❤ O3 ❤

5.2K 786 92
                                    

Medianya bisa diplay ya, kalau nggak bisa boleh langsung dari spotify ya. K.Will - Talk Love

Happy reading

***

"Kak Jaehyun! Lagi ngapain dan mau kemana?!" tanya Renjun yang hari itu memakai pakaian casual tetapi tetap sesuai dengan SOP. Karena hari ini hari Sabtu, Renjun bisa memakai celana jins dan kaus berkerah.

Jaehyun yang tadinya tengah sibuk dengan motornya sambil menyusun alat pun menoleh, "Lagi beresin alat dan saya mau ke lahan. Kenapa?" balasnya lalu kembali fokus membereskan arit-arit dan memasukkannya ke dalam karung.

"Mau nyiram lagi?" tanya Renjun dengan mata berbinar.

"Iya, sekalian mau panen juga," jawab Jaehyun dengan singkat.

Renjun yang sejak tadi memperhatikan Jaehyun dari depan pintu toilet dekat ruang 5 pun menghampiri yang lebih tua. Kini ia berdiri di samping Jaehyun yang sekarang sibuk menyusun ember.

"Teman-teman Kakak pada kemana?" tanya Renjun. Anak ini ingin tahu sekali semua tentang Jaehyun.

"Ada yang udah di lahan, ada yang belum datang," Jaehyun tetap menjawabnya walaupun pandangan fokus pada ember-ember kecil yang akan ia bawa. Jaehyun menyusun ember-ember itu di bagian depan motornya lalu meletakkan karung berisi arit di dalam ember.

Pemuda itu berdiri dan mengambil jaketnya yang tersampir di jok motor, "Kamu ngapain di kampus?" tanya Jaehyun yang sekarang sudah menatap Renjun sambil mengenakan jaketnya.

"Tadi habis survey tempat wisata, ini baru pulang," Renjun menjawab dengan senang hati karena peristiwa kenekatannya waktu itu mungkin Jaehyun tak akan mengenalnya sampai hari ini.

Yang lebih tua hanya membulatkan bibirnya, "Yaudah, saya pergi ya," pamitnya lalu naik ke atas motor.

"Eh! Nanti dulu, Kak!"

Jaehyun yang hendak memakai helm kembali mengurungkan niatnya. Ia menatap Renjun dengan pandangan penuh tanya, "Kenapa?"

"Aku boleh ikut nggak?" tanya Renjun. Jangan lupakan pandangan berbinarnya agar Jaehyun mengizinkannya ikut.

Jaehyun benar-benar merasa aneh dengan adik tingkatnya ini. Untuk apa ikut ke lahan praktikum? Sudah jelas itu tempat terbuka, di tanah lapang, panas, terik, kotor, membuat kulit hitam dan berkeringat. Ini anak tuh cantik ya, manis juga. Mau ngapain ikut ke lahan? Nggak cocok banget sama dandanannya, batinnya.

"Boleh, tapi jangan ngerengek kalau kepanasan, keringatan, kulit kamu jadi hitam. Saya nggak mau disuruh bertanggung jawab," Jaehyun mengizinkan walaupun harus berbicara dengan ketus.

Renjun tersenyum lebar kemudian naik ke jok belakang motor kakak kesayangannya, "Berangkaaat!" serunya dengan semangat.

Jaehyun tak menjawab, ia hanya menggeleng melihat tingkah Renjun yang terbilang aktif sekali. Namun, Jaehyun tak terlalu ambil pusing. Selama Renjun masih aktif dalam batas wajar dan tidak menggodanya, maka ia tak akan lari.

Motor Jaehyun melaju dengan kecepatan sedang keluar dari kampus. Terlihat teman-teman Jaehyun yang lain sedang berkumpul di depan kampus sambil bercanda dan mengobrol di atas motor.

"WOY JAEHYUN!" salah satu temannya yang Renjun kenal bernama Deka itu barusan berteriak keras pada Jaehyun dan membuatnya ikut mengintip dari balik punggung Jaehyun.

"DIH ANJIR?!! BAWA BUNTUT!!" Deka berseru makin keras sambil menunjuk Jaehyun yang semakin mendekat ke ara mereka.

"Bawa buntut? Maksud lo apaan sih, Dek?" tanya Yuju yang menatap Deka dengan pandangan aneh.

Finale 📌 Jaeren ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang