P 24: Melepas Alat

1.1K 121 23
                                    

🖤

Tolong di Follow dan Vote klik ⭐ ya, hehe... hitung-hitung obat pegel ngetik di hp.

🖤

.
.
.

🖤




















Sujin pulang terlebih dahulu ke rumah Tn.Kim.

Ia membuka pintu utama dan melihat para pelayan rumah  sedang membersihkan rumah.

Para pelayan itu menyapanya, namun tidak dengan seorang pelayan muda yaitu Wu.

Wu terlihat kesal dan terus-terusan menatap sinis tanpa memperdulikan Sujin yang sudah melihatnya bingung.

Sujinpun berjalan menuju ke lantai 2 kamarnya.

Namun saat baru sampai di depan pintu dan akan membuka pintu kamar.

Srukkk.....

Sebuah siraman air langsung ke arah Sujin, yang membuat tubuh Sujin basah.

Sujin menoleh terkejut.

Ia melihat Wu tersenyum miring dengan memegang sebuah teko air yang sudan kosong.

"Upss maaf tanganku kesemutan hingga membuat air sirup itu tumpah."ucap Wu dengan mata membulat sok polos

"Ini bukan tumpah, ini kau sengaja menyiramku."seru Sujin menepuk pakaian yang sudah basah

"Ch. Dasar wanita murahan. Kau lihat saja setelah tuan bosan, dia pasti akan membuangmu jauh-jauh. Chihahahaha..."seru Wu tertawa mengejek

"Aku tidak perduli."ujar Sujin dengan raut datar

Wu tergelak sejenak melihat ekspresi Sujin yang biasa saja, lalu berusaha tenang agar bisa menakuti Sujin lagi.

"Hem...ya ya...kau tidak perduli karena kau masih menikmati hartanya..chi, dasar wanita murahan!"ejek Wu lagi

"Kamu Saya Pecat!!"teriak seseorang di belakang Wu

Wu dan Sujin menoleh terkejut.

Suara menggelegar dari seorang pria yang adalah Tn.Kim, membuat semua pelayan yang masih bekerja di dalam rumah terkejut dan mendekat.

"Tu...tuan!"seru Wu terkejut takut

"Pergi!!tidak ada kesempatan untuk perepuan kotor sepertimu!! Jangan pernah kembali lagi ke sini!"teriak Tn.Kim marah lalu mengambil ponsel di kantongnya

"Tuan...saya mohon maaf tuan. Saya melakukan ini demi keselamatan dan kebahagiaan tuan."seru Wu ketakutan

"......"Tn.Kim hanya menatap dingin padanya tanpa membuka suara lagi

Wu berlutut dan memohon agar tak di pecat, namun Tn.Kim yang memang sangat teguh pada setiap keputusannya hanya diam dengan aura dingin.

Beberapa menit kemudian, Yuto datang dan masuk ke dalam rumah.

"Iya tuan?"tanya Yuto yang berlari menaiki tangga

"Berikan dia gaji terakhirnya dan kirim dia kembali ke tempatnya dahulu."perintah Tn.Kim denga  suara tegasnya

Sujin masih mematung di depan pintu.

Tn.Kim menoleh ke arah Sujin dan berniat mendekatinya.

Namun sebuah tangan meraih kaki Tn.Kim. Tangan Wu yang bersungkur memohon padanya.

"Tuan, aku tidak ingin pulang tolonglah tuan..hiks.."ucap Wu memohon

Tn.Kim menarik kakinya lalu berjalan ke arah Sujin dan membukakan pintu kamar.

Hurting Me 🖤 (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang