•••
"Jadilah kekasih ku!"
Oke fine, hanya karena tiga kalimat yang dilontarkan oleh pria gila itu, membuat Nayeon bahkan sangat susah untuk menuju alam mimpi.
Nayeon mendudukan tubuh nya,di kepala ranjang. Membuka ponsel, tertera sudah jam 01.00 dini hari, tapi dia belum bisa tertidur juga. Padahal besok ia ada kelas, pagi. Nayeon hanya berharap semoga Sana bisa membangunkan nya.
Nayeon memijat kecil pelipis nya. Tak habis pikir dengan perkataan laki-laki yang meminta Nayeon sebagai kekasih nya.
Sontak Nayeon melebarkan mata nya.
"Tuan aku masih baik untuk bersedia mempertanggung jawab kan kecerebohan ku semalam"Tekan Nayeon. Heol, jadi kekasih nya? Yang benar saja.
Jungkook mengangkat bahu nya acuh.
"Kan kau bilang, akan bertanggung jawab, jadi lupakan masalah kopi nya, dan jadi kekasih ku"Lanjut Jungkook, dengan muka tanpa dosa. Nayeon melongo tak percaya.
"Kalau begini aku menyesal untuk datang"Gumam Nayeon kesal. Jungkook tentu saja mendengar nya, kemudian tersenyum kecil.
"Bagaimana?"Tanya Jungkook yang masih menagih permintaan nya.
Nayeon menghembuskan nafas nya pelan. Ternyata butuh kekuatan ekstra untuk menghadapi pria didepan nya ini.
"Aku dan kau tidak pernah bertemu sebelum nya tuan, dan untuk menjadi kekasih mu, maaf tapi aku sudah punya seseorang"Balas Nayeon dengan tatapan tajam nya. Nyata nya, dalam hati Nayeon, kini ia sedang berusaha mati-matian menahan image nya agar tetap biasa, berharap Jungkook tak menyadari kebohongan nya.
Nayeon sebenarnya tidak bohong. Itu kenyataan, memang ada satu hati yang sedang ia jaga.
Mata Jungkook memicing. Kalimat yang baru keluar dari mulut Nayeon, membuat hati nya terusik.
"Oh benarkah?" Tanya Jungkook mengejek. Tak lupa dengan senyuman nakal yang diberikan pria itu.
" Apa kau tidak ingin membalas budi pada ku nona?"Lanjut Jungkook berjalan mendekati Nayeon.
Nayeon masih dalam raut datar, walau kini tangan kanan nya tengah mengepal erat. Tapi mengernyit kan dahi nya bingung, membalas Budi? Perlakuan baik apa yang pernah dilakukan pria menyebalkan ini pada nya?
"Apa maksud mu tuan?"Sungguh Nayeon muak dengan semua basa-basi pria gila ini.
Jungkook tersenyum manis. " Kau tidak tau? Jika tidak ada aku pada malam itu, kurasa kau sudah habis terlindas truk nona Im"Ujar Jungkook kelewat tenang. Berbeda dengan reaksi Nayeon,yang sudah terkejut setengah mati.
Jadi orang itu adalah Jungkook? Pria gila yang sangat menyebalkan. Nayeon mengusap wajah nya frustasi. Dia tidak menyangka masalah ini akan menjadi rumit.
"Oh kalau itu yang kau inginkan, aku akan sangat berterimakasih pada mu tuan Jeon, jadi silahkan beri tau aku apa yang kau mau supaya aku bisa menebus balas budi mu"Jawab Nayeon juga kelewat tenang. Ia ingin cepat-cepat menyelesaikan masalah ini dan pulang ke apartemen nya.
"Kan sudah kukatakan, jadilah kekasih. Itu sudah cukup untuk membalas budi pada ku"Acuh Jungkook. Nayeon segera mungkin menarik nafas nya.
"Masih mending aku meminta mu untuk menjadi kekasih ku, bagaimana jika aku meminta materi atas budi ku?"Tanya Jungkook dengan sedikit seringai.
Nayeon diam. Jika membalas budi Jungkook dengan uang, tentu saja ia tidak bisa. Uang bulanan nya hanya berpatokan pada kerja paruh waktu nya di cafe. Yang Nayeon lakukan selanjutnya adalah diam, membungkukkan badan nya, dan pergi dari ruangan Jungkook.
"HEI! Karena kau masih belum membalas budi,ku anggap urusan kita belum selesai Nona" Teriak Jungkook dari dalam ruangan nya yang tentu masih bisa Nayeon dengar. Tapi ia tidak menoleh atau memberhentikan langkah nya. Nayeon tetap berjalan cepat, keluar dari perusahaan yang membuat mood nya turun.
Jungkook memandang kepergian Nayeon dengan pandangan penuh arti. "Urusan ini akan semakin panjang, dan ku pastikan kau tidak bisa lari dari ku"Tekan Jungkook dengan tegas, tak lupa dengan smirk yang menghiasi wajah tampan nya.
Mengingat hal itu membuat Nayeon semakin kesal. Lagipula apa yang membuat Jungkook untuk menolong nya kala itu, terlebih mereka berdua tidak saling mengenal dan tidak pernah bertemu.
Tapi bagaimana pun juga laki-laki itu telah menyelamatkan hidupnya. Ya Nayeon akui, tanpa pertolongan Jungkook, tentu ia sudah tinggal raga saja. Dia pasti akan membalas budi Jungkook, jika saja laki-laki itu tidak bertingkah menyebalkan.
Dari sekian banyak di dunia ini yang dapat diminta, tapi mengapa laki-laki bermarga Jeon itu malah meminta menjadi kekasih nya. Dan itu jelas sudah diluar pikiran Nayeon.
Menjadi kekasih nya? Yang benar saja. Jeon Jungkook itu sepertinya hobi sekali berbicara tanpa memikirkan dulu. Sangat tidak masuk akal. Pertemuan pertama mereka jelas saat kejadian coffee Nayeon yang tidak sengaja katun dan mengenai kemeja pemuda itu. Dan sebelum nya, Nayeon berani bersumpah jika dia tidak pernah melihat wajah dingin itu didalam hidupnya.
Jungkook jelas masih orang asing. Itu yang membuat Nayeon was-was. Bisa saja laki-laki itu memiliki rencana lain untuk mendekati nya, dengan alasan membalas budi dan semakin membuat Nayeon terikat dalam masalah ini.
Nayeon menggelengkan kepala nya. Menghalau segala pemikiran negatif yang tiba-tiba saja menyerang. Dia menghela nafas berat, Nayeon tau pasti jika hari-harinya akan tidak berjalan mulus, jika Jungkook saja mengatakan urusan mereka belum selesai.
Nayeon membaringkan tubuh nya. Memaksakan menutup mata, untuk menuju alam mimpi. Setidak nya melupakan hal itu sejenak, dan fokus untuk hari esok
| Imnaya |
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Guy✔
Novela Juvenil[🥀] Takdir yang sudah lama menghilang, kini kembali dengan keadaan yang berbeda. Pikiran semesta yang membenci dirinya seakan adalah benar, ketika pujaan hati Jeon Jungkook telah bertunangan secara tidak sadar oleh laki-laki lain. Berbekal rasa k...