•••
Gadis bergigi kelinci itu melangkah kan kakinya semangat diarea kampus. Ya, hari ini dia kembali ke kampus untuk menyelesaikan beberapa tugas dan kelas. Gadis itu tak lupa membalas sapaan yang ditujukan pada nya dengan ramah.
Beberapa dari mereka memandang gadis itu kagum. Nyatanya kata cantik dan sempurna pun tidak cukup untuk mendeskripsikan Nayeon. Si gadis sempurna yang indah. Tak lupa senyum indah,dan aura positif yang terkuar dari dalam dirinya. Benar-benar vibe seorang Lim Nayeon. Dipertengahan, ia mendapati dua orang gadis memandang nya dengan penuh selidik. Nayeon terkekeh kecil.
"Apa-apaan ini, teman sekamar ku bertunangan dan aku tidak tau sama sekali?!"Kesal Sana dengan nada angkuh dan kesal.
"Sekelas Kim Taehyung kau sembunyikan Lim Nayeon"Ujar Jihan dengan sedikit kekehan kecil.
Nayeon mengangkat bahunya acuh. "Kau tau dia, acara nya hanya mengundang keluarga dekat, kau tidak tahu saja bagaimana usaha ku membujuk nya"Jawab Nayeon ogah-ogahan.
"Tapi tenang saja, dua bulan lagi undangan akan sampai ditangan kalian"Lanjut Nayeon dengan nada cerianya setidaknya membuat kedua sahabatnya itu luluh.
"Aigoo sahabatku akan segera menjadi istri orang, lantas kapan Jihan menyusul?"Celetuk Sana kurang ajar, membuat sang pemilik nama melotot dan menjitak kepala gadis itu keras.
"Lain kali berkaca terlebih dahulu sebelum berbicara Minatozaki Sana"Sinis Jihan tidak kalah pedas.
"Hei,hei jangan merusak pagi ku yang indah ini dengan pertengkaran kalian. Karena kalian melewatkan acara pertunangan ku, jadi hari ini aku akan mentraktir"Usul Nayeon sembari merangkul kedua sang sahabat, usulan Nayeon tentu mengundang tatapan berbinar dari keduanya.
"Baiklah, sehari ini mari kita habiskan saldo ATM Nayeon!"Girang Sana penuh binar. Ia menarik tangan Nayeon dan Jihan terlebih dahulu menuju kantin. Sesampainya di kantin kedua gadis itu asik berbicara satu sama lain.
"Ku dengar kau masih bersama Si Junior itu?"Tanya Nayeon penuh penasaran kepada Jihan. Jihan yang ditodong pertanyaan sensitif mendengus kesal.
"Sudah putus. Aku menyesal menerima dia menjadi kekasih"Jihan berceletuk kesal. Ah mengingat mantan kekasih nya itu selalu membuat hawa kekesalan muncul. Sedangkan Sana, ia tidak bisa menahan tawanya.
"What, bahkan kalian belum genap sebulan sudah putus saja"Ejek Nayeon dengan senyum puas diwajahnya. "Aish diamlah, apa tidak ada topik lain daripada membahas laki-laki brengsek itu"Kesal Jihan muak.
"Respon biasa dari gadis yang diselingkuhi"Jawab Sana memperjelas. Jihan yang sudah kelewat kesal, menarik rambut gadis Jepang itu kuat, membuat si korban mengaduh kesakitan.
"Oh iya kudengar akan ada dosen baru hari ini, apa itu benar?"Tanya Nayeon memastikan dengan info yang baru-baru ini trending dan banyak dibicarakan teman seangkatan nya digrup.
Sana mengangguk antusias. "Iya, ada dosen baru. Sudah masuk beberapa hari yang lalu sih. Tapi wajah tampannya benar-benar stuck in my head"Ujar Sana senyum-senyum tidak jelas mengingat wajah dosen yang sempat masuk kekelas nya beberapa hari yang lalu itu.
Tatapan Nayeon mendatar. Gadis berdarah Jepang itu benar-benar akan berbinar sekali jika sudah membahas laki-laki tampan.
"Tapi serius, kalau kau bertemu dengan nya nanti kupastikan kau akan sulit untuk berkedip atau bernafas, really malaikat yang turun dari surga"Sambung Jihan tak lupa dengan wajah antusiasnya.
"Oh benarkah?"Ujar Nayeon tak minat. Ia menyesal menanyakan hal ini. Hanya membuat kedua teman nya semakin tidak waras.
"Dan masih muda. Kudengar dia masih 20an tapi sudah menjadi CEO perusahaan"Lanjut Jihan yang langsung memberhentikan aktifitas Nayeon untuk mengambil ponsel. Sedikit familiar dengan topik ini.
"Kau tau bagaimana rupanya?"Sekarang giliran Nayeon yang penasaran. Tidak, dia hanya memastikan jika apa yang sekarang didalam otak nya itu tidak benar.
"Dia tinggi, tampan, jika tersenyum tampak sekali gigi kelinci nya yang begitu menggemaskan akh"Ujar Sana menggebu-gebu yang diakhiri dengan pekikan.
"Mungkin sekitar 23? Karena wajah nya tidak terlampau tua"Sambung Jihan membenarkan. Nayeon semakin penasaran saja rasanya. Siapa sosok dosen baru itu.
"Kau tau namanya?"
"Bentar, kemarin dia memperkenalkan diri tapi aku lupa nama nya"Sana menunjukkan ekspresi berpikir keras tak lupa dengan pandangan serius. Nayeon membola matanya malas. Ia membuka ponsel, namun belum sempat ia membuka kunci ponsel nya ,pekikan Sana mampu membuat dirinya mematung.
"Ah ya aku ingat! Namanya Jeon Jungkook!"
•••
Dari kejauhan, sepasang manik datar memandang Nayeon dengan intens. Terhitung beberapa menit ia berada ditempat yang sama, dan selama itu juga, Jungkook tidak dapat menahan senyuman nya.
Gadis itu masih sama. Masih sama saat keduanya bertemu belasan tahun yang lalu. Masih sama-sama menggemaskan, dan aura yang sama khas dari Nayeon. Ya, sebentar saja, Jungkook terlarut dalam kenangan lama yang begitu menyenangkan dan penuh kebahagiaan.
Lama-kelamaan tatapan nya berubah sedikit sendu. Dan menghela nafas. Kenyataan yang menyatakan jika cinta pertama Jungkook itu sudah dimiliki orang lain. Terikat dalam sebuah hubungan tunangan, selangkah sebelum ke jenjang pernikahan.
Nayeon tidak tau saja, betapa senang dan semangatnya Jungkook ketika melihat rupa Nayeon yang begitu mirip dengan gadis kecil di masa lalu, dan memang itulah dia. Percakapan mereka kemarin malam, sudah cukup membuktikan semua tanda tanya yang selama ini membekas.
Dibalik sosok Jungkook yang selama ini begitu ambisius dan egois, nyatanya laki-laki itu hanya menggunakan nya sebagai topeng dari semua kisah kelam nya.
Dan jujur saja, kadar kebencian nya pada Taehyung semakin meningkat sejak mengetahui laki-laki yang sangat ia kenali itu bertunangan dengan gadis yang selama ini Jungkook cari-cari.
Mengingat Taehyung, Jungkook tersenyum miring. Mungkin kelakuan nya beberapa hari ini untuk mendekati sang gadis membuat Nayeon merasa tidak nyaman. Namun, Jungkook memiliki dasar dari semua yang ia lakukan. Ia sangat tau, dengan langkah yang akan ia ambil selanjutnya.
Pantas saja saat kemarin melihat Kim Taehyung dipesta malam itu terlihat sangat familiar.
Rasa kecewa, amarah, dan bekas luka batin yang masih membekas dihatinya belum begitu sembuh, kini hadir kembali dengan sosok yang sama, membuat luka yang hampir kering itu kembali terasa.
Semua itu bercampur, menumbuhkan rasa benci teramat.
"Kau akan merasakan bagaimana menjadi aku dimasa lalu Kim Taehyung"Gumam Jungkook sinis, dengan pandangan tak lepas dari Nayeon yang masih asik mengobrol dengan kedua teman nya dikantin.
"Setelah menghancurkan hidupku, kau ingin mengambil seorang yang kucintai?"Lanjut nya diakhiri dengan kekehan kecil. Tidak, kali ini dia tidak akan lemah. Jungkook akan mengambil kembali kepercayaan Nayeon padanya. Karena dia bukan lagi Jeon Jungkook lama, yang bisa ditindas begitu saja.
"Mari kita lihat, siapa yang akan menang disini"Sinis laki-laki itu sebelum akhirnya melangkahkan kakinya pergi dari taman yang berdekatan dengan kantin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Guy✔
Teen Fiction[🥀] Takdir yang sudah lama menghilang, kini kembali dengan keadaan yang berbeda. Pikiran semesta yang membenci dirinya seakan adalah benar, ketika pujaan hati Jeon Jungkook telah bertunangan secara tidak sadar oleh laki-laki lain. Berbekal rasa k...