Bab 17

495 306 377
                                    

Kriiinggg.... Kriiinggg....

Bel istirahat berbunyi yang sangat dinanti-nanti oleh penghuni sekolah terutama Arsen. Begitu gurunya keluar, ia langsung berlari keluar kelas mencari seseorang.

Teman yang melihatnya merasa penasaran apa yang akan dilakukan Arsen selanjutnya, memutuskan mengikutinya dari belakang.

Arsen mencari seorang gadis yaitu Nala. Ia mencari di kelas gadis itu, tapi kelasnya sudah kosong. Ia berinisiatif mencarinya di kantin karena jam istirahat tujuan utama para murid pasti menuju kantin.

Benar saja, Arsen berhasil menemukan Nala di kantin sedang menunggu pesanan bersama Rena dan Andika.

Arsen memutuskan masuk ke kantin seketika semua pasang mata tertuju padanya.

Arsen menemui Nala di mejanya diikuti teman-temannya. Sedangkan Nala kaget dengan kedatangan Arsen secara tiba-tiba.

"Nal maafin gue," ucap Arsen to the point.

Tak dapat jawaban dari Nala, Arsen berujar kembali.

"Gue tau gue salah, gue minta maaf!" ucapnya lagi

"Nggak ada yang harus dimaafin Kak!" ucap Nala membuang muka ia nampak masih kecewa.

Sadar dengan sikap Nala, Arsen langsung mengambil kursi dan berdiri di atas kursi tersebut. Sontak Nala menoleh heran apa yang akan dilakukan oleh Arsen. Bukan hanya Nala, tapi semua orang yang berada di tempat itu.

"PENGUMUMAN!! BERDIRINYA GUE DI SINI, GUE INGIN MINTA MAAF SAMA NALA, GUE NGGAK AKAN TURUN SAMPAI NALA MAAFIN GUE. DAN GUE PENGEN LO SEMUA JADI SAKSI NALA MAAFIN GUE HARI INI!!!" ucap Arsen sambil berteriak dengan kencang agar terdengar dengan jelas oleh pengunjung kantin.

"Kak Arsen apa-apaan sih? Turun nggak!" perintah Nala merasa malu atas sikap Arsen.

"Gue nggak akan turun sebelum lo maafin gue!"

"Iya aku maafin turun sekarang!"

"APA? NGGAK KEDENGERAN!!"

"Maafin dong Nal kasihan tuh Kak arsen," ucap salah satu siswi.

"IYA DIMAAFIN!" teriak Nala tapi tak sekeras suara Arsen.

Sontak semua pengunjung kantin bertepuk tangan seperti menyaksikan pasangan yang di tembak dan baru jadian saja, padahal hanya adegan minta maaf.

Arsen turun dari kursi dan menghampiri Nala."Beneran lo maafin gue?" tanya Arsen memastikan.

"Iya."

"Ikut gue!"

Arsen menarik pergelangan tangan Nala dan membawanya menjauh dari kantin.

Cahya dan teman-temannya ingin menyusulnya tapi ditahan oleh Reno.

"Eh eh kalian mau kemana?" tahan Reno.

"Mau nyusul lah, kepo gue Nala mau dibawa kemana," ucap Cahya.

"Udahlah biarin mereka berdua. Kita ikut campurnya sampai disini aja," balas Reno.

"Bener juga tuh mending kita makan, laper nih," usul Maya.

"Yuk lah pesen-pesen," lanjut Cahya.

Mereka duduk semeja bersama setelah memesan makanan.

****
                               
"Kita mau kemana Kak?" tanya Nala.

"Ikut aja."

Nala hanya pasrah diperlakukan seperti itu oleh Arsen. Ia akhirnya menurut dan masuk ke dalam mobil.

ARSENALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang