Satu

47.2K 3.1K 55
                                    

Liam Danugraha merupakan salah satu aktor sekaligus penyanyi terkenal yang bernaung di bawah agensi terbesar di Indonesia, Young and Wild Entertainment.

Hari ini ia telah menyelesaikan syuting filmnya di sebuah hotel bersama salah satu aktris cantik untuk sebuah film bergenre romantis yang akan di tayangkan pada akhir tahun ini.

Syutingnya berjalan dengan lancar walaupun terkadang Liam merasa jengkel dengan lawan mainnya yang sering kali berpura-pura membuat kesalahan saat mereka melakukan adegan ciuman. Ia tahu hal ini karena sudah seringkali terjadi padanya. Banyak aktris yang berpura-pura membuat kesalahan saat dipertengahan adegan ciuman mereka, hingga mau tak mau harus take ulang. Sebenarnya Liam sangat ingin marah namun ia hanya diam saja karena tak ingin citranya di mata para fans menjadi buruk.

Malam ini akan diadakan pesta untuk merayakan suksesnya syuting film kali ini yang diusulkan oleh sang sutradaranya sendiri. Sebenarnya Liam ingin beristirahat dulu hari ini setelah menghabiskan satu bulannya untuk menyelesaikan film kali ini. Ia bahkan jarang sekali beristirahat karena selain syuting ia juga memiliki beberapa projek lain seperti membuat mini albumnya yang akan rilis dalam waktu dekat ini.

"Bisa datang kan malam ini?" Tanya Haris sang sutradara kepada Liam yang sedang sibuk membersihkan keringat yang menempel di tubuhnya dibantu oleh salah satu staff.

"Iya, cuman mungkin rada telat aja."

"Gak masalah yang penting hadir buat absen doang." Canda Haris sembari menepuk pundak Liam. Sedangkan Liam hanya tersenyum menanggapinya.

"Kamu bisa ambilkan kaos saya?" Tanya Liam kepada wanita yang membantunya tadi setelah Haris pergi.

"Dimana tuan?" Tanya wanita itu.

"Coba suruh Dodit yang ambil di mobil. Nanti kamu antar kan pada saya di ruang ganti."

"Baik tuan." Dengan segera perempuan itu pergi untuk mencari Dodit, asisten Liam.

Perempuan itu bernama Melani, ia hanya staff biasa di lokasi syuting ini. Sebenarnya ia hanya sementara bekerja disini karena mereka kekurangan staff untuk membantu proses syuting. Akhirnya ia pun mengajukan diri dan diterima.

Ternyata pekerjaan ini sangat melelahkan untuknya, ia sering kali dipanggil kesana-kemari oleh beberapa artis dan juga staff tetap disini. Pekerjaannya pun tak menentu, kadang membelikan makanan dan minuman, terkadang membantu memasangkan baju untuk para artis, terkadang hanya mengipasi para artis, bahkan terkadang ia harus membantu menyeka keringat para artis seperti barusan yang ia lakukan.

"Mas Dodit!" Panggilnya kepada seorang pria berkaos hitam.

"Ada apa Mel?" Dodit yang sedang berbicara bersama salah satu aktris pun mengalihkan tatapannya kepada Melani yang terlihat berwajah kusut dan kelelahan.

"Tadi tuan Liam minta diambilkan kaosnya di mobil. Katanya minta tolong mas Dodit buat diambilkan."

"Oke, sebentar saya ambilkan." Ucap Dodit setelah berpamitan kepada aktris yang terlihat sebal karena kehadiran Melani.

Tak mau peduli dengan tatapan aktris tersebut Melani mengikuti langkah Dodit menuju sebuah mobil berwarna hitam yang terparkir di basemen hotel.

"Ini bajunya." Dodit menyerahkan paper bag berwarna putih kepada Melani.

"Makasih mas. Kalau begitu saya permisi dulu." Kata Melani sopan lalu pergi.

Beberapa saat kemudian Melani menghampiri Liam diruang ganti dan pria itu tengah duduk dengan memainkan ponselnya.

"Ini kaosnya tuan." Kata perempuan itu sembari memberikan paper bag berisikan baju Liam.

"Terima kasih. Bisa bantu saya berjaga di depan biar tidak ada yang masuk." Perintah Liam padanya.

Dan Melani menurut saja, wajar jika pria itu memintanya berjaga di depan ruangan ganti khusus untuk Liam ini. Karena terkadang ada seseorang yang masuk dengan sengaja hanya untuk mengintip pria itu. Bahkan Melani  pernah mendengar dari beberapa staff bahwa ada seorang wanita yang tiba-tiba masuk kedalam ruang ganti Liam.

Beberapa saat kemudian Liam keluar dengan baju yang lebih santai.

"Terimakasih." Kata Liam yang setelah itu langsung pergi meninggalkan Melani yang memaku seperti orang bodoh.

Menghela nafas. Sabar Melani wajar saja mereka itu kan artis sedangkan kamu hanya pesuruh.

 Sabar Melani wajar saja mereka itu kan artis sedangkan kamu hanya pesuruh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Liam Si Bucin (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang