(13) Jemput

200 43 7
                                    

Yerin bingung mengapa Taehyung menelponnya tepat ia keluar dari kampusnya.

Yeobuseyo?”

“Aku akan menjemputmu.” ucap laki-laki diseberang.

Yerin sedikit tidak enak dengan Jun. Pasalnya ia juga akan menjemput dirinya. Tapi, Jun kan bekerja, apa ia boleh keluar yang hanya alasan mengantar Yerin? Bahkan itu rasanya percuma, toh Jun tidak punya kartu bus. Sebaiknya Yerin ikut dengan Taehyung saja.

“Kau tidak bekerja?”

Ya, Taehyung sekarang bekerja di sebuah kantor sesuai jurusannya. Setelah ia wisuda lebih dulu dari Yerin, ia langsung dapat pekerjaan yang cukup tinggi jabatannya.

“Hari ini pulang cepat, aku juga ingin mengajakmu ke suatu tempat.”

Yerin menghela napasnya. Ia harus mengatakan pada Jun secepatnya, kalau tidak Jun akan menjemputnya yang tidak ada di kampus.

“Baiklah!” ucap Yerin lalu sambungan terputus.

Yerin duduk di halte bus sambil mencari kontak Jun. Tanpa pikir panjang pun, Yerin langsung menelponnya.

***

Sudah sebulan Jun bekerja di tempat Soonyoung. Dan begitu juga kenaikan pelanggan bertambah. Kebanyakan anak sekolah yang makan di sana. Tidak jarang juga Jun sebagai objek foto anak sekolah itu.  Ya, bisa dibilang daya tarik toko Soonyoung adalah wajah Jun.

“Selamat dinikmati!” ramah Jun setelah meletakkan nampan yang berisi pesanan tiga anak remaja itu.

“Oppa, apa kau punya pacar?” cegah siswi berambut panjang berwajah lumayan cantik.

Jun sedikit mengira-ngira, dalam pikirannya wanita yang Jun incar adalah Yerin. Tapi hari ini adalah hari di mana Jun akan mengajak Yerin berkencan, dan itu artinya Jun sudah punya, kan?

“Ne, sudah!” jawab Jun dengan senyum yang mengembang.

Nampak siswi-siswi itu merubah ekspresinya menjadi kurang semangat.

Jun pun berbalik dan menuju dapur. Melepas apron lalu melihat jam dinding. Tak lama Soonyoung mendekat dengan satu amplop tebal di tangannya.

“Jun, ini gajih mu.” Soonyoung menyerahkan amplop itu setelah menari beberapa tarian konyol. “Berkat dirimu, tokoku tidak sepi lagi, ohya uang yang kau pinjam untuk beli tiket bioskop tidak usah kau kembalikan, anggap saja itu bonus untukmu.” bisik Soonyoung kalimat terakhir.

Jun pun membuka amplop itu, matanya berbinar. Ia tidak sabar lagi berkencan dengan Yerin. Mengajaknya nonton, mengitari sungai han, bahkan Jun sudah menyewa mobil untuk mereka berdua ke gunung. Tunggu, Jun tidak bisa menyetir, karena itu ia juga menyewa sopir nya juga.

Jun berlari ke toilet sambil membawa pakaian rapi untuk ia pakai. Soonyoung melihat betapa antusiasnya Jun. Ia jadi iri dengan Jun. Haruskah ia mengikuti kencan buta? 

Setelah semua siap, Jun pun masuk ke dalam mobil. Mobil itu pun berangkat meninggalkan toko Soonyoung ke kampus Yerin.

Di perjalanan Jun tidak bisa menyembunyikan senyumnya. Bahkan sopir itu selalu melihat kaca spion yang mengarah pada Jun.

“Sepertinya hari ini hari yang kau tunggu, benarkan?” tanya sopir ramah.

Jun pun menoleh ke depan.

“Apa sangat terlihat?” tanya Jun.

Sopir itu pun mengangguk.

Jun jadi salah tingkah dan merapikan pakaiannya. “Seharian ini aku ingin berkencan dengan Yerin.”

A Wizard Moves Things | Jun & YerinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang