Barangkali si hantu cupu ini ada benarnya. Minho seolah baru saja ditampar kenyataan bahwa ia tidak pergi ketika pintunya terbuka dulu. Sebagian hatinya menyesali hal itu karena yah, ini sudah lewat setengah abad, dan nihil, semuanya seolah percuma.
Tidak ada yang berubah. Sama sekali tidak ada. Dari setengah abad yang lalu, Minho hidup seperti berjalan di atas selembar kertas putih. Terlalu putih sampai-sampai menyesatkan.
Helaan nafas berat keluar dari mulutnya. Pintu di sisi tubuhnya menghilang. Ditatapnya tubuh si hantu dari atas kepala hingga ujung kaki.
"Hyung, ada apa? Kenapa kau tidak mengirim si hantu cupu?"
Jisung melotot ke arah laki-laki yang baru saja datang. "Hantu cupu kau bilang?!"
Sedangkan Kim Seungmin hanya memutar bola matanya malas. "Minho, hyung?"
"Catatanku mengatakan dia tidak bunuh diri."
"Memang tidak," timpal si hantu.
Minho menatap tajam ke arah Seungmin. "Aku pikir kau mahasiswa forensik terbaik, Kim Seungmin."
Seungmin mendesis. "Bagaimana aku bisa tau kalau jasadnya saja tidak ketemu."
Si hantu kecil hanya menunduk dalam. Ditatapnya tangan diatas pangkuannya yang terikat tali emas bercahaya. "Ya sudah. Kirim saja aku ke alam baka."
"Tidak boleh ada arwah yang pergi dalam keadaan sesal." Suara berat itu mengintrupsi. "Begitu dalam kamusku."
Seorang laki-laki bersuara dari atas pohon. Minho menyipitkan matanya. Ada yang tidak beres dengan penampilannya. Sejak kapan manusia -bukan manusia- itu berpakaian serba hitam dan menata rambutnya serapi itu?
"Sejak kapan kau disana?"
"Sejak negara api menyerang, Kim Seungmin."
Minho mendesis. "Sejak kapan kau bisa berpakaian seperti itu, Chris?"
Yang bernama Chan hanya tertawa renyah. Ia menyalakan sebatang rokok sebelum melanjutkan, "Aku akan berkunjung ke pemakaman Changbin besok pagi."
"Oh," sahut Mimho seadanya. Tidak mau ambil pusing kenapa Chan sudah siap dari sekarang padahal ia akan pergi besok.
Pemuda Bang itu melompat turun dari pohon. Tangannya bergerak mengelus rambut si hantu kecil. Kemudian ia tertawa. "Hei, wajahmu mirip tupai!"
Si hantu hanya mendengus sebal. Sudah dibilang hantu cupu, sekarang dibilang mirip tupai! Demi Tuhan, bunuh saja ia!
"Minggir, Christopher, dia milikku."
"Wow, sejak kapan kau jadi perhitungan?" tanya Chan sambil menahan tawa. "Karena dia milikmu, bantu dia cari penyebab kematiannya dalam dua puluh hari. Kalau lewat dari itu, akan aku bakar jiwanya. Dah."
Manusia jadi-jadian itu langsung menghilang setelah kalimat itu mengudara.
//
Seingatnya Chan pernah bilang bahwa ia adalah malaikat maut paling menyeramkan yang ada di dunia. Dan itu adalah kalimat yang harusnya kalian ingat diluar kepala.
Ia masih tidak mengerti di bab mana tertulis bahwa ia harus mengurus seorang arwah penasaran. Dan jelas, itu bukan poin yang ingin Minho garis bawahi. Dia ini malaikat maut, fungsinya adalah untuk mengirim arwah ke alam baka. Sudah. Tidak lebih dan tidak kurang.
Si hantu cupu ini luar biasa ribut! Mana pakaiannya sebelas duabelas dengan Christopher yang teramat nyentrik. Manusia yang hidup di abad ini memang senyentrik itu kah?
Apa-apaan dengan celana training pink, sepatu pink dan jaket denim biru muda itu? Ia terlihat seperti badut, kalau Minho boleh jujur.
"Bolehkah aku memanggilmu Hyung? Seungmin memanggilmu seperti itu."
"Tidak."
"Baiklah, hyung," sahut si hantu.
Minho tidak menjawab. Kakinya menendang krikil di tanah dengan sebal.
"Sudah berapa lama hyung jadi malaikat maut?"
Kali ini Minho berbalik. Sampai-sampai Jisung kaget karena pergerakannya yang mendadak. "Peraturan pertama, kau tidak boleh membuka mulutmu."
"Kenapa-"
"Atau kau diam disini dengan wanita menyeramkan itu sampai Seungmin menjemputmu besok," ancam Minho dan berhasil membuat Jisung mengulum bibir.
"Tapi aku takut."
"Ya sudah makanya tutup mulutmu!"
Han Jisung mengangguk mantap. Padahal dirinya sendiri hantu, tapi ia takut dengan hantu wanita yang berkeliaran disekitar hutan ini. Kalau dipikir-pikir, Jisung agak aneh.
Mereka kembali menyusuri hutan gelap itu. Selang beberapa detik, suara kembali terdengar dari mulut sang hantu. Bedanya kali ini ia tidak membuka mulutnya, hanya suara-suara menyebalkan. Tapi cukup membuat kesabaran Minho tertarik ke ambang batas.
TAAAKK!!
Sebuah anak panah kembali lepas, entah darimana asalnya. Menembus tubuh si hantu kecil hingga membuatnya jatuh dan tertidur. Diseretnya tubuh sang hantu dengan tali emas yang tersambung dengan anak panahnya.
Rasanya Minho baru bisa bernafas lega.
//
This is how si hantu cupu looks like
KAMU SEDANG MEMBACA
Losing Me - Lee Know
Fanfiction"Losing me is better than losing you." - Bisa diakui Lee Minho iri pada mereka yang berhasil pergi dengan pintu yang tertutup rapat. Pintunya sudah tertutup, tapi ia masih bekeliaran di luar. Ia sendiri tidak tau bagaimana mengisi kembali jiwanya y...