T

2 2 0
                                    

"Gapapa, gue takut ngerusak moment kalian berdua" ucapnya lalu kembali berbaring

"Ayo tidur, besok harus lanjutin syuting lagi. Gue gak mau lo ketularam sakit" ucap Caslyn pada Jinan

Entah kenapa, Jinan merasa ada yang mengganjal. Pada kalimat yang diucapkan Caslyn. Seolah dirinya tengah melakukan kesalahan.

'Takut ganggu moment lo berdua?' tanya Jinan dalam batinnya sendiri

'Dia gak lagi cemburu liat gue sama Sara kan?' lanjut Jinan membatin

Jinan menggeleng-gelengkan kepalanya. "Gak mungkin" ucapnya lalu berbaring disamping Caslyn yang tengah tertidur

Caslyn tidur menghadap Jinan. Tetapi kali ini Jinan tidak menghadap gadis itu balik. Melainkan menyingkurnya dari belakang.

Jinan merasa tidak enak jika harus terus menatap gadis itu.

Walaupun sebenarnya Jinan mau. Tak menolak.

Keduanya tertidur pulas setelah beberapa menit. Hingga tidak ada yang tahu bahwasannya pintu kamar mereka belum terkunci dengan benar.

🌹🌹🌹

Keesokan harinya, badan Jinan terasa berat. Seperti ada yang memeluknya dari belakang. Jinan menoleh kearah Caslyn. Benar saja.

Tangan gadis itu tengah melingkar diperutnya.

Jinan membalikkan badannya pelan agar Caslyn tidak bangun. Lalu melihat jam yang masih menunjukkan pukul 03,00 pagi.

Jinan kembali tertidur sembari mendekap Caslyn.

Sangat enak rupanya posisi seperti ini hingga membuat keduanya mendengkur pelan.

DK terbangun karena Aerin meminta dirinya mengambilkan snack. Entah kenapa gadis itu menyuruhnya mengambil makanan.

Yang jelas tidak mungkin DK menolak permintaan Hana.

Saat melihat kamar 2 yang sedikit terbuka, DK yang suka penasaran juga jahil akhirnya membuka kamar itu pelan.

Betapa terkejut nya ketika dia melihat temannya yang memeluk Caslyn dalam tidurnya seolah tak terjadi apa-apa.

Jujur saja, DK bahkan tidak pernah memeluk Aerin sekalipun. Bahkan ketika Aerin meminta, DK tidak melakukannya.

Hanya saja DM tidak enak hati jika harus memeluk gadis saat dia tertidur. Nanti kalo gue ileran, rambut Aerin bakalan bau asem. Pikirnya.

DK masih terngaga tidak percaya melihat itu. Buru-buru dirinya menutup kamar itu kembali dan menguncinya dengan benar.

"Ini hyung lupa apa gimana. Bisa-bisanya kamar gak dikunci. Untung yang buka gue, coba kalo staff, bisa difoto abis itu nyebar deh" ucap DK pelan

DK melangkahkan kakinya dengan cepat. Dirinya akan bertanya nanti. Pada Jinan. Hanya 4 mata mungkin. Tanpa sepengetahuan yang lain.

"Kok lama banget ngambilnya?" tanya Aerin yang melihat June baru kembali

"Ada problem sebentar" jawab DK santai

June kembali meneruskan aktivitas tidurnya. Meninggalkan Aerin yang masih aktif mengunyah menghabiskan snacknya.

Ketika 3 jam berlalu. Sirine kencang membangunkan semua anggota, rupanya ini adalah misi.

Jinan terlelap. Bahkan tidak terbangun sama sekali walaupun sirine itu berbunyi sangat keras.

Caslyn mengerti. Semalam Jinan menjaganya dengan sangat baik. Hingga pagi ini gadis itu sudah merasa badannya enakan.

Tangan Caslyn terulur untuk menyentuh pelan pipi milik Jinan,

"Gue gak tau perasaan apa yang gue rasain setiap bareng lo" ucapnya pelan

Sangat pelan.

Caslyn perlahan bangun untuk segera pergi ke kamar mandi. Dirinya berniat membangun kan Jinan setelah selesai mandi.

Tetapi rupanya pria itu sudah bangun terlebih dahulu ketika Caslyn keluar dari kamar mandi.

Caslyn melihat Jinan sudah didepan pintu kamar seperti menunggu seseorang.

Kali ini mereka akan melanjutkan syuting yakni lomba memasak. Mereka sudah memakai seragam kokinya permasing-masing team.

"Lo nunggu siapa?" tanya Caslyn yang menyusul Jinan didepan pintu kamarnya

"Nunggu lo, Ayo!" ajak Jinan yag diangguki Caslyn

Mereka pun berkumpul di dapur utama. Terlihat 6 kompor dan beberapa barang yang sudah tersedia untuk games kali ini.

"Jadi kali ini kalian bakalan kerjasama, iKON belanja bahan. Dan Greentea yang memasak. Juri akan menilai kecocokan kalian lewat feeling masing-masing menggunakan mesin" ucap Kru yang diangguki oleh semua anggota

"Eh, tapi gue ga bisa masak gimana dong?" tanya Chaein cemas
"Udah sebisa lo. Gue percaya lo bisa. Walaupun kita gak menang dan gak dapet point. It's okey yang penting kita saling percaya dan kerjasama" ucap Song meyakinkan

"Widihhhh, kek ustadz lo anjir. Menyentuh banget penjelasannya" ucap Bobby meledek

Song hanya memutar bola matanya malas. Dia hanya menyemangati partner nya. Bukan menyukainya.

Song mungkin terbawa keadaan karena melihat DK bersama Aerin yang semakin akrab.

Tak lama mereka siap untuk syuting,  lalu beberapa menit kemudian. Lomba pun dimulai.

Tbc

About JinanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang