[Behind The Monopoli]

1.2K 224 117
                                    

『••✎••』

Sebenarnya daripada marriage life, buku ini lebih condong ke storyline wedding mereka berdua ahay

『••✎••』


Dibalik perihal dadu, pizza, dan marga, ternyata gak semua lamaran semulus yang ada di televisi. Sen juga mengalaminya.


Mungkin dari sudut pandang (Name), ia terkesan santai, tapi sebenarnya persiapannya juga punya kisah dan konflik sendiri.


Mari kita kupas satu-satu pelajaran yang Sen dapat di pengalamannya melamar seorang gadis untuk pertama dan terakhir kalinya.


1. Jangan pernah bercerita ke teman-teman setan.


"Aku mau nikah."


"Ha?"


Awase, Kosei, dan Rin reflek menoleh.


Mereka berempat sedang ngumpul di salah satu kafe di dekat taman kota. Sebenarnya mereka berempat jarang banget ngumpul pasca lulus sekolah, susah diajak nongki terutama yang namanya Rin Hiryu, ada aja alasannya tapi sebenarnya cuman males doang sih. Yang namanya ngumpul hanya jadi wacana di gece circle mereka.


Tapi kenapa sekarang semua bisa kumpul bareng adem anyem tanpa ada yang perlu dijemput paksa?


Tentu saja karena seorang Kaibara tiba-tiba mengajak nongki plus ada iming-iming traktir full time membuat ketiga orang itu dengan kecepatan cahaya langsung mengiyakan. Temen bangsat emang.


Kembali ke topik.


"Nikah..?"Rin mengernyit, ekspresinya masih normal, "Lu mau dijodohin?"


"Kaga."


"Nikah ama siapa!? Heh Bendera, monyet di kebun binatang udah pada kawin semua!"Kosei yang langsung ditabok pake nampan kopi.


"Bangsat, kaga bego!"


"Nikah sama (Surname)?"Awase selaku orang paling normal di circle tersebut menebak.


"Nah jenius, emang siapa lagi sih?"


"Monyet di kebun binatang."


"Diam kau Tsuburaba!"


"Tunggu-tunggu,"Rin melotot, "SI (Surname) kebelet nikah!?"


Sen menggeleng, "Ini inisiatifku."


"Hah!? Berarti kau yang kebelet nikah!?"


"Bro,"Kosei menepuk bahunya, "Nikah itu bukan cuma soal uwu-uwu dan malam pertama doan-"


𝐏𝐑𝐀𝐆𝐌𝐀(✓) [Sen Kaibara x Reader] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang