(26) Pahit

148 36 6
                                    

Keseharian Yerin disibukkan dengan skripsinya yang selalu ditolak. Namun ia tidak akan mudah menyerah, dengan itu maka ia bisa melupakan Jun. Apartemennya setiap hari berantakan karena Yerin selalu tergesa-gesa. Ia makan ketika sangat lapar, dan tidur di mana saja. Terkadang tertidur di perpustakaan. Apartemennya tidak sempat diurusi.

Yang selalu mengantar makanan ke apartemen Yerin adalah Soonyoung. Berkat Soonyoung, Yerin tidak usah memikirkan tentang perutnya lagi. Ketika ada barang yang rusak, Yerin selalu meminta bantuan Soonyoung dan ia sangat takjub ketika Soonyoung siap siaga ketika Yerin memanggilnya.

Pernah Yerin bertanya mengapa Soonyoung selalu ada ketika Yerin membutuhkannya, lalu Soonyoung menjawab bahwa Jun memintanya berada di sisi Yerin karena Jun takut Yerin akan sendirian. Saat itu juga hati Yerin tersentuh dan mengingat Jun. Yerin langsung nangis terisak ditemani Soonyoung. Soonyoung paham mengapa Yerin sangat tersiksa. Ia ingin melepas Jun namun ia tidak bisa.

***

Akhirnya setelah tiga bulan lamanya Yerin lulus dari Universitasnya. Tanpa pikir panjang, ia langsung melamar pekerjaan di sebuah perusahaan yang membuka lowongan kerja. Alangkah senangnya lagi ketika ia diterima di perusahaan itu. Gajihnya bisa memenuhi kebutuhan Yerin. Ia akan menjalani hidup baru.

Chukkae Yerin-a,” heboh Soonyoung sambil bertepuk tangan.

Yerin menegak satu gelas cola.

“Ini berkatmu juga yang selalu memberiku makan,” ucap Yerin diakhiri cengiran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Ini berkatmu juga yang selalu memberiku makan,” ucap Yerin diakhiri cengiran.

Yerin menyuap satu potong daging.

“Kau mau apa saat gajihan pertamaku? Aku akan membelikannya untukmu,” tawar Yerin dengan riang.

Soonyoung langsung menjentikkan jarinya.

“Pemanggangku kemarin rusak, benda itu sudah sering diservis. Selagi kau baik, aku ingin pemanggang baru.” ucao Soonyong dengan mamajukan bibirnya.

Yerin mengangkat satu alisnya. “Itu saja?”

“Belikan aku makanan mahal,” tambah Soonyoung.

”Setuju,” Yerin mengangguk.

Soonyoung semakin girang dan mendekatkan satu panci berisi ramyun kesukaan Yerin. Ketika Yerin mendekatkan dirinya ingin memakan ramyun, Yerin langsung menutup hidungnya.

Mwo-ya?” tanya Soonyoung bingung ketika Yerin menjauh dari ramyun kesukaannya.

Yerin mengibas-ngibas tangannya di depan hidungnya.

“Entahlah, baunga aneh.” jawab Yerin.

Mereka berdua terdiam bingung. Biasanya Yerin langsung memakan tanpa berpikir. Apa mungkin ...

“Kau pasti kebanyakan makan, jadinya seperti itu.” keluh Soonyoung.

Soonyoung pun mengambil ramyun itu dan memakannya sendiri. Sedangkan Yerin memandang Soonyoung dengan pandangan memelas.

A Wizard Moves Things | Jun & YerinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang