S

2 2 0
                                    

'Kenapa harus gue yang harus jadi pertama?' batin Jinan bingung

Tapi tetap saja rasa bahagianya tak terbantahkan.

Jinan mulai memakan spaghetti buatan Caslyn. Hanya 1 kata yang cocok untuk mendeskripsikan nya.

Cinta.

Jinan pergi menuju arah Caslyn yang tertidur pulas diatas kasur. Tak sengaja Jinan menyentuh kening gadis itu, panas.

Jinan kaget, lalu mengecek pipi dan leher Caslyn. Makin panas.

Rupanya gadis ini demam. Mungkin sebab tadi setelah dipemotretan mereka dikolam renang cukup lama.

Jinan buru-buru mengambil kompresan di dapur. Dirinya tidak berniat untuk melanjutkan makan. Sudah hilang seleranya hanya untuk melihat makanan tersebut.

Tak sengaja pula diwaktu yang tidak tepat, Jinan berpapasan dengan Chanwoo juga Aerin.

"Eh hyung, kok bawa baskom?" tanya Aerin sambil meneguk jus yang dibawanya

"Caslyn sakit" ucap Jinan sambil menyiapkan air dingin dan handuk kecil untuk mengompres Caslyn

"Apa? Sakit?" ucap Aerin panik
"Sejak kapan dia sakit?" ucap Chanwoo memasang raut wajah khawatir

"Udah, biar gue yang jaga. Percaya aja sama gue" ucap Jinan yang pergi sembari membawa baskom dan 2 buah obat

"Gue ikut, gue pengen nengokin dia" Ucap Chanwoo yang dicegah Aerin
"Udah, biarin kakak gue tidur. Lo besok aja nengoknya. Lagian ini udah malem, balik sana. Kasian Sara sendiri" jelas Aerin

Jinan tersenyum. Aerin mengkode dengan mewink kan salah satu matanya. Lalu tangannya kebawah sambil membentuk jempol.

Jinan buru-buru melangkahkan kakinya untuk segera sampai ke kamar. Dirinya membangunkan Caslyn sebentar untuk minum obat. Lalu, tidak sampai 2 menit tersadar gadis itu sudah tertidur kembali.

Jinan mengompres kepala Caslyn. Dirinya yakin, ini akan menjadi malam yang panjang.

Karena apa? Karena Jinan yakin, malam ini dirinya harus terjaga dan tidak tidur. Untuk tadi dirinya sempat tidur sebentar setelah mandi. Pikirnya.

Mungkin besok, Jinan akan meminta izin untuk tidak melanjutkan Syuting jika keadaan Caslyn tak kunjung membaik.

Caslyn bergerak. Gadis itu seperti mengingau.

Jinan bingung dengan tingkahnya. Karena biasanya jika June mengingau, dirinya akan langsung melempar bantal pada temannya itu.

Tidak mungkin Jinan melakukan hal itu pada Caslyn. Secara, definisi mereka berbeda.

Caslyn terbangun, lalu mendapati Jinan yang sibuk memeras kain kecil.

Caslyn menatap Jinan teduh. Pandangan mereka bertemu. Sebelum keadaan menjadi akward, Jinan buru-buru mengalihkan pandangannya.

"Lo bangun?" tanya Jinan pada Caslyn
"Lo gak tidur?" ucap Caslyn bertanya balik

"Gue gak bisa tidur" jawab Jinan bohong

Ya, Jinan sudah mengatakan hal ini sebelum nya bukan. Dirinya sudah berbohong banyak sekali sejak bertemu Caslyn.

"Gausah kompres gue, gue udah mendingan kok setelah minum obat yang lo bawain tadi" ucap Caslyn terduduk

Jinan menggeleng pelan, "udah lo tidur aja. Gue gak bakal apa-apain lo juga kok" ucapnya lalu terkekeh pelan

"Gue percaya sama lo" ucap Caslyn yakin

"Lo-- itu...eum" ucap Caslyn yang membuat Jinan bingung

"Lo deket sama Sara?"

Pertanyaan Caslyn berhasil membuat Jinam terdiam tak tahu harus menjawab apa. Sebenarnya, Jinan tidak dekat dengan maknae itu. Hamya saja mereka tadi sama-sama tidak ada kerjaan lalu berakhir mengobrol.

"Gimana ya, gue gak merasa deket juga sama Sara. Cuman dia keliatan asik, jadi gue tadi ngobrol sebentar" jelas Jinan yang diangguki Caslyn

"Kalo lo sendiri? Deket banget sama Chanwoo?"

Kali ini bukan Caslyn yang bertanya, melainkan Jinan.

"Lumayan, akhir-akhir ini gue sering diajak main" jawab Caslyn

Berbeda dengan Jinan yang ingin menjaga perasaan gadis itu. Tidak dengan Caslyn, dirinya malah semakin jujur pada pria yang ada dihadapannya ini.

"Tadi gue ngelihat lo pas sama Sara, kenapa gak ikut gabung?" tanya Jinan sambil melihat Caslyn

Tidak mungkin jika Caslyn menjawab dirinya kesal karena melihat hal itu. Ataupun Jealous. Tidak. Sangat tidak mungkin

Tbc

About JinanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang