|6| you be mine

297 38 21
                                    

Mungkin satu-satunya cara agar lu bisa menghargai kehadiran seseorang yang ada di sisi lu adalah kehilangan.

–Ragas Saputra

🌼🌼🌼

"Jangan liatin aku ...," ujar Senara, menunduk malu di depan Ragas. Gadis itu duduk di atas meja, sedangkan Ragas di hadapannya duduk di kursi bawah.

Dengan dua sepatu basah yang masih di pegang nya, Senara menggigit bibir bawahnya. "Setelah kakak nodain bibir aku, sekarang kakak mau apain aku di kelas sepi kaya gini ...." Senara menoleh ke kanan, pada jendela yang sudah ramai oleh orang-orang.

Kelas sengaja di kosongin oleh Ragas untuk memberi sedikit ruang untuk dirinya dan Senara.

Ragas mengambil sepatu itu dari tangan Senara, kemudian melemparnya asal. Ia mengangkat pandangan, "Gue mau cium lo."

Senara terkejut, matanya membola.

"Mau?" tanya Ragas seraya mengangkat sebelah alisnya.

Senara semakin terkejut. Jangan mengira jika Senara akan memajukan tubuhnya ke Ragas dan menerimanya!

Sudah lebih sepuluh tahun sang Papa selalu mengajarkannya hal baik dan buruk. Dan tentu saja, ciuman adalah hal yang sangat haram di lakukan.

Tentu saja Senara akan melakukannya dengan senang hati.

Larangan adalah perintah.

Untuk itu, Senara memelototkan matanya ke arah luar jendela. Kemudian gadis itu menarik Ragas dan memeluknya.

"GILA!" Suara pekikan terdengar dari luar kelas. Suara itu berasal dari penggemar berat Ragas yang tidak terima dengan apa yang Senara lakukan.

Tidak memikirkan bagaimana ekspresi terkejut dari Ragas, Senara memeluk cowok itu erat. Aroma wangi dari long coat yang selalu di pakai Ragas memanjakan penciuman nya. Senara menempelkan pipinya di bahu tegap Ragas, tersenyum senang bersamaan dengan degupan jantung nya yang menggila.

"Lo ngapain?" Ragas benar-benar terkejut. Cowok itu mendorong Senara kasar, menatapnya dengan sorot kebencian. "Siapa yang bolehin lo meluk-meluk gue?"

"Apa hak lo meluk-meluk gue?"

"Lo bukan siapa-siapa gue, bangsat!"

Senara memundurkan tubuhnya. Ia tak berpikir respon Ragas akan seperti itu.

"LO SIAPA BERANI-BERANI NYA MELUK GUE?!" teriak Ragas dengan mata memerah. Cowok itu berdiri mensejajarkan tubuhnya dengan Senara, memandang gadis itu tajam. Tangannya mengepal juga urat-urat tangan yang mulai kelihatan.

"Biasa aja, dong." Senara hanya bisa menjawab itu. Ada apa dengan Ragas?

Ragas bergerak semakin maju. "Gatal boleh, tapi jangan murah." Cowok itu tersenyum miring.

"Gak semua cowok yang lu mau bisa lu hembat. Jangan mentang-mentang lo cantik lo bisa seenaknya. Jangan mentang-mentang banyak yang suka, lo bisa menutup mata. Dunia gak sesempit itu untuk selalu mengelilingi orang-orang kaya lo!"

Senara tidak menjawab. Gadis itu menggoyang-goyangkan kakinya, menatap Ragas tanpa rasa takut.

Ragas tak habis dengan itu, cowok itu melanjutkan lagi ucapannya. "Cewek bego kaya lo ini, harusnya gak ada di sini. Gak punya attitude, bermodal tampang pas-pasan."

Kerumunan di depan kelas semakin menjadi. Ini benar-benar akan menjadi berita terheboh dengan judul, 'Anak baru yang tidak tahu diri memeluk seorang raja.'

Senara tidak merasa terintimidasi sama sekali. Ketika Ragas memajukan kepalanya untuk menantangnya, Senara malah mendongak. Matanya balas menatap Ragas tajam.

"Kak Agas tau kan kalau aku gak punya telinga?" Dengan tatapan nya yang tajam, Senara masih sempat tersenyum manis. "Kak Agas juga tau kalau aku gak bakal mempan di kata-katain kaya gitu."

Senara bersama mental bajanya.

"Lo itu gak sadar-sadar ya gue katain."

Senara memejamkan mata ketika tiba-tiba saja bibir Ragas melewati matanya. Kejadiannya begitu cepat bahkan ketika Senara belum mempersiapkan dirinya. Ragas mencium kening nya begitu lama. Hal yang membuat para penonton pun juga terkejut, terutama Senara yang akan pingsan di detik itu.

Maksudnya apa?

Senara menaikkan pandangan, Ragas memejamkan mata sambil masih mengecup kening nya. Kemudian suara bisikan lirih terdengar serak dari mulut Ragas.

"Sekali lagi lo peluk gue, gue gak bisa jamin kalau gue bakal bisa nahan diri ngelakuin hal lebih dari ini."

Senara terdiam. Apakah yang di maksud adalah Ragas akan mencium bibir nya?

****

Two ProtectorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang