EIGHT (END)

2.5K 259 77
                                    


Taehyung menangis di samping jisoo yang terbaring dengan wajah yang tertutup kain. Apakah benar jisoo sudah pergi meninggalkannya? Apa taehyung tidak bisa mendapatkan kesempatan kedua?

"Jisoo...bangun, sayang." Kata taehyung menggenggam erat tangan jisoo yang sudah amat dingin.

Taehyung beralih memeluk jasad jisoo yang terbujur kaku. Kain penutup wajah jisoo tersingkap menampakan wajah jisoo yang pucat tapi tak menghilangkan Aura kecantikan nya. Taehyung menangis dengan air mata yang bercucuran, bahkan tetesan matanya sampai mengenai wajah cantik Jisoo.

"Ya Tuhan...kalau begini cara nya aku juga ingin mati!" Ujar taehyung semakin memeluk erat jisoo.

Suga yang notaben nya dingin dan jarang menangis, sekarang ia benar-benar menangis melihat taehyung yang benar-benar terpukul kehilangan jisoo. Suga seperti merasakan apa yang taehyung rasakan, sakit sekali kehilangan orang yang kita cinta. Apalagi taehyung baru saja mencintai jisoo.

Ditinggal orang yang kita cintai saat lagi cinta-cinta nya. Bukan ditinggal sementara, tapi selamanya. Sangat sakit bukan?

Lisa dipeluk Jungkook karena gadis itu sama terpukulnya dengan taehyung. Lisa belum siap kehilangan sahabat terbaik nya. Jika jisoo pergi, Lisa tidak memiliki sahabat lagi. Jisoo yang selalu ada buat Lisa, Lisa sayang dengan jisoo.

Yonna sedang duduk dengan wajah seperti patung. Sangking terpukul nya, Yoona menangis tanpa air mata. Ia termenung dengan tatapan kosong, ia mengingat kembali moment-moment kebersamaannya dengan jisoo. Mengapa Tuhan mengambil keponakan nya? Satu-satunya keponakan yang Yonna punya.

J-Hope adalah yang paling tegar diantara mereka. Jika yang lain masih bersedih atas meninggalnya jisoo, maka J-Hope yang maju paling depan saat dokter meminta nya untuk melengkapi data-data kepulangan jisoo dari rumah sakit. Bukanya tidak sedih, tapi j-hope berusaha tegar disaat yang lain bersedih.

"Jisoo, bangun please...."

"Bawa aku juga, jis. Aku mau sama kamu, jis."

"Lebih baik aku mati, jis. Tolong jis.. jangan tinggalin aku,"

Taehyung enggan melepas pelukannya pada jisoo, bahkan ia mencium wajah jisoo berharap gadisnya bangun. Tapi takdir berkata lain, jisoo benar-benar sudah tenang disana, bersama ibu nya.

Brakk!!!

Semua mata beralih menatap orang yang baru saja membuka pintu dengan kasar. Rasanya taehyung ingin sekali berteriak agar orang itu bisa lebih hati-hati. Tapi...setelah tahu siapa orang itu, taehyung dan yang lain menatap nya penuh kebencian.

Yonna yang pertama bangkit dari duduk nya dan menghampiri orang itu.

PLAK!!

Yonna juga yang pertama kali memukul wajah pria yang menurutnya paling jahat di dunia. Seokhyuk, ayah kandung jisoo. Mengapa ia kesini? Apakah pria itu akan menyesal?

"Bagiamana keadaan, jisoo?" Tanya seokhyuk.

"Buat apa kakak kesini?"

"Mau menjenguk jisoo, aku mau minta maaf."

Yonna tersenyum remeh. "Tidak ada guna nya lagi, jisoo sudah meninggal. Dia sudah tenang di surga bersama dara."

Seokhyuk kaget mendengar penuturan Yonna. Pandangannya pun beralih menatap taehyung yang memeluk jisoo. Dengan langkah lebar seokhyuk berjalan ke arah jisoo dan berusaha menyentuh wajah putrinya.

"Jisoo, ini ayah."

Taehyung langsung menarik kerah baju seokhyuk lalu memukul wajah seokhyuk Sampai babak belur.

"Nyesel Lo hah? Ini kan mau, om? Jisoo mati, iya kan?!"

Jungkook dan Suga sama-sama menarik tubuh taehyung kebelakang agar tidak menghajar seokhyuk. Sedang seokhyuk yang biasanya melawan, kali ini hanya diam karena ia sadar akan kesalahannya. Seokhyuk menangis dan menyesal, ia menyentuh kaki jisoo dan mencium nya beberapa kali. Seokhyuk memang ayah yang buruk, ia tidak pantas disebut ayah. Sekarang seokhyuk tidak punya siapa-siapa lagi, istri dan anaknya sudah pergi meninggalkan nya.

.

.

.

Pemakaman jisoo berlangsung dengan lancar. Jisoo yang keinginannya di gendong seokhyuk sudah terpenuhi. Mungkin lewat seokhyuk mengangkat peti yang berisi jasad jisoo, itu sudah termasuk memenuhi keinginan jisoo. Seokhyuk, juga memberi jisoo pelukan terakhir sebelum di makam kan.

Taehyung masih tidak menyangka jika ia benar-benar kehilangan jisoo. Bahkan sampai sekarang taehyung masih menatap gundukan tanah itu dengan tatapan kosong. Tak menyangka jika gadis yang selalu mewarnai harinya meninggalkannya secepat ini.

Taehyung tak sanggup menahan air yang mengumpul di pelupuk matanya. Ketika ia mengerjapkan matanya, air mata itu lolos berjatuhan membasahi pipi Taehyung. Mata yang sembab, kini bertambah sembab. Taehyung seperti orang frustasi, terlihat dari wajah dan pakaian nya.

Jungkook berdiri dibelakang taehyung dengan tatapan iba, Suga dan j-hope membantu keluarga jisoo untuk membereskan bekas-bekas upacara kematian tadi dirumah jisoo.
Lisa sama halnya dengan taehyung, gadis itu memeluk nisan jisoo dengan mata terpejam.

"Huh..." Jungkook membuang nafas nya. Ia berjalan mendekati taehyung.

"Apa kau tidak mau pulang?"

Taehyung masih diam, pandangan matanya masih menatap foto yang berada di atas makam jisoo.

"Hm, lisa...mau pulang?" Tawar Jungkook, dan lagi-lagi jungkook tidak mendapatkan jawaban sama sekali.

Jungkook akhirnya ikut berjongkok di samping taehyung. Menepuk pundak taehyung seolah memberikan kekuatan. "Lo pasti kuat, jisoo udah bahagia di surga sama ibu nya."

Taehyung menggeleng. "Tapi gue yang gak bahagia, gue harus nyusul jisoo."

Perkataan taehyung membuat mata Jungkook melotot. Tak segan-segan Jungkook mendorong tubuh taehyung dengan telapak tangan nya. "Jangan macem-macem, Lo ya! Jisoo meninggal itu udah takdir, dia bukan jodoh Lo. Udah deh, ikhlasin. Jisoo udah bahagia."

Mungkin jungkook mudah mengatakan hal itu karena Jungkook belum merasakan berada diposisi taehyung saat ini. Taehyung tidak mau marah kepada Jungkook, ia lebih memilih diam dan memandangi foto jisoo diatas makam nya.

Lisa sendiri mengerjapkan matanya lalu membuka matanya perlahan. Ia mendengar percakapan kedua laki-laki itu. Namun, Lisa masih enggan mengangkat kepala nya. Kepala nya masih nyaman berada di atas makam jisoo. Tapi...Lisa jadi teringat sesuatu. Sebelum Lisa mengantarkan jisoo ketempat peristirahatan terakhirnya, Tante Yonna memberi tahu Lisa tentang sesuatu yang penting. Tante Yonna memberikan secarik kertas kepada Lisa, kata Tante Yonna itu adalah tulisan terkahir jisoo di buku diary.
Lisa pun dengan cepat membuka kertas nya dan membaca semua yang jisoo tulis. Lisa pikir jisoo akan menulis banyak kalimat. Ternyata diary terakhirnya hanya tertulis kalimat singkat. Lisa terkejut dan menggeleng pelan. Jisoo menulis,

"Lisa, jika aku benar-benar akan meninggalkan dunia ini dan tidak akan kembali lagi. Maka aku titip kak, taehyung padamu. Tolong, gantikan posisi ku, rawat dia, dia sangat rapuh, buat kak taehyung tersenyum. Janji:)"

Jujur Lisa tidak mungkin bisa melakukan ini, tapi jika ini wasiat jisoo dan harus dilaksanakan. Maka Lisa mau melakukan nya. Semua demi jisoo. Sahabat terbaiknya.
















END
~~Happy Ending~~
Jisoo sudah bahagia bersama ibunya

.

.

Nantikan next part nya⏩🥀🌷



Your loss✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang