Selamat Membaca*
#Author POV.
Keesokan Paginya...
Hyewon terbangun dan mendongkak saat menyadari bahwa dia berada di dalam dekapan seseorang. "Eomma??" panggilnya pelan seperti berbisik, dia lalu menatap wajah cantik sang ibu.
"Jika ini hanya mimpi, tolong jangan bangunkan Hyewon." harapnya lalu memeluk Joohyun hingga membuat sang ibu terbangun.
Joohyun mulai tersenyum merasakan pelukan dari putrinya. "Sayang, kamu sudah bangun?" tanyanya karena dia menyadari kalau Hyewon sebenarnya sudah terbangun tetapi berpura-pura masih tertidur.
"Hyewon tak mau bangun karena ini semua mimpi, eomma akan pergi jika Hyewon bangun." jawabannya sukses membuat Joohyun terkekeh gemas.
Perlahan Joohyun melepas pelukan putrinya dan beranjak duduk untuk beralih mengelus-elus rambut putri cantiknya.
"Buka mata Hyewon, ini semua bukan mimpi." ucap Joohyun lalu menunggu Hyewon mulai membuka kedua mata dan menatapnya.
Hyewon mencubit pipinya sendiri lalu beranjak dan menyentuh sang ibu yang ternyata sangatlah nyata. "Apa kau benar-benar eommaku?"
"APPPAAAA!" teriak Hyewon karena merasa tak percaya dengan apa yang dia lihat sekarang.
Tak lama sang ayah datang dengan di susul oleh Yeonggi, ayah dan anak itu pun baru bangun tidur.
"Wanita ini siapa? Kenapa dia tidur dengan Hyewon?" tanyanya setelah menyadari kalau Joohyun bukanlah bagian dari mimpinya.
Seokjin tersenyum manis pada putri kesayangannya itu. "Bukankah kamu menginginkan seorang ibu?"
Hyewon menoleh pada Joohyun yang terus menatapnya penuh kasih sayang sebagai seorang ibu, tentu saja ia bisa merasakannya.
"Sungguh? Apakah dia benar-benar ibuku?" tanya Hyewon pada Seokjin yang langsung menjawabnya dengan anggukan membenarkan.
Hyewon memeluk Joohyun dengan erat dan tak mau dilepas. "Eomma, kau tak boleh pergi lagi!" pintanya.
"Maafkan eomma karena selama ini tak berada disampingmu, Hyewon." timpal Joohyun sembari membalas pelukan putrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jinrene : Yeongwon (영원)
FanficKisah tentang dua insan yang memulai hubungan untuk tujuan masing-masing. Bukan atas dasar cinta. Bukan karena adanya perasaan. Mereka sangat menginginkan keturunan tapi tak bisa mendapatkannya dari orang yang mereka cintai. Akankah tujuan mereka te...