Yerin saat ini sedang menatap bingung Jun yang ada di depannya. Pasalnya Jun makan sangat cepat. Yerin tau bahwa hari ini Jun harus kesebuah agensi permodelan tapi waktunya masih banyak, untuk apa pergi cepat-cepat?
“Ya! Kau bisa tersedak jika makan begitu,” tegur Yerin.
Memang benar, Jun langsung tersedak saat itu juga.
“Uhuk uhuk,” Jun memukul-mukul dadanya. Yerin memberikan segelas air pada Jun.
Jun langsung menenggaknya habis.
“Aku harus disiplin, jika tidak aku dianggap pekerja sampingan yang malas.” ucap Jun diselingi kunyahan cepat.
Yerin hanya geleng-geleng kepala melihat Jun, memang benar adanya kita harus disiplin mulai awal dan tetap sampai akhir. Melelahkan tapi bagus untuk diri sendiri.
“Aku berangkat,” Jun berdiri lalu pergi ke arah pintu, duduk memasang sepatu tanpa tau Yerin mengikuti Jun dari belakang. Ya, seperti suami istri yang sah.
“Hari ini berkas-berkas mu sudah jadi, aku mau mengambilnya sekaligus mendaftarkan pernikahan kita.” ucap Yerin. Entah mengapa ia harus memberitahu jadwalnya hari ini pada Jun.
Jun tersenyum lalu mengusap rambut Yerin lembut. “Poppo!?” pinta Jun.
Yerin tidak bergeming karena itu adalah kesempatan emas Jun langsung mencuri ciuman pagi yang membuat tubuhnya kembali fresh.
“Aku berangkat!” Jun berlari keluar takut mendapat amukan Yerin.
Sedangkan Yerin diam mematung, menyentuh bibirnya yang baru saja dicium oleh Jun. Tangannya turun didepan dada merasakan detak jantung yang berdetak kencang.
“Tidak mungkin ... aku mulai mencintainya, kan?” gumam Yerin.
“Kami hanya saling membutuhkan,” tegas Yerin pada dirinya sendiri.
Ia pun kembali ke meja makan melanjutkan makan yang tertunda. Sesaat ia duduk di kursi, Yerin kembali termenung.
“Apa Jun pernah mengatakan cinta padaku?”
“Apa ia juga merasakan seperti apa yang aku rasakan? Walau sedikit saja!? Tapi sampai sekarang ia memandangku sebagai seseorang yang ia butuhkan.”
***
Jun nampak canggung di dalam ruangan. Ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan. Di sekelilingnya orang-orang repot dan sibuk. Ia hanya berdiri mematung di pojok ruangan. Ia berharap dari semua orang yang tidak ia kenal, setidaknya ada yang mengajaknya bicara.
Jun lesu terlihat dari ia memainkan kakinya sambil menunduk. Tak lama ia merasakan ada seseorang yang mendekatinya dan Jun melihat ada sepatu heels berwarna putih berhenti tepat di depan kakinya. Jun pun mengangkat kepalanya.
“Kau model sampingan itu, benarkan?” tanya wanita tinggi semampai nan cantik. Walaupun wanita itu tinggi namun tingginya hanya sampai dahi Jun saja.
“Benar,” jawab Jun sekenanya.
“Ikuti aku,” pinta wanita itu.
Jun hanya bisa menurut, ia di bawa oleh wanita itu ke sebuah ruangan pakaian.
Jun takjub melihat betapa banyaknya pakaian yang terpajang, bahkan satu ruangan ini penuh dengan semua pakaian yang beragam macam. Jun tidak tahu nama-nama pakaian itu, yang jelas ruangan ini seperti tempat khusus pakaian.
“Pilihlah suatu pakaian yang formal tapi tetap trendy.” ucap wanita itu lalu pergi keluar ruangan.
Baru saja Jun ingin menghentikan wanita itu untuk bertanya sesuatu tapi kalah cepat dari wanita itu. Jun kurang tau tentang fashion yang dikatakan wanita tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Wizard Moves Things | Jun & Yerin
Fanfic~COMPLETED~ Yerin sungguh tidak percaya lagi dengan laki-laki karena suatu hal yang membuatnya mati rasa dengan cinta. Namun, tiba-tiba ada seorang laki-laki aneh muncul, bahkan berada ditempat tidur Yerin, dibawah selimut yang sama. Jun adalah peny...