About Us [Jk.Lm]

36. Surat cinta untuk Jennie [End] -🌻

----

"Tidak ada yang baru. Kamu masih kugenggam, meski tuntas." -JL

***

Kita sudah selesai J, tapi rasanya aku masih menggenggam mu.

Si gadis berponi terdiam di pembatas balkon. Pagi ini, pagi pertama ia tanpa Jennie. Meski gadis itu selalu saja merecok di sebuah pesan, tapi Lisa tak hiraukan. Lisa harus bebas, Lisa harus terbiasa, dan terbiasa karena terpaksa.

Biarkan rasa sakit ini menjadi makanan nya untuk beberapa hari. Dan sambut langit dengan teduh. Senyumkan dengan ikhlas bahwa semua yang pergi, akan terganti dengan yang baru.

Masih dengan wajah sisa menangis semalam. Rambutnya berantakan. Keadaan nya yang kacau itu disaksikan oleh matahari yang sedang berusaha naik. Seolah melambai-lambai untuk ikut bersinar.

Lisa belum selesai mencintai, tetapi ia sudah selesai menunjukkan nya.

Lantas Lisa berbalik, cukup sudah senyumnya menyapa pagi. Berdiam terlalu lama adalah penyakit. Nanti, Lisa akan mengingat semuanya, dan justru menangis.

Ia terduduk di sisi ranjang. Pandangnya lurus keluar kamar, dan saat itu juga melirik sebuah gantungan kunci mobil berlogo daisy. Sial!

"Aku takkan pernah kehilanganmu Je ..." Lisa bergumam lirih. Seraya senyum pedih hadir.

Ia beranjak, mendekati benda tersebut. Beberapa detik menatapnya sembari tersenyum. Lalu ia raih, diusap--dan--dilepas.

Tiba-tiba tercantum sebuah ide. Ia segera beranjak. Mengobrak-abrik seisi kamar. Mencari sebuah kotak yang pernah Jennie berikan.

Menemukan itu, Lisa tersenyum. Melemparnya ke atas ranjang, dan ia berlari menuju meja belajar. Mencari-cari selembar kertas kosong untuk ia rangkai kata.

Menarik sebuah kursi, lalu mulai memusatkan mata pada kertas. Tangan nya sudah siap menari. Menulis-nulis dengan indah.

Ku tuliskan kenangan tentang,

Caraku menemukan dirimu.

Tentang apa yang membuatku mudah,

Berikan hatiku padamu.

GAUSAH NYANYI GAUSAH.

😭😭😭