menyebalkan..

4.4K 402 16
                                    

Arga sedang berjalan jalan sendirian dipinggir jalan.  Saat lagi jalan jalan arga liat seorang anak kecil yang jatuh dari sepedanya.  Dengan sigap arga menolongnya. Anak itu menatap arga lalu tersenyum.

"Adek nggak pp? " tanya arga khawatir.

"Iya ndak pp kok telimakasih abang" ujar anak tersebut. 
Arga mengangguk, lalu mulai membantu anak itu mendirikan sepedanya.  Namun tiba tiba datang 1 orang lelaki yang diyakini kakak anak itu.  Namun kagetnya arga liat dia.  Dia yang sering nyakitin arga.  Dia yang sering bilang kalo arga nggak pantes hidup.  Dia yang bikin arga terpuruk.

Dia adalah nero.  Sahabat pertama arga, sahabat yang pernah arga percayain dalam hidupnya.  Namun malah menghianatinya.  Ternyata hanya memanfaatkan arga.  Ternyata hanya ingin ngejelek jelekin arga.

Dan sekarang arga pingin buktiin kesemua orang.  Kalo dia bukan lagi arga sicengeng,  arga yang selalu mengalah.  Dan bukan lagi arga yang selalu berharap bahwa keluarga dan sahabatnya bakalan menerimanya apa adanya.
Arga hanya berharap pada  Allah
Arga nggak pernah berharap sama sahabatnya, karna arga takut dikecewakan kembali dan bakalan terpuruk lagi.

Liatlah sekarang disaat arga hanya berharap pada Allah.  Semua yang dia pingin ada digenggamannya.  Sahabatnya memberikannya kasih sayang yang berlimpah.  Arga bersyukur tentang itu. Dan arga berharap jika itu bertahan lama.

Arga membuka masker yang dia pakai.  Arga mendekat kearah nero.  Lalu menyenggol bahunya.
Nero menatap muka imut arga.  Nero terus memandang arga mengabaikan adiknya.
Nero tak percaya bahwa itu adalah arga.

"Puas mandangnya?? "tanya arga sinis.

"Ga ini beneran lo.. " tanya nero tak percaya.

"Siapalo gue kagak kenal" ujar arga lalu pergi. Namun tangan arga langsung dicekal oleh nero.

"Gue tau lo ingat sama gue kan ga" ujar nero lembut.

"Ookh iya gue ingat,, sipenghianat kan?? " sinis arga.

Nero terdiam lalu memeluk arga erat.

"Ga gue nyesal plis lo mau kan sahabat sama gue" ujar nero memelas.

Arga memandang jijik nero.

"dulu sahabatan sama lo itu kaya mimpi tau nggak..  Tapi sekarang kek sampah!! " ujar arga berlari pergi.

Nero terdiam,,  sedangkan adik nero hanya bermain sepeda karna dia tak paham.

*****

Arga pergi menuju taman.  Sumpah arga kesal sekesal kesalnya.  Enak aja dia mau ngajak arga sahabatan lagi.  Kagak punya malu banget.

Saat lagi asik asiknya duduk santai. Arga liat ARFA,, 
Arfa terliat lagi nongkrong bareng sahabatnya gitu.  Arga hanya mengamatinya dari jauh.

Terliat arfa juga merokok,,  sampai beberapa kali terbatuk batuk.  Arga terus mengamati Arfa, sedangkan sahabat arfa, yang meliat arfa terbatuk batuk hanya diam,, dan tak peduli.

Kasian... Satu kata yang arga rasain sekarang.  Arga membeli minum,, lalu mendekat kearah arfa.  Terliat disitu mata arfa benar benar merah.  Resiko meroko.

Saat kedatangan arga, mereka benar benar terkejut,, apalagi arga bawa minum buat arfa.

"Nikh minum,, "

Arfa menatap arga.  Mata yang sama,, suara yang sama.

Arfa meneguk airnya.

"Makasih,, nama lo siapa ?" tanya arfa heran.

ArgaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang