Bad Guy ; Chapter 01

696 60 11
                                    

•••

Suasana dingin menyeruak ke diri seorang gadis yang sedang berjalan disekitar jalanan sepi. Gadis itu mengutuk dirinya sendiri, ya bagaimana pun juga urusan perut memang tidak bisa diduakan.

Tangan satu sang gadis ia masukkan kedalam jaket nya, karena memang cuaca malam ini begitu dingin, dan satunya memegang bungkusan belanja. Terlebih jalanan yang ia jalani ini lumayan sepi, ya gimana tidak, jam saja sudah menunjukkan pukul 10 malam lewat. Hanya tinggal beberapa orang saja yang lewat.

Di dalam hati nya ia selalu merapalkan doa agar sampai dengan selamat, walau ragu mengingat sekitar jalan sudah sangat sepi, hanya beberapa orang yang berlalu lalang.

Gadis itu sudah siap menyebrang, entah karena terlampau fokus dengan pikiran nya, hingga tidak sadar ada sebuah truk besar yang melaju begitu cepat. Sang gadis menoleh , dan melebarkan matanya, dia menutup telinga nya dan berteriak, seakan gadis itu sudah pasrah jika hari ini adalah hari terakhirnya.

"AAAAA"

Bruk

Sang gadis masih menutup matanya. Ia sudah yakin jika dirinya sudah terpental, tapi aneh, mengapa ia tak merasakan sakit?

Perlahan gadis itu membuka matanya. Dilihat nya seorang laki-laki menggunakan masker yang terjatuh juga dengan nya dengan posisi memeluk. Laki-laki itu langsung bangkit tanpa melihat kearah sang gadis.

Gadis yang hampir tertabrak ingin mengucapkan terimakasih tapi kalah cepat. Karena laki-laki itu sudah menghilang entah kemana.

Dia mengerucutkan bibirnya. Dan mulai berjalan lagi kearah apartemen milik nya. Baru satu langkah berjalan, ponsel nya berbunyi.

Gadis itu mengambil ponsel nya dan melihat sipenelpon

Sana

"Halo San?"

"Nay cepetan pulang dong, udah malam, takut ntar kenapa-kenapa"

Nayeon tersenyum kecil mendengar ujaran sahabat nya itu.

"Sebentar lagi aku akan datang, tenang saja, tapi apa kau-"
Nayeon menimang-nimang apa haruskah ia memberi tahu Sana kejadian tadi? Bisa ia prediksi jika gadis berdarah Jepang itu akan sangat marah, dan akan menceramahi Nayeon sekitat satu jam karena tidak bisa menjaga diri.

"Kenapa nay? ada masalah?"

Ujaran Sana kembali menyadarkan Nayeon. Memang sebaiknya ia tak usah memberi tahu Sana.

"Emm tidak, tunggu saja ya, janji ga bakal lama,byee"Tutup Nayeon. Ia kembali memasukan ponsel nya ke saku jaket. Dan melanjutkan perjalanan ke arah apartemen.

Tanpa Nayeon sadari, seorang laki-laki dengan topi serta masker mengawasi nya secara diam-diam sedari tadi. Ya, laki-laki yang menyelamatkan nya tadi.

Laki-laki itu menarik senyuman nya tak simetris , smirk.

| Imnaya |

Bad Guy✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang