Y

3 1 0
                                    

Dokter keluar setelah memeriksa Caslyn. Semua sudah lemas akankah mereka mendengar kabar baik atau buruk tentang Caslyn.

DK terus menenangkan Aerin karena gadis itu menangis tak kunjung henti. Hingga air matanya surut, dan terkuras habis. Hanya suara tangisan saja yang terdengar.

Melihat raut wajah dokter yang keluar Sara semakin khawatir. Pasalnya Dokter itu seperti menyerah akan sesuatu.

"Gimana dokter keadaan teman saya? Gimana!" ucap Hana sambil memegang dokter itu

June berusaha menenangkan Hana dengan memeluk gadis itu dari belakang.

"Maaf. Tapi semua tenaga sudah kami kerahkan. Dan kami juga sudah berbuat yang terbaik, tapi.... Teman kalian begitu lemahm jadi--"

"Nggak!" potong Jinan tidak percaya

"Nggak mungkin!" lanjut Jinan yang masih dalam tangisnya

Jinan menyerobot masuk. Ia langsung memeluk Caslyn dengan pilu.

Para suster sudah melepaskan semua alat pada badan Caslyn. Gadis itu pucat. Sudah sangat pucat. Dan berkulit dingin.

Hanya saja, alat pendeteksi detak jantungnya belum terlepas.

Semua member Greentea menangis tak percaya. Secepat ini Caslyn meninggalkan mereka. Padahal baru saja mereka debut dan mencapai kesuksesan. Semua lagu itu, Caslyn yang menginstrumenkannya.

Caslyn adalah gadis yang berbakat. Diri nya juga menjadi leader yang baik. Selama ini, Greentea tidak pernah ada masalah sedikitpun selama Caslyn memimpin mereka.

Jinan tak melepaskan pelukannya sama sekali. Dia masih tidak percaya. Menurut nya Caslyn tidak meninggal. Belum

Tidak boleh.

"Enggak! Lo harus bangun!" ucap Jinan yang masih menenggelamkan kepalanya ditengkuk leher milik Caslyn yang sudah tertidur

"Lo gak boleh pergi!" ucap Jinan putus asa

Jinan memegang kedua pipi gadis itu. Lalu dirinya mulai berkaca sembari berbicara,

"Denger. Park Caslyn. Gue cinta sama lo. Gue sayang sama lo. Kita kencan. Dan lo gak boleh pergi gitu aja!" ucap Jinan yang masih terisak

"Gue mohon bangun..." suara Jinan mulai terdengar parau

"Gue mohon.... maafin gue." ucap Jinan yang masih dalan keadaan menangis

Song yang tidak tega melihat sahabat nya seperti itupun menghampiri Jinan. Lalu memeluknya dari samping.

"Udah hyung, Caslyn udah tenang" ucap Song pelan

"Enggak! Dia gak boleh pergi. Dia perlu tau kalau gue juga suka sama dia" ucap Jinan bersikeras

Sudah 20menit Jinan masih memeluk Casly. Tidak ada yang berani menganggunya. Para manager Greentea sudah mengatur waktu pemakaman untuk Caslyn.

Jinan masih terdiam. Memeluk gadis itu. Teman-temannya sudah kembali ke studio. Sudah sedari tadi semenjak Jinan ingin ditinggal berdua bersama Caslyn.

Jinan lelah menangis. Tapi air matanya terus saja keluar.

Dirinya mulai membisikkan kata-kata tepat pada telinga Caslyn,

"Gue janji, kalo lo bangun gue gak bakal ngelepas lo. Gue bakal jagain lo. Gue gak bakal jauhin lo lagi, gue gak bakal ngehindar dan kita bakal sama-sama" ucap Jinan sendu

Namun nihil Caslyn tidak bangun.

Jinan kembali memeluk gadis itu sambil terus menangis.

Tak terasa mungkin baju Caslyn pun basah akan air matanya.

Jina kembali mengecup kedua mata Caslyn. Lalu memeluknya. Dan tanpa disengaja.

Suara monitor kembali terdengar.

Suara detak jantung.

Jinan melepaskan pelukannya. Melihat monitor jantung Caslyn kembali menyala. Jinan menangis. Tak percaya.

Jinan buru-buru berlari untuk memanggil dokter.

Setelah 10 menit diperiksa. Dokter kembali pada Jinan dan tersenyum.

"Dia kembali" ucap Dokter lalu pergi meninggalkan Jinan yang masih tak percaya

Jinan kembali masuk lalu memeluk Caslyn untuk kesekian kalinya. Caslyn hidup. Dia kembali.

Jinan kelewat senang. Hingga lupa mengabari anggota lainnya.

Tak lama setelah puas memeluk Caslyn, Jinan mulai merogoh ponselnya. Lalu menelpon DK.

"Balik kerumah sakit! Caslyn masih hidup!"

Tut.

Tanpa menunggu DK menjawab, Jinan mematikan telfonnya.

Jinan kembali duduk diasamping Caslyn yang kembali dikelilingi oleh kabel medis rumah sakit.

"Gue tau. Gue percaya lo denger gue. Pliss lo harus kuat. Apapun yang terjadi, gue bakalan tetep jagain lo disini. Samapai lo bangun" ucap Jinan sembari menggenggam tangan Caslyn

Tak lama, sekitar 15 menit. Semua member Greentea dan iKON kembali ke rumah sakit.

Aerin merasa lemas dan tak percaya ketika melihat monitor jantung memperlihatkan detak dengan normal.

Chaein menangis. Hingga mereka semua mendudukkan badannya di sofa kamar Caslyn.

Kemudia Song yang masih takjub, dan berdiri tak percaya, melihat temannya yang memggenggam tangan Caslyn erat seperti tak akan melepaskan nya.

"Jadi, ini yang dinamakan Love Scenario"

About JinanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang