twenty nine

687 96 9
                                    

Maaf untuk readersku
Yang nungguin work lumutan ini
Tadi sudah amor kasih cuplikan ceritanya ya

Yang masih penasaran gimana lanjutannya
So' manga di baca
.
.
.

Haechan memberhentikan langkahnya menuju mobil keluarganya yang terparkir di lobi bandara

Terkejut dengan apa yang di lihatnya, disana seorang yang dia kenal dengan santainya melangkah keluar dari bandara

"Wae?"

Bukankah vernon pamit padanya pergi ke canada karena ada urusan kerja, tapi kenapa dia berada di korea?

Johnny dan ten yang tidak merasakan keberadaan haechan segera berbalik dan melihat haechan yang masih berdiri bak orang linglung
Merasa penasaran ten mengikuti kemana arah yang dilihat haechan

Namun sayang vernon sudah masuk kedalam taxi yang di pesannya sebelum ten melihatnya

"Haechanie?" Panggil ten sedikit keras dan mengagetkan haechan dan segera menyusul kedua orang tuanya

Butuh setengah jam mereka akhirnya sampai di mansion keluarga seo di korea

"Mae"

"Ada apa sayang?"

"Bolehkah haechan berkeliling sebentar, rasanya haechan rindu dengan kampung halaman"

"Ne tentu saja, tapi harus di temani sopir ok"

"Baik mae"

Haechan segera melangkah keluar dan memanggil sopir pribadi mereka dan segera meninggalkan halaman mansion

Hingga pada saar persimpangan lampu merah, haechan menyuruh sopirnya berhenti dan menepi

Dapat dilihatnya dengan jelas, disana, didalam cafe itu, vernon dan seorang pria manis yang tak di kenal haechan

Dengan segera haechan mengambil ponselnya dan mendial nomor sang kekasih

Hingga dapat dilihatnya vernon mengecek ponselnya dan terlihat meminta izin untuk beranjak sambil mengangkat telponnya

"Vernon?"

"Ne haechanie? Wae?"

"Sedang apa sekarang?"

"Aku sedang di jalan, biasa jalan jalan di canada cukup seru" , bohong! Kenapa?

Haechan hanya bisa memandang sendu orang di seberang sana yang sedang menemani seorang pria mungil di sana

"Ah semoga segera membaik keadaan disana"

"Ne sayang, ah baiklah aku tutup ya, sepertinya mae memanggilku"

Haechan segera menutup panggilan telponnya
Dan meneteskan airmatanya

"Wae?"
.
.
.
.
.
.
.
.

Mark memasuki kantor jaemin, setelah jaemin menghubunginya

"Ada perlu apa kau ingin menemuiku?"

Dengan wajah dingin dan datar jaemin menunjukkan ponselnya kepada mark, dan membuat nya bingung

Hingga dia melihat isi ponsel yang berupa percakapan haechan dan jaemin, matanya membulat tak percaya

"Apa maksudnya ini?"

"Untuk satu ini jangan pernah menghalangiku untuk memberi pelajaran padanya, kalian mengagunginya dan ini balasannya untuk bear kalian, aku memang bangs*t karena tak pernah menghargai cintanya sejak kami pacaran, tapi aku tak sehina ini untuk berselingkuh di belakang haechan"

Dan mark hanya bisa terdiam mendengar penuturan jaemin, jujur saja berita kali ini benar benar membuatnya syok dan marah sekaligus

"Aku tahu bagaimana rasanya di anggap sebagai hama yang akan menyakiti haechan jika aku berdekatan dengannya" jelas jaemin

Dan yang di lakukan mark hanya mampu diam dan terus mencerna perkataan jaemin

"Tapi satu kali pun, sebangsat bangsatnya diriku, aku tak pernah bermain belakang denganya, alasanku adalah ingin fokus pada perusahaanku dan kalian seakan menganggapku hama mematika jika kembali berdekatan dengan haechan" ujar jaemin berhenti sejenak, mencoba menetralkan degupan jantungnya

"Tapi apa ini?, orang kebanggaan kalian seperti ini?"

"Are you kidding mark"

"Jaem..."

Mark menjeda kalimatnya, merasa berat mengatakannya, apalagi setelah mengetahui perbuatan vernon kali ini

"Dia berpamitan dengan kami untuk ke canada, tapi.."

"Dia membohongi kalian semua, good job vernon"

"Ingat mark, mungkin aku dulu pernak menyakiti adikmu, namun bukan seperti ini, jika dia berani menyakiti haechan dengan perlakuannya seperti ini, jangan halangi aku untuk membunuhnya"

Dan untuk kesekian kalinya mark hanya diam
.
.
.
.
.
.
.
Tbc

SorrowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang