Part-8

51.9K 5.6K 163
                                        

Waktu berjalan begitu cepat, tepat hari ini adalah hari yang paling disukai oleh kebanyakan orang, yaitu hari Minggu. Hari dimana semua orang bisa bersantai dari tugas sekolah, tugas kantor atau tugas lainnya.

Mungkin kebanyakan orang akan menggunakan hari minggu untuk istirahat, liburan atau berkumpul dengan keluarga. Begitu pun dengan Ara yang sekarang sedang berkumpul dengan kakek dan kembarannya, Glen.

"Minggu - minggu gini enaknya kemana ya," celetuk Ara sambil rebahan menatap langit - langit ruangan.

"Lo maunya kemana?" tanya Glen.

Ara menoleh lalu menopang dagunya, "gimana kalau kita ke gunung?" usul Ara.

"Astagfirullah Ara, kamu kira gunung itu cukup satu hari aja. Jangan aneh - aneh, kalau mau jalan - jalan ya ke tempat yang deket aja," kata Kakek sambil menggelengkan kepalanya saat mendengar usulan cucunya itu.

"Terus kemana dong?" tanya Ara malas.

"Ke Mall aja," ucap Glen.

Ara diam sebentar, lalu mengangguk, "meski gue males ke Mall, tapi gapapa gas aja lah."

"Yaudah sana siap - siap, kita berangkat sebentar lagi."

Ara melirik kakeknya, kakek yang mengerti kode cucunya menggelengkan kepala, "kakek gak ikut, kalian aja," kata Kakek.

Mendengar jawaban kakek membuat Ara cemberut, "Kakek mah gitu, padahal kan niat awal kita pergi bareng."

"Kakek udah tua, sekarang waktu kakek itu istirahat di rumah dengan tenang. Udah kalian aja keluar berdua, kalian juga pasti butuh waktu buat jalan berdua kan."

Glen mengangguk setuju, "udah sana siap - siap, kakek butuh istirahat, kalau kakek ikut ntar kecapean terus sakit. Emang lo mau kakek sakit? nggak kan."

"Tapi kapan - kapan kakek harus jalan - jalan sama Ara ya." Ara menatap kakeknya penuh harap.

Kakek terkekeh, "siap cantik." Setelah mendapat jawaban positif dari kakeknya, barulah Ara naik ke atas untuk bersiap - siap.

Tidak lagi melihat Ara, kakek menatap wajah Glen serius. Glen pun sama, memasang wajah serius karena ia tau bahwa topik kali ini akan lebih berat dari sebelumnya.

"Kakek sadar kalau adik kamu gak mungkin tinggal selamanya disini, dia pasti pulang ke rumah orangtuanya. Dan disaat itu, kakek gak bisa bantu apa - apa ketika dia dijebak oleh anak angkat itu. Jadi, kakek minta kamu untuk menjaga adik kamu sebaik mungkin. Dia berubah, tapi belum tentu dia tau caranya menjaga diri dari mereka," jelas kakek panjang lebar.

"Glen ngerti kek, sebenarnya tanpa kakek kasih tau pun, Glen pasti bakal ngejaga Ara gimana pun caranya. Glen juga percaya kalau Ara bakal bisa menjaga dirinya, dia udah berubah 100% menurut Glen."

"Kakek juga merasa adik kamu berubah 100%, nggak seperti dia yang dulu. Tapi, tetap saja kamu sebagai abangnya harus menjaga adikmu. Terlepas dari dia bisa menjaga diri atau tidak." Glen mengangguk setuju, dan tak lama Ara turun dari atas dengan pakaian barunya.

Ara melihat kakek dan Glen yang sedang memasang wajah serius, mengernyit bingung.

"Loh - loh ada apa nih, baru juga di tinggal sebentar, udah masang muka serius aja. Ngomongin apa sih, kasih tau dong," seru Ara yang langsung duduk di samping kakeknya.

Transfer of souls [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang