Saat ini arga dan para sahabatnya, berada dipasar malam. Pasar malam begitu ramai, dipenuhi orang orang. Begitu banyak wahana permainan yang tersedia untuk dimainkan.
"Bang " panggil arga lesu
"Ya dek kenapa? " jawab reza
"pulang." ujar arga.
Sontak el dan reza bertatapan satu sama lain.
"Emangnya kenapa? " tanya el keheranan.
Arga sontak menunjuk satu keluarga, yang tak lain dan tak bukan adalah keluarga kandungnya. Dikeluarga itu hanya kurang dewa, juga arfa.
"Iya kita pulang" pasrah el.
*****
Dirumah ,,arga langsung masuk kedalam kamarnya. Moodnya hancur sehancur hancurnya.
Dia benci keluarganya, dia benci saat keluarganya tertawa seakan akan tak punya dosa.Dia hanya ingin bahagia, tanpa rasa sakit ataupun luka.
Selama ini, arga hidup dengan penuh tawa, seakan akan kehidupannya baik baik saja.Tapi, orang orang selalu menganggapnya sempurna. Padahal arga saja tidak tau, apa kelebihan yang dia punya.
Sejak kecil, arga sudah terbiasa akan luka, sejak kecil arga selalu dituntut mandiri, dan dewasa.
Arga hanya ingin hidup bahagia. Apa boleh ingatannya dihilangkan saja... Dia ingin melupakan keluarganya, dan orang orang yang sudah menorehkan luka dihatinya.
Arga iri, liat orang orang tertawa dan bahagia bareng keluarganya,, arga berpikir, kenapa dia nggak. Kenapa dia nggak bisa!.
Karna terlalu lama menangis, arga tertidur.
*****
Paginya terjadi kegaduhan akibat vino yang datang.
Ngapain coba anak njing itu datang.
"Ngapain sih lo kesini!! Ganggu aja! " ujar reza ketus.
"Lagian lo udah kagak dibutuhin! Pergi sono! " usir el.
Arga yang melihat hanya menonton diatas balkon
"Gua cuma mau minta maaf" ujar vino memelas.
"Gue cume minte meef" ujar el mengolok olok.
"Gua janji, nggak gitu lagi, lagian gua lagi kebawa emosi.,,dianya juga udah mati" ujar vino.
"HAH" ujar mereka bersamaan.
"Lo ngebunuh nick?? " kaget reza.
Vino menggeleng.
"Teruss? "
"Gua ngelukain dia sedikit, gua juga ngebunuh oranglain, sampai mati" ujar vino.
"Terus putra tau? "
Vino ngangguk.
"Terus dia ngapain lo?"
"Nggak ada, gua cuma ancam dia, kalo dia ngelaporin gua kepolisi, gua bakal bunuh nick,,"
"Terus nicknya mana? "
"Ada tuh dirumah" ujar vino.
"Yodah gua panggil arga dulu"
Saat el berbalik, tiba tiba arga berteriak dari atas balkon, membuat semua atensi mendongak menatapnya.
"Nggak mau!!Vino jahat! " ujar arga ngambek.
"Arga abang minta maaf! Abang janji nggak gitu lagi! Plis maaffin abang! " melas vino.
"Nggak mau! Vino bentak arga! " ujar arga
"Abang nggak bakal gitu lagi! Abang mohon plis! " mohom vino.
Arga berpikir sebentar, lalu menggeleng,tapi kemudian berpikir, lalu kembali menggeleng.
"Abang janji! Bakal beri apapun yang kamu mau! Asalkan kamu maaffin abang! " ujar vino bersungguh sungguh.
"Janji mulu,lo perasan, ditepatin juga kagak! " ketus el.
"Ngapa emang! " ujar vino tak terima.
"Lah emang bener! Lo! Pemberi harapan palsu! " ujar el dengan menekankan kata palsu.
"Mana ada gitu! " ujar vino
"Iya emang gitu! " tambah el
"Nggak! "
"Iya! "
Dan 2 laki laki itu berdebat layaknya bocah,berebut layangan nyangkut.
"DIAM!!! Atau arga loncat nih" ancam arga.
1detik 2detik semuanya sunyi.
Mereka yang beranggotakan 11 orang anggota black diamond, lalu vino reza, dan el. Langsung terdiam.
"Jadi begini! Vino yang tampan!" ujar arga berbasa basi, sesekali bukan.
Sedangkan yang lainnya, sudah menggerutu dihatinya.
"Tampan Huek! Muka kek pantat sapi gitu dibilang tampan! " gerutu el didalam hati.
"Arga bakal maaffin vino!dengan satu syarat"
"Ap" belum selesai vino berbicara arga langsung memotongnya.
"Diam!! " ujar arga melotot, menambah keimutan yang dimilikinya.
Vino mengangguk kaku, Hanya arga yang bisa mengatur ngaturnya begini.
"Syaratnya adalah!!"
"Adalah!!! "
"Nggak ada, masuk aja, dimaaffin kok" ujar arga lalu masuk kedalam kamar.
Semuanya langsung terdiam. Tapi yaudahlah malessss.
Sedangkan vino sudah tersenyum senang, tapi saat mengingat kejadian itu, dia kembali merasa bersalah. Ya mungkin arga sudah memaafkan, namun belum berarti arga melupakannya bukan?."Semua anak ingin mempunyai keluarga yang sempurna, namun tidak semua anak memilikinya" By : Pengacau keluarga.