8. Persiapan

455 36 4
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

Jangan Lupa Jadikan Al-Qur'an Sebagai Bacaan Utama💚
____________________________________________
























Salamat Membaca...

































Sebuah Usaha Mencintai

Karya
bynursakinah

🌹🌹🌹

Syifa menatap pantulan dirinya dicermin dengan perasaan yang begitu gugup, cemas, dan takut, bercampur menjadi satu. Bagaimana tidak karena malam ini keluarganya dan keluarga sahabat Ayahnya akan bertemu dan membicarakan tentang perjodohan mereka.

"Syifa kamu sudah siap sayang?" tanya wanita paru baya yang masuk kemar putrinya kerena kebetulan pintu kamar Syifa terbuka.

Mendengar suara bundanya Syifa langsung berbalik badan ia mengangguk dan tersenyun simpul. "I-iya Bunda Syifa udah siap," jawabnya.

Afifah tersenyum melihat putrinya, ia tau kalau putrinya sekarang sangat gugup. Afifah pun mendekat ke putrinya.  "Kalau begitu ayok kita keluar mereka sudah datang," ucap Afifah mengelus lengan putrinya yang berada dirangkulannya. "Sayang gugup ya?" tanyanya. Syifa hanya mengangguk, Afifah terkekeh melihat ekspresi yang di tunjukan putrinya sekarang. "Sayang nggak usah gugup dan takut yah, insyaAllah ini yang terbaik untuk Syifa." Mendengar itu Syifa hanya mengangguk untuk kesekian kalinya.

"Bismillah ...," lirih Syifa. Mereka pun keluar dari kamar menuju ruang tamu.

🌹🌹🌹

Kini diruang tamu sudah terlihat Anif dan keluarga calon suami Syifa.

Sambil menunduk dengan perasaan yang begitu gugup dan detak jantung yang terus berdebar serta tangan yang sudah dingin itu sibuk meremas gamis yang ia kenakan. Rasanya Syifa ingin menghilang dari sana, lari kekamarnya kembali dan menutup pintu rapat-rapat, tapi semua itu hanya ekpektasi dan ia harus menghadapi realita yang ada di depan matanya sekarang.

"Assalamu'alaikum," ucap Syifa dan Bundanya bersamaan. Dan saat itu pula Aliyah--Mama Gibran--langsung berdiri menghampiri calon menantunya yang masih setia dalam rangkulan calon besan nya.

"Wa'alaikumsalam ...," ucap semua orang.

"MasyaAllah ... ini Syifa? cantiknya, lebih cantik yang asli daripada yang difoto," ucapan Aliyah langsung membuat semua orang terkekeh kecuali satu orang.

Syifa tersenyum malu. "M-makasih tante."

"Loh, kok tante sih Nak? Mama dong, 'kan sebentar lagi jadi menantu Mama," ujar Aliyah pada calon menantunya, membuat semua orang tersenyum haru.

"Emm, iya Ma-mama," ucap Syifa dengan masih setia menunduk karena malu

Tapi kecuali satu orang yang ada disana duduk di sofa tunggal yang sama sekali tidak tertarik dengan apa yang terjadi didepannya. Ia sibuk memainkan ponsel dengan raut wajah dingin serta perasaan malas apalagi setelah kedatangan calin istrinya. Ia tidak lain adalah Gibran.

Sebuah Usaha Mencintai [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang