangis karena arkan gua bakal bilang ke devano yang sebenarnya" Arana mengganggukkan kepalanya.
Mereka pun berjalan menuju kelas,di perjalanan ada siswa yang berlarian ke arah mereka berdua lalu menyenggol tangan arana.
"Akhh" Arana memegang tangan nya,sakit tangan nya masih sangat sakit.
"Woi jangan lari-larian anjing" ucap arkan.
"I-iya sory bang" ucap siswa itu,yang ternyata adik kelas mereka.
Arkan melihat ke arah arana yang masih memegang tangan nya,"sakit ra?" Tanya nya.
"E-enggak kok tadi doang sakit nya,sekarang udah nggak kok,dahlah yok lanjut jalan" ucap arana,arkan percaya saja ucapan arana.
Mereka melanjutkan perjalanan ke kelas belum sampai kelas mereka bertemu senja dan devano sedang jalan berduaan.
'Ternyata lo beneran suka dia van' batin arana.
"Woi bro" Sapa arkan,di balas sapaan balik oleh devano.
Senja senyum ke arah arana,di balas juga dengan arana berusaha setulus mungkin untuk membalas nya.
"Hm gua sama mereka berdua mao ngomong,gua pinjem devano nya ya " ucap arana meminta kepada senja.
"Eh ya boleh lah ka,kan kakak sahabat nya" ucap senja.
Devano binggung arana dan arkan mao membicarakan tentang apa?,devano melihat ke arana dan bertepatan dengan arana melihat devano.
'anjing ngapa bisa tatapan gini sih' batin arana.
'canggung' batin devano.
Mereka berdua pun melihat ke arah lain, canggung,arana merasakan kecanggungan di antara mereka berdua.
Devano melihat senja ,"aku pergih sama mereka ya" izin nya.
'what gila udah aku kamu an aja' batin arkan.
'ck,udah aku kamu ternyata' batin arana.
"Iyah ka gapapa,aku ke kelas ya" ucap senja.
"Iya belajar yang rajin ya" devano tersenyum lalu mengusap rambut senja,what tersenyum?momen langkah banget devano tersenyum dengan seseorang yang baru dia kenal.
Arana hanya menatap devano sedang mengusap rambut senja,dia juga sering tapi tidak dengan senyuman,ck,sudahlah.
"Yaudah aku ke kelas ya,dah" ucap senja,lalu dia pergih dari mereka bertiga.
__••••••__
"Mao ngomong apa?" Tanya devano,kini mereka sudah berada di kantin.
"Lo semalem kenapa?" Tanya arana.
"Kenapa apanya?" Tanya devano balik.
"Lo bilang gua jangan suka sama lo, maksudnya apa sih?"
"Gua tau lo suka gua ra" ucap devano.
"Hahaha anjing ngakak,woi lo tau dari mana" arana dia tertawa palsu.
"Arkan" ucap devano.
"Ck,goblok percaya sama dia musyrik lo" kata arana.
"Anjing si arana, van kemaren malem gua cuman becanda kali lo bawa serius amat sih" Kini arkan juga ikut dalam obrolan ini.
"Maksud lo?" Tanya devano
"Ya mana bisa gua suka sama sahabat gua sendiri,malah nanti bisa bikin hancur persahabatan kita" ucap arana.
"Jadi itu bohong?" Tanya Devano lagi.
"Yaiyalah lo kira beneran?,lo mao gua sukain?,gua sih ogah" Arana membuat muka sok jijik.
"Syukurlah" ucap devano,hening,kondisi kantin tiba-tiba hening.
"Syukur apa?" Tanya arana.
"Syukur kalo itu bohong,gua udah anggap lo adek gua ra " Sakit,arana tersenyum kecil.
"Haha iya,oke lo juga udah gua anggap Abang kok" ucap arana,dia pindah duduk nya yang tadian duduk di sebelah arkan jadi duduk di sebelah devano,"Abang ku sayangg" lanjut arana merangkul devano.
Arkan tersenyum melihat itu,'kuat banget ra hati lo' batin arkan.
"Kadang berpura-pura bahagia itu ada untungnya".
_Arana putri adeliana pratama.
"Kalo ada yang bilang wanita lemah,itu tolol banget sih,yang paling kuat itu wanita bukan lelaki"
_Arkana juana.
Segini aja yaa
Semoga suka
Jangan lupa
Vote
KomenPapai.
KAMU SEDANG MEMBACA
B U R Y
Teen FictionJangan lupa follow sebelum membaca "DASAR ANAK PEMBAWA SIAL" Teriak seorang lelaki paruh baya,ia memukuli seorang gadis remaja dengan ikat pinggang nya. "Yah ampun yah,maafin ara ya" gadis itu sudah di pukulin habis-habisan oleh ayahnya itu. "Ga ada...