BAB XIII

1K 138 2
                                    

.•♫•♬• Cedric Diggory b•♬•♫•.

"Apa jika aku mengatakan kalau aku tak memasukkan namaku... Kau akan percaya?"

Chrysa yang tengah sibuk mengunyah sandwich ditangannya sambil menatap Neville yang tengah bermain dengan tanaman di air, menoleh dengan cepat ke arah Harry yang berada di sampingnya.

Setelah nama Harry keluar menjadi pejuang keempat di turnamen ini, banyak sekali murid yang menjauhinya. Bahkan murid-murid dari dua delegasi dan Ron, sahabatnya sendiri.

Walau sebenarnya tak semua murid Gryffindor menjauhinya seperti Ron dan mendukungnya seperti dia dan Si Kembar dan Hermione. Harry terlihat sedih karena situasi ini, jadi Chrysa mencoba menjadi kakak kelas sekaligus teman baik yang percaya padanya.

"Kau tahu... Kalau benar kau melakukannya, kau pasti sudah gila Harry... Turnamen ini memakan banyak korban, jadi aku percaya kau tak mungkin memasukkan namamu." Harry menatap Chrysa dengan wajah serius, lalu mengangguk pelan dan tersenyum kecil.

"Menakjubkan!" seru Neville sambil masih bermain dengan tanaman yang tidak Chrysa ketahui namanya.

"Neville, kau melakukannya lagi." ucap Harry.

"Benar, maaf." ucap Neville, dia masih sibuk dengan tanaman ditangannya.

"Tanaman air ajaib dari danau dataran tinggi?" ucap Harry membaca buku milik Neville.

"Moody yang memberikannya kepadaku, pada hari kami minum teh itu." jawab Neville.

Neville menatap Harry dan Chrysa sekilas, lalu melambaikan tangannya santai dan kembali bermain dengan tanaman air ditangannya. Harry dan Chrysa berbalik dan menemukan Hermione, Ginny dan Ron berjalan mendekat ke arah mereka.

Harry dan Chrysa bangun dari duduknya, menunggu salah satu dari tiga orang di depan mereka berkata lebih dulu. Sampai Hermione mendekat ke arah Harry, tapi kembali lagi ke arah Ron dan berbisik.

Hermione berdeham, lantas kembali berjalan ke arah Harry dengan wajah bingung. "Ronald ingin aku memberitahumu bahwa Dean memberitahunya... Bahwa Dean diberi tahu Parvati bahwa Hagrid mencarimu."

"Apa itu benar? Ya... Apa?" tanya Harry bingung.

Bukan hanya Harry, Chrysa juga bingung mendengar ucapan Hermione yang bahkan terdengar berbelit. Bukan seperti Hermione yang biasanya. Hermione kembali berjalan ke arah Ron dan mereka kembali berbisik-bisik, lalu Hermione berjalan lagi ke arah Harry.

"Dean diberi tahu oleh Parvati bahwa... Tolong jangan minta aku mengatakannya lagi. Hagrid sedang mencarimu."

Hermione berbalik hendak berjalan ke arah Ron dan Ginny, Harry lalu berbicara tapi itu membuat Hermione marah dan gadis bersurai brunette itu membentak Harry.

"Ya, beri tahu Ronald..."

"I'm not an owl!"

Lalu, Hermione, Ginny dan Ron pergi. Meninggalkan Chrysa yang tersedak dan hampir tak bisa menelan sandwichnya dan Neville yang terkejut dan Harry yang tampak semakin frustasi.

"Aku rasa Hagrid punya sesuatu untukmu, Harry."

.•♫•♬• Cedric Diggory •♬•♫•.

Hari ini, Harry dan Chrysa memutuskan untuk memberi tahu Cedric tentang tugas pertama para pejuang yang ternyata adalah melawan naga. Chrysa bahkan sangat kaget saat dia diberi tahu Harry kalau tugas pertama adalah melawan naga dan ada masing-masing untuk para pejuang.

Chrysa berpikir, 'bukankah itu terlalu gila?' dan Harry cukup setuju.

Di perjalanan banyak murid yang menggunakan pin yang bertuliskan 'dukung Cedric' dan dapat berubah menjadi 'Potter bau'. Chrysa hampir memukuli murid yang terang-terangan menunjukkan pin itu padanya dan Harry, tapi Harry mencegahnya dan berkata 'tak apa-apa'.

Harry dan Chrysa menemukan Cedric tengah berada di taman dengan teman-temannya. "Hei! Baca lencananya, Potter!"

Teman-teman Cedric tertawa, mengganggap itu lucu. Tapi Harry tak mendengarkan dan Chrysa sangat ingin memukul teman Cedric itu. "Boleh aku bicara?"

"Baiklah."

Cedric dan Harry berjalan menjauh dari tempat teman-teman Cedric berkumpul dengan Chrysa yang mengikuti mereka.

"Naga, itu tugas pertamanya. Ada satu untuk masing-masing dari kita."

"Kau serius? Fleur dan Krum, apa mereka..."

"Ya." jawab Harry singkat.

Sementara teman-teman Cedric terus menyuruh Cedric untuk menjauh dari Harry, itu membuat Chrysa semakin kesal. Saat Harry dan Chrysa hendak pergi, Cedric mencegah Harry dan berbicara tentang lencana 'Potter bau'.

"Hei, dengar. Tentang lencana itu. Sudah kuminta mereka agar tak memakainya, tapi..."

"Jangan khawatir tentang itu."

Harry pergi, tapi Chrysa masih tetap tinggal dengan perasaan yang setidaknya lumayan membaik saat Cedric secara tak langsung juga tak menyukai lencana itu.

"Kau dan Potter, apa kalian..."

"Ya... Apa?"

Chrysa mengernyitkan kedua alisnya bingung dengan ucapan Cedric yang terdengar canggung, wajah Chrysa menjadi masam. Cedric berdeham pelan, menatap Chrysa dengan tatapan canggung.

"Maksudku... Kalian terlihat dekat, aku... Aku hanya—"

"Harry itu adik tingkat dan temanku, rasanya aku akan terlihat jahat jika membiarkan temanku sendirian saat semua orang membencinya." tukas Chrysa tajam.

Cedric mengerjapkan matanya, mengangguk paham. Sedikit terkejut saat mendengar suara tajam Chrysa, tapi dilain sisi dia juga merasakan rasa lega. Kemudian suasana diantara mereka menjadi canggung dan Chrysa segera menyadari ucapan tajamnya yang tak bisa ia kontrol.

"Apa kamu akan mencari tahu tentang naga?" tanya Chrysa mengganti topik.

"Iya, mau membantuku... Sekarang?"

"Eummm, ya... Tapi, aku tak melakukan sesuatu dengan gratis."

Dua muda-mudi itu tertawa, suasana canggung diantara mereka menghilang. Teman-teman Cedric tak lagi berteriak menyuruh Cedric untuk kembali, yang Chrysa dengar hanyalah siulan dan kata-kata yang jelas untuk menggoda Cedric.

"Jadi, aku harus memberikan apa?'' tanya Cedric dengan nada serius yang dibuat-buat.

"Eumm...."

Chrysa menaruh kedua tangannya di pinggangnya dan menatap atas, berpura-pura berfikir. Lalu, satu ide terlintas di kepalanya.

"Hogsmeade sabtu ini dan traktir aku makan, bagaimana?"

.•♫•♬• Cedric Diggory •♬•♫•.

Cedric DiggoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang