『••✎••』
"Belum bisa dihubungin sampai sekarang?"
"Engga, aku tidak menghubungi (Name) sama sekali tuh."Sen mendengus. Menjawab pertanyaan Rin. Berusaha mengalihkan pikiran negatif ke game yang tengah ia mainkan. Menghiraukan Tsuburaba yang menggodanya dengan lagu-lagu cinta pertama.
"Yeah udah bagus, jangan diganggu. Simpelnya gini deh, jika sekarang kamu tidak bisa percaya sama (Name), bagaimana kalian akan tinggal serumah besok?"Awase membalik lembaran bukunya, berkata santai.
Sen menghela napas, berusaha agar tidak terlihat galau di depan teman-temannya. Ia sedikit menyesal karna bercerita ke Rin. Ya bagaimana lagi, Sen anti cerita ke Tsuburaba karna cowo itu hanya akan mengejeknya terus menerus, dan sekarang ia butuh tempat cerita jadi Awase bukan pilihan tepat karna laki-laki itu akan memberinya seribu petuah.
Tapi Rin berusaha membantunya dengan video call dan mengajak dua sohib yang lain. yasudahlah, Sen sudah maklum dengan tingkah ketiga sohib dekatnya itu.
Sekarang Sen merasa sedikit terbantu berkat saran-saran Awase. Berbeda dengan Rin yang selalu menanyakan perasaannya atau Tsuburaba yang selalu mengejek untuk mengokohkan mentalnya. Awase justru bersikap mengabaikan seluruh cerita dan memberikan saran seadanya tanpa berniat menyinggung perasaannya sekarang.
"Dari pada bahas ginian mending ngegosip deh."
"Sesat lu pada sesat."
*
Aku masuk ke dalam café. Café ini berada di pusat perbelanjaan Tokyo, sehingga baik luar maupun dalamnya cukup ramai. Untung Mina dan Uraraka sudah menunggu di dekat pintu masuk dan segera menarikku ke dalam café. Mengatakan bahwa mereka sudah membooking tempat.
"Sukses?"Mina bertanya.
"Tidak seburuk yang aku duga, canggung diawal lantas semuanya mengalir sendiri."Aku tertawa. "Tidak ada masalah apa-apa."
"Todoroki sudah dewasa ya bund."
"Iya, dulu dia ngajarin bebek berenang lho."
Aku tergelak ringan seraya menaiki tangga. Mina bilang, mereka membooking lantai atas. Agar bisa sedikit mendapat privasi mengingat sebagian besar dari mereka adalah public figure, terlebih Midoriya, Uraraka, Bakugo, Kirishima, Mina, Jirou dan yang lainnya. aku juga hehehehehe, insiden dulu membuat namaku cukup terkenal. Apalagi semenjak-
Sensor ah, ga asyik kalo spoiler. Nanti kena potong gaji.
Di atas sudah banyak orang-orang yang kukenal tengah mengobrol asik. Beberapa sudah tepar. Toh kami sudah cukup umur dan minum-minum adalah hal yang biasa disini, jadi aku sudah tidak heran saat melihat Mineta, Sato dan Ojiro tepar.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐏𝐑𝐀𝐆𝐌𝐀(✓) [Sen Kaibara x Reader]
Fanfiction"And I'd choose you." Berawal dari sekedar kenalan dan berujung dengan kata 'Sah'. Benarkah kisah romansa dua insan yang awam rasa semulus ini? "Sayang Sen." "Bulannya indah ya?" Hayo nyengir lu jomblo Pragma © Owlyphia BNHA © Horikoshi Kohei