33. DIBALIK SEMUANYA (1)

18 2 0
                                    

33

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

33. DIBALIK SEMUANYA (1)

"Bangsat! Cari dia sampe dapet. Kalo gak ketemu juga mampus lo semua di tangan gue!" Sampai detik ini juga Nathan sangat frustasi karna ia tak bisa menemukan Natta.

Waktu menunjukan pukul 05.00 sore, Natta masih juga belum ketemu. Nathan terus menerus menyalahkan dirinya sendiri, ia harus berkata apa kepada orang tua Natta.

"Bang bang, kata temen kelas gue tadi siang pulang sekolah Kak Natta ada di toko buku, temen gue dia pingsan di bawa sama laki laki." Ujar salah satu adik kelasnya yang merupakan anggota dari wariors juga.

"Bangsat! Bram lo cari CCTV toko buku sama Tyo," perintah Nathan tegas.

"Iya Nath,"

***

Disisi lain Natta sedang berusaha untuk membuka ikatan tangannya dengan serpihan kaca, banyak luka luka kecil di pergelangan tangannya. Namun rasa sakit itu di tepis kasar oleh Natta,

Ia tak boleh lemah di hadapan Adipati, sedangkan Adipati sedang menerima telepon dari seseorang yang membuat Natta curiga.

"Siap, mereka gak bakal nemuin gue sama dia. Lo santai aja." Ujar Adipati dalam sambugannya.

Adipati pun memutuskan sambungan teleponnya dan menghampiri Natta dengan wajah penuh dendam.

"Yayaya kemarin lo bisa lolos dari kita, tapi ngga buat sekarang!" Ketus Adipati sambil berjongkok dihadapan Natta.

"Kita? Maksud lo, lo gak sendirian?" Tanya Natta bingung.

"Hahahaha lo bego kalo menganggap gue sendirian, lebih tepatnya ada orang dalem yang bantu gue." Jawab Adipati.

"BANGSAT! BAJINGAN! MAU LO APA!" Teriak Natta.

"Masih berani lo teriak di depan muka gue?" Tantang Adipati.

"LO PIKI-Mphh." Ucapan Natta terputus karna Adipati mencium bibir Natta kasar.

Dengan terkejut Natta menendang perut Adipati dengan keras, "Lo gila ya hiks, beraninya lo!"

Natta tak kuasa menahan tangisnya, ciuman pertamanya yang ia simpan selama 16 tahun di curi begitu saja sama dengan bajingan di depannya ini.

"Gak usah munafik, gue tau lo udah pernah coba  kan? Bahkan lebih dari ini," Adipati tertawa kencang setelah berbicara kejam seperti itu.

Natta hanya bisa menahan tangisnya sambil berusaha melepas tali ikatannya dengan serpihan kaca, dengan bersusah payah akhirnya ia bisa melepas tali yang sudah mengikatnya.

THE DREAMER [End]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang