ALPHA
.
.
.Krystal menatap dingin makam yang berada di hadapannya gerimis air hujan bahkan seolah memenuhi perasaan berkabung untuk kematian brengsek sepertinya. Kim kai nama itu tertera jelas disana- apa ini sudah berakhir? Atau kai hanya lah salah satu perenggut perannya sementara
Mungkin jika saja dirinya tau ia tidak akan membunuh kai, krystal akan biarkan kai tetap hidup dan akan tetap menggantikan perannya sampai akhir-
"Hahahahaha"
Krystal tertawa miris dengan sangat nyaring membuat beberapa orang di pemakaman menatapnya aneh dan terganggu. Ia meremas kencang rambutnya dan tertunduk merubah tawa nyaring menjadi sebuah isakan tangis
"Kenapa kau menyesali membunuhnya krystal, dia hampir membunuh sehun dan melukai jaehyun. Bahkan bnyak membunuh alpha lain--" gumam krystal dengan nada yang bergetar "ia pantas dibunuh.." tegasnya ketakutan
Penjaga makam pun mendekati krystal merasa khawatir dengan gerak gerik krystal yang cukup membuatnya bertanya-tanya "nona apa kau baik-baik saja?" Menepuk pelan pundak krystal
Sedikit terkejut krystal menatap lelaki tua itu "jangan menyentuhku, tidak ada yang lebih baik dari ini tentu saja" balasnya segera bangkit membenarkan penampilannya yang sedikit kacau
"Tidak ada yang baik-baik saja jika kehilangan seseorang yang di sayanginya nona.." gumam lelaki baruh baya itu menatap sendu krystal namun gadis itu masih memberikan reaksi yang sama mata dinginnya
"Semua orang datang kemari pasti memiliki penyesalan pada seseorang yang sudah meninggalkannya untuk selamanya- kita hanya perlu tetap melanjutkan hidup nona"
Melanjutkan hidup? Krystal menarikan senyuman simpulnya "dia mati terbunuh, tidak- aku rasa bukan hanya dirinya yang mati dengan cara yang menyedihkan. Apa pelakunya juga pantas melanjutkan hidup" gumam lirih krystal melirikan matanya pada anjing kecil milik lelaki paruh baya itu yang ketakutan menatap krystal
"Guk.. guk.."
Krystal tersenyum lebar menatap anjing kecil itu yang ketakutan dan berusaha melawan di waktu bersamaan, lelaki paruh baya itu hanya menatap krystal bingung dan berusaha menenangkan anjing kesayangannya itu
"Anjingmu sangat menggemaskan" celetuk krystal lalu pergi dari sana, ia berjalan menuju mobilnya namun langkahnya harus terhenti ia mencium aroma alpha pada lelaki yang sudah berdiri di samping mobilnya
Dengan pasti krystal menggerakan jari-jarinya untuk berjaga jika ia akan menyerangnya namun sebelum krystal mengeluarkan aura intimidasinya alpha itu menunduk hormat
"Siapa?" Penasaran krystal
"Nyonya, perkenalkan namaku mino. Aku mewakili beberapa rekan untuk menemuimu langsung jika kau berkenan bisakah kita berbicara di tempat yang lebih aman"
Krystal melirikan matanya kesana kemari merasa bahwa bukan hanya aplha di depannya ini yang sedang mengawasinya, namun krystal tidak melihat aura bahaya yang di pancarkan alpha di depannya
"Apa aku terlihat bisa diajak bicara" saut dingin krystal
"Kami adalah kawanan tanpa pack, ada yang harus kami bicarakan denganmu jadi kumohon. Soal tuan jung juga--"
Krystal membulatkan matanya sempurna "apa maksudmu dengan ayahku?!" Dengan cepat krystal menekan leher alpha di depannya dengan kuat sehingga membuatnya meringis kesakitan
"Nyonya! Dengar kami tolong kali ini saja!" Salah satu beta tiba-tiba muncul di hdapan krystal kali ini dengan peluh yang menetes di dahinya merasa ketakutan