Selamat Membaca*
#Joohyun POV.
Seminggu sudah setelah pertemuanku dengan Park Chanyeol, untungnya dia tak pernah datang lagi ke rumah sakit untuk berkonsultasi.
"Dokter, ada seorang pasien yang mau bertemu dengan anda." ungkap suster yang selalu membantu pekerjaanku di rumah sakit.
Aku memintanya untuk membiarkan pasien tersebut masuk ke ruanganku, tapi alangkah terkejutnya aku ketika mendapati Park Chanyeol yang masuk ke ruanganku.
"Selamat siang dokter Bae Irene, saya datang kesini untuk mengantar teman saya berkonsultasi dengan anda." ujar Chanyeol lalu memberikan jalan pada seseorang yang sekarang berada tepat di belakangnya.
Seseorang itu mulai mendongkak dan menatapku dengan tatapan tajamnya. "Perkenalkan, saya Kim Seokjin."
Aku spontan menundukkan kepalaku, bingung harus berbuat apa sekarang? Meskipun aku sedang menggunakan masker tapi bagaimana kalau Seokjin masih bisa mengenaliku?
"Saya punya gangguan kepribadian, dokter." ungkap Seokjin lalu duduk dihadapanku dengan senyum manis yang sangat kurindukan.
Seokjin terus saja menatapku dengan tajam seolah-olah tengah memastikan sesuatu. "Apa dokter bisa membantu saya?" tanyanya membuatku semakin gugup, jika aku berbicara apa Seokjin akan langsung mengenali suaraku?
"Kenapa diam saja huh?! Aku sedang mencoba mengikuti permainanmu." ucap Seokjin lalu tersenyum dengan senyuman sinis, ia lalu beranjak dari duduknya.
Seokjin mendekatkan dirinya padaku dan segera melepas paksa maskerku. "Bae Joohyun!" panggilnya lalu mulai menatapku dengan cukup lama.
"Aniya, aku dengar namamu adalah Bae Irene." lanjut Seokjin yang kini menarik daguku untuk mendongkak menatapnya.
Wajah Seokjin tidak banyak berubah, dia bahkan tampak semakin tampan.
"Irene-ssi, bukankah anda harus bisa menjelaskan semuanya pada Seokjin? Kau telah memalsukan kematianmu." ucap Chanyeol yang ikut menggertak, sementara aku hanya bisa terdiam tak mau mengatakan apapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jinrene : Yeongwon (영원)
FanfictionKisah tentang dua insan yang memulai hubungan untuk tujuan masing-masing. Bukan atas dasar cinta. Bukan karena adanya perasaan. Mereka sangat menginginkan keturunan tapi tak bisa mendapatkannya dari orang yang mereka cintai. Akankah tujuan mereka te...