ALPHA
.
.
.Jaehyun dan yang lain pun mendaratkan mobilnya disebuah rumah sederhana yang sudah mereka sewa di sebuah desa yang terlihat sunyi
"Aku dengar kai selalu kemari, untuk bermeditasi. Tidak banyak warga yang tinggal disini kuharap kita juga tidak mencolok perhatiannya" gumam jaehyun
Sehun melirikan matanya pada krystal "sebaiknya kau berjaga disini, biarkan aku dan chanyeol yang mengambil sample darah milik kai nanti"
Krystal mengerutkan keningnya "kenapa tidak bersama?"
"Hyung benar, biar kau dan aku tetap disini tal. Mencurigakan jika pergi bersama"
"Aku akan berburu malam ini" saut chanyeol
"Aku akan membantumu kalau begitu" kekeh jaehyun
"Sebaiknya kau juga lakukan sesuatu, membeli bahan yang bisa dimasak. Kalian tidak boleh bermalas-malasan" tawa chanyeol merubah bentuk serigalanya lalu pergi
Krystal hanya terdiam melihat sehun yang melangkahinya dan masuk ke kamarnya terlebuh dahulu, sehun menjadi lebih diam dari sebelumnya dengan helaan nafas krystal ikut menyusul sehun ia sedikit merindukan sifat bodoh sehun saat ini
"Kau bisa cepat tua jika mengerutkan keningmu terus kau tau" celetuk krystal begitu saja merebahkan dirinya di kasur sedangkan sehun masih sibuk mengganti pakaiannya
"Entahlah sulit sekali bersikap santai saat ini" jawab sehun
"Kemarin kau bersikap keren dihadapanku saat ketakutan, tapi lihat dirimu sekarang cih" cibir krystal
Sehun membalikan tubuhnya "kenapa kau bermalas-malasan, toko disini cukup jauh ayo" ucap sehun menarik tangan krystal untuk bangun
Krystal berjalan malas selagi mendang ringan batu kecil disana, ditemani dinginnya malam dan hanya ada beberapa penerangan lampu
"Kau sudah bertemu kai?" Gumam krystal
"Pernah sekali, waktu aku belum menjadi pimpinan" jawab sehun yang berjalan disamping krytal
"Aku belum pernah menemuinya" saut malas krystal
Sehun hanya diam sibuk dengan pikirannya "cepat atau lambat aku juga akan menemuinya nanti" celetuk krystal
"Krystal.."
"Hmmm"
Sehun menghelakan nafasnya "bagaimana jika kenyataanya nanti, kau bukan mateku?" Ucap sehun menghentikan langkahnya begitupula krystal mengalihkan pandangannya menatap sehun dengan kerutan di keningnya
"Jadi sedari tadi kau diam hanya memikirkan itu? Apa kau waras?" Cibir krystal
"Aku sangat menyukaimu" ucap sehun memilih menundukan wajahnya menyembunyikan roba merah di pipinya, ini sangat menggelikan mengatakannya langsung tapi pikiran sehun sedang kacau saat ini
Sedangkan gadis itu ikut membulatkan matanya jantungnya berdetak lebih cepat, melihat begitu menggemaskannya sehun saat ini dan dengan cepat ia menepis pikiran itu jika tidak pipinya akan semakin merah
"Akan kulayangkan tinju jika kau mengatakannya lagi" kesal krystal mrngalihkan pandangannya
"Pertanyaan itu terus terniang di pikiranku, bagaimana jika kau bukan mateku. Kau hadir dihidupku karena moon menjadikanku alat semata untuk--"
"Bug"
"Sial!" Kesal sehun memegangi tulang keringnya kesakitan saat krystal menendangnya begitu saja
