Bab 23

244 71 55
                                    

Hari sudah hampir gelap, semua anak ekskul menghentikan kegiatan latihannya dan bergegas pulang ke rumah mereka masing-masing. Nala yang selesai berdiskusi dan melihat teman-temannya latihan vokal grup akhirnya keluar, sembari mencari-cari lagu yang cocok untuk dibawakan bersama Arsen.

Gadis itu berjalan di koridor sekolah bersama Rena, tetapi Rena buru-buru dan izin duluan karena baru saja dapat pesan dari Reno bahwa cowok itu sudah menunggunya.

"Eh Nal, gue jalan duluan ya. Kak Reno udah nungguin gue," pamit Rena.

"Oh ya udah kalau gitu hati-hati," ucap Nala.

Rena langsung meninggalkan Nala dengan berlari. Sedangkan Nala masih sama. Gadis itu melangkah dengan pelan sambil menatap layar handphone nya masih mencari-cari lagu yang cocok untuk dibawakan.

Nala yang berjalan sambil menatap benda pipih itu tak sengaja menabrak seseorang.

"Aduh," aduh Nala sambil memegang jidatnya.

Nala mendongak melihat seseorang di depannya yang telah ditabraknya.

"Kalau jalan jangan sambil main handphone," ujar seseorang tersebut.

"Eh Kak Arsen," balasnya sambil nyengir.

Yang di tabrak oleh Nala adalah Arsen, pacarnya sendiri. Nala tidak melihat cowok itu menghampirinya karena sibuk memperhatikan handphone nya.

"Liatin apa, sih?" tanya Arsen.

Arsen merangkul Nala dan membawanya menuju parkiran dimana mobilnya berada.

"Ini Kak, aku lagi nyari-nyari lagu yang cocok buat aku bawain," jawab Nala.

"Kamu mau nyanyi?"

"Iya."

"Kok susah banget sih nyarinya?"

"Iya Kak, masalahnya aku mau duet."

"Duet sama siapa?"

"Sama Kak Arsen!"

Tiba-tiba langkahnya terhenti karena mendengar perkataan Nala barusan. Arsen lalu meloleh ke arah Nala seraya berujar, "Kok aku?" heran Arsen.

"Kak Arsen nggak mau, ya?" tanya Nala sambil menatap ke arah Arsen berharap cowok itu tidak menolaknya.

"Mau kok," mendengar itu Nala tersenyum senang.

Setelah menjawab, Arsen melangkahkan kembali kakinya dan sampai di depan mobilnya. Dalam hati, Nala mengatakan bahwa membujuk seorang Arsen ternyata tidak susah padahal Nala belum memaksa, baru juga bertanya.

Bagi Arsen, Nala adalah segalanya. Apapun yang diinginkan gadis itu wajib dipenuhi. Arsen akan melakukan apa saja agar Nala bahagia. Entah kenapa dulu Arsen suka sekali membuat Nala marah sampa-sampai menghukumnya, padahal kesalahannya masih bisa dimaafkan. Tapi sekarang, kebahagiaan Nala adalah suatu kewajiban yang harus dilakukannya. Bahkan, siapapun yang akan menyakiti gadisnya, Arsen tidak akan segan-segan membuat perhitungan pada orang itu. Karena sekarang Arsen sudah memprioritaskan gadis itu.

Mereka sekarang sudah berada di dalam mobil. Di tengah perjalanan, mereka saling diam dan tak ada yang mengeluarkan suara sedikit pun.

Tapi Nala yang masih dilanda kebingungan memilih lagu apa yang akan dibawakan pun akhirnya membuka suara.

"Kak Arsen," ucap Nala memecahkan keheningan.

"Kenapa?" balasnya singkat dan tetap mengarah ke depan.

"Kita mau bawain lagu apa ya, Kak?"

Arsen hanya terdiam seraya memikirkan sesuatu. "Lagunya Justin Bieber aja bareng Ariana Grande judulnya Stuck With You," jawab Arsen pada akhirnya.

ARSENALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang