THE MEMORIES

46 4 0
                                    

Kini sore hari telah berganti dengan gelapnya malam yang sunyi, nampaknya langit sedang bersedih rintik hujan kini sedang membasahi kerajaaan lama kelamaan rintik hujan berubah menjadi lebih deras disertai dengan suara petir yang mengelegar, di dalam istana terdapat seorang yang masih fokus dengan buku buku yang bertumpuk di atas mejanya. Namun ia tetap saja fokus pada buku yang tampak usang bersampul cokelat tua yang sudah berdebu.

Dalam kamar milik duke ia masih tetap fokus pada bukunya hingga sang pelayan yang sedang mengantarkan makan malam untuk duke “tuan duke makan malam sudah siap” ucap sang pelayan dari luar pintu kamar tuannya namun duke tak menghiraukan ucapan sang pelayan ia mengabaikan suara ketukan dari pelayannya, dirasa sang pelayan tuan duke tidak menanggapi ucapannya pelayan tersebut memanggil sekali lagi di depan kamar duke kali ini duke memutuskan membuka pintu kamarnya dan mengambil makan malamnya namun ia tak berniat untuk memakan makanan tersebut. Sang duke membiarkan makanan itu yang terletak di nakas begitu saja dan duke melanjutkan membaca buku tadi yang sempat tertunda.

Pernahkah kau bermimpi tentang suatu kejadian yang sudah lama dialami dan kau  berusaha untuk melupakan kejadian tersebut, namun pada suatu malam atau pada suatu saat ingatan itu kembali dengan sebuah mimpi yang sangat nyata, suatu peristiwa yang membuat seseorang menyesal atas peristiwa tersebut. Duke yang sedang duduk dengan buku yang sedang ia baca, buku tersebut berkisah tentang seorang anak  laki laki yang menyukai putri kerajaan lain namun sang putri menyukai pangeran dari kerajaan lain mereka seperti pasangan yang sangat romantis. Anak laki laki yang menyukai sang putri merasa kesal mengapa sang putri memilih pangeran itu bukan dirinya. Kisah yang mirip dengan kehidupan sang duke pada kehidupannya sebelum.

“suda jam berapa ini aku harus segera istirahat besok aku ada acara” gumam duke yang sedang bersiap untuk istirahat setelah ia membaca beberapa buku yang berada di atas mejanya. Kini jam sudah menujukkan pukul dua belas malam sang duke sudah terlelap diatas ranjangnya, nampaknya ia bermimpi buruk terlihat dari raut wajahnya yang sedang gelisah.

“ aku ada dimana ini?” ucap sang duke yang berada ditaman di kerajaan pangeran dan terdapat  putri yang ia dulu sukai disana, “mengapa aku berada di taman ini ?” pertanyaan pertanyaan mulai bermuculan di benak sang duke mengapa ia harus berada di taman pangeran itu lagi. Samar samar duke medengar suara tawa dari balik pohon besar di dekat kolam di taman tersebut, karena penasaran ia berniat mencari tau siapa pemilik suara
yang lembut tersebut.

Nyatanya sang pemilik suara tersebut adalah putri yang dulu ia sukai yaitu putri Aglaia De Antarea putri yang memiliki wajah yang jelita, namun disamping sang putri terdapat sang pangeran yang putri cintai pangeran yang baik hati dan humoris namun duke membencinya ia merasa kalau pangeran tersebut merebut sang putri darinya. “ hah.... pangeran itu bisakah dia menjauh dari putri aglaia aku ingin mendekatinya.... setidaknya aku bisa berbincang dengannya untuk terakhir kalinya...” ucap duke yang ingin berada diposisi pangeran itu, walaupun sekarang ia sudah tidak mencintai putri Aglaia lagi namun di dalam lubuk hatinya ia masih merindukannya dan ia juga masih menginginkan gadis tersebut.

“pangeran apakah kau mau mencoba kue kering buatanku?” ucap putri sembari menawarkan kue kue kering yang ia buat tadi pagi sebelum pangeran tersebut datang menjemputnya untuk berkencan, sang putri dan pangean berencana piknik di taman belakang kerajaan sang pangeran sejak malam hari. “mau dong putri Aglaia yang cantik dan manis” ucap sang pangeran sembari mencubit pipi putri aglaia yang tembam sambil memuji gadis yang berada disampingnya. Dari kejauhan tampaknya duke sedang meredam amarahnya yang yang sepertinya akan meledak, ia  ingin berada diposisi sang pangeran yang sedang berdua dengan putri.

HOW THE VILLAIN CHANGES THE PLOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang