Chapter-07 (Tak Kunjung Sadar)

418 49 7
                                    


Holla!
Sebelum lanjut scroll kebawah jangan lupa tekan tombol Vote yah!

🍒 🍒 🍒

Di sisi lain...
^WISMA KIAN SANTANG^

"Bagaimana dengan keadaan putra ku, Kian Santang tabib" tanya siliwangi karena putra kesayangan nya tak kunjung membuka matanya.

"Benar tabib, bagaimana keadaan putra ku kian santang" kali ini Ibunda nya turut berucap. Khawatir, ya ini yang di rasakan oleh Subang larang. Ibu mana yg tidak khawatir jika anaknya tak kunjung membuka matanya, dan terbaring lemah

"Ampun gusti prabu, izinkan hamba untuk memeriksa kondisi Raden Kian Santang kembali " Izin tabib itu kepada Siliwangi.

"Baiklah, aku memberi mu izin. Tolong selamatkanlah putra ku" ucap Siliwangi.

Tabib itu memeriksa kondisi Putra mahkota. Lalu mulai menyalurkan hawa murni nya

'Jagad dewa batara, mengapa aku merasa Raden Kian Santang tidak memiliki kanuragan. Aku mencoba untuk menyalurkan hawa murni ku tapi tetap saja tidak bisa, sedangkan ia dalam keadaan yg sangat lemah' batin tabib itu

Tabib itu tidak menyerah, ia kembali menyalurkan hawa murni nya. Tetapi Nihil.

'Jagad dewa batara, ini sangatlah mengherankan' batin tabib itu lagi

"Bagaimana kondisi Putra ku tabib" tanya Subang larang yg melihat tabib itu hanya berdiam diri. Ia mulai khawatir, tanpa izin darinya, air mata lolos dari kelopak matanya.

Sedangkan sang tabib hanya diam sibuk bergelut dgn pikirannya. Hingga lamunannya buyar saat Siliwangi dan putra putri nya turut membuka suara.

"Tabib ada apa dengan putra ku" Tanya siliwangi

"Benar tabib, ada apa dengan Rayi kian santang?" Ucap Rara Santang khawatir

"Mengapa kau hanya diam tabib, bagaimana keadaan rayi kian santang?" Kini Raden Walangsungsang yg berbicara.

"Ampun gusti prabu, Nyimas, Raden, hamba sedang bingung" ucap tabib itu yg disambut dengan wajah bingung dari yg lainnya.

"Bingung?!" Ucap Rara Santang dan Raden Walangsungsang bersamaan.

"Benar Raden, Nyimas" ucap Tabib istana itu

"Apa maksudmu?!" Kini Siliwangi sangat marah karena tabib itu berbicara berbelit-belit namun ia tahan amarah itu.

"Ampun gusti prabu, setelah hamba memeriksa kondisi Raden Kian Santang dana menyalurkan hawa murni hamba namun tidak bisa Prabu. Itu yg membuat hamba bingung, hamba rasa Raden kian santang tidak mempunyai kanuragan gusti" ucap Tabib itu, yg membuat seluruh keluarga istana tercenga.

'Bagaimana mungkin!' Monolog anggota keluarga Istana setelah mendengar penjelasan dari sang tabib

"..."

Kita alihkan dulu
(Sementara di kamar Al)

'Sebenarnya aku berada dimana, sangat aneh. Zaman modern?' Batin RKS

SPACE BEHIND TIMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang