Setelah reza sampai,, dia langsung mengajak arga pulang,, dan ingin menonjok orang yang merobek masker arga. Namun arga mengancamnya, jika melukai mereka, maka arga akan marah sama reza. Reza akhirnya mengangguk, daripada dicuekin sama arga, kan nggak epic jadinya.
Setelah sampai dirumah, arga merebahkan tubuhnya,, sedangkan reza berbaring disampingnya,, sambil memainkan hp. Sesekali mengusak rambut lebat arga.
"Bang" panggil arga.
"Iya kenapa?? "
"Mau bubur kacang" ujar arga tiba tiba.
Reza bingung,, tumben tumbenan arga menginginkan bubur.
Reza mengangguk"Yaudah entar abang suruh vino ngebeliin,, sekarang arga tidur"
"Nggak mau ye,, arga maunya beli sendiri,, bareng abang,, kagak peka banget jadi orang"
"Yaudah sekarang siap siap gikh" ujar reza terkekeh.
"Gini aja udah,, masih tampan kok"
Reza terkekeh dan mengangguk. Arga benar benar menggemaskan
*****
Mereka pergi kepasar swalayan. Reza sebenarnya menolak dengan mentah mentah. Bagi reza pasar itu bising apalagi banyak kuman. Arga menatap reza dengan tatapan sengit.
"Bang reza belum pernah kepasar, jadi jangan bilang kek gitu dekh. Arga aja yang bolak balik pasar,, kagak sampai masuk rumah sakit,, jangan ngadi ngadi jadi orang!!! " kesal arga.
"Ya tapikan emang gitu arga... "
"Jadi bang reza nggak mau nemenin arga?? " ujar arga drama
Reza menatap mata indah arga, meliat mata bulat itu sudah berkaca kaca. Akhirnya reza mengangguk,, sesekali berkunjung kepasar batinnya.
"Yey sayang bang reza"
Mereka mutar mutar dipasar,, sampai akhirnya menemukan pedagang bubur kacang.
"Mas beli bubur kacangnya 1"
"Siap tunggu bentar ykh" ujar pedagang itu semangat.
Arga menatap pedagang itu sendu begitu semangatnya, disaat ada yang membeli,, arga menatap dagangannya,, masih banyak dan penuh,, sedangkan hari sudah menjelang malam.
"Bapak baru aja jualan? " tanya arga.
"Nggak dek,, saya udah dari pagi,, cuma emang nggak ada yang beli aja,, mungkin belum rejekinya hehe" ujar pedagang itu sendu.
"Bapak tinggal sama siapa ?? "
"Ookh saya tinggal bareng 2 anak saya,, juga istri saya"
"Anak sama istri bapak udah makan belum?? "
"Belum,, karna mereka bakalan makan,, jika saya sudah pulang berdagang,, itupun jika membawa uang" ujar bapak itu tersenyum tegar.
"Anak anak bapak kelas berapa? "
"Anak saya keduanya baru aja smp"
Arga menggigit jarinya,, arga sering nggak bersyukur atas apa yang dia punya,, sering mengeluh sama kehidupannya. Padahal diluar sana masih banyak orang yang lebih menderita.
Reza mengerti apa yang arga rasakan,, reza tersenyum. .
"Pak saya beli semua buburnya ujar reza tiba tiba.
Pedagang itu terkejut, lalu meneteskan air mata,, dengan cepat pedagang itu membungkuskan semuanya.
"Berapa pak? "
"250 ribu dek" ujar bapak itu antusias.
Reza menyerahkan uang sebesar nominal 1 juta.
Pedagang itu keheranan"Maaf dek,, uangnya kelebihan "
"Nggak pp,, ambil aja,, lagian uang saya nggak bakal habis juga" ujar reza agak sombong ykh.
Arga mecubit reza. Membuat reza meringis.
"Hehe maaffin sahabat saya ykh,, semoga rezeki bapak terus mengalir,, jangan lupa untuk berusaha jangan menyerah pak" ujar arga.
"Makasih nak hiks"
Arga dan reza lalu mengangguk, dan berjalan pergi.
Ig salanarra2 part gaje ykh