Kisah tentang dua insan yang memulai hubungan untuk tujuan masing-masing.
Bukan atas dasar cinta.
Bukan karena adanya perasaan.
Mereka sangat menginginkan keturunan tapi tak bisa mendapatkannya dari orang yang mereka cintai.
Akankah tujuan mereka te...
Ucapan Joohyun terus saja terngiang di pikiranku, aku benar-benar sedih saat dia memintaku untuk menikahi wanita lain.
Awalnya aku pikir dia hanya sedang bercanda tapi ternyata aku yang tak menganggapnya serius.
Sepulang dari liburan kami menjadi sedikit menjauh tapi bukan aku yang menjauhinya melainkan Joohyun, ia kecewa karena aku menolak menikah dengan Mina.
Bukankah seharusnya aku yang marah padanya karena dia yang memintaku untuk menikah lagi?
Selama hampir satu minggu dia terus mendiamiku dengan bersikap dingin, aku mungkin masih bisa sabar tetapi sabarku juga ada batasnya.
Aku tak tahan diperlakukan seperti ini terus oleh istriku. "Bae Joohyun!" panggilku setelah memasuki kamar yang benar-benar hampa semenjak dia bersikap dingin padaku.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Wae?!" timpalnya dengan nada yang ketus seperti sebelum-sebelumnya, ia tak tau kalau aku benar-benar sangat tersiksa dengan sikapnya ini.
Bergegas aku mendekatinya karena ingin berbicara serius soal sikapnya yang sudah sangat keterlaluan.
"Aku minta maaf kalau aku berbuat salah kepadamu, tolong berhentilah bersikap seperti ini!" pintaku karena sudah tak sanggup lagi mendapatkan perlakuan seperti ini.
Joohyun mendongkak dengan tatapan tajam padaku. "Kau tak usah meminta maaf padaku, seharusnya kamu minta maaf pada Mina karena selama ini dia selalu mencintaimu tapi kau tak mau membalas perasaannya." jawabannya itu membuatku tertohok, seolah-olah aku adalah laki-laki jahat.
"Aku akan meminta maaf padanya." timpalku kalau memang itu yang dia mau, aku akan meminta maaf kepada Mina asalkan Joohyunku kembali.
Bergegas aku pergi untuk menemui Mina dan meminta maaf namun dia terlebih dahulu menahan langkahku dengan menggenggam tanganku.
"Selain minta maaf, kamu juga harus menebus semua kesalahanmu." ucap Joohyun membuatku mengernyit tak mengerti apa yang harus aku lakukan selain meminta maaf.
Joohyun melepaskan genggamannya dan menundukkan kepala. "Seokjin, kau harus menebus semua kesalahan yang telah kau lakukan kepada Mina dengan cara menikahinya." pintanya sembari mendongkak dengan airmata yang berlinang.
"Aku tak bisa!" tolakku tanpa berpikir lagi karena aku memang tak mau!
Mendengarku menolaknya, Joohyun terus memohon supaya aku bersedia menikahi Mina.
"Aku mohon Seokjin-ah, Mina hanya mau menikah denganmu! Kau harus tau selama ini Mina berjuang supaya bisa sembuh demi kau! Mina bahkan selalu berada di sampingmu selama aku tak ada!" ucapnya terus-menerus memojokkanku supaya mau menikah dengan Mina.
