❤ O9 ❤

4.2K 696 115
                                    

Hai! Saya balik lagi dengan bab 9 😍 jangan lupa vote sebelum baca dan ramaikan komentarnya!

Happy reading!

***

Satu hari setelah kejadian itu, Jaehyun tampaknya terserang 6L. Lemah, Letih, Lesu, Lunglai, Loyo, Letoy. Padahal masih pagi dan kepalanya sudah ditidurkan di atas meja dan sesekali ia menghela napas seperti orang yang tidak bersyukur dengan nikmat hidup.

"Wey! Mukanya galau betul, biar nggak galau beli risol dulu!" seru Rose yang setia dengan dagangannya, risol mayo. Ia mendekati meja Jaehyun bersama dengan Yuju sambil membawa kotak makanan yang berisi risol mayo.

"Nggak dulu, Ros," tolak Jaehyun tanpa menatap si pedangan cantik itu, ia menjawab sambil mengangkat sebelah tangannya.

"Nggak dulu, Ros," tolak Jaehyun tanpa menatap si pedangan cantik itu, ia menjawab sambil mengangkat sebelah tangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lah?! Kenapa lo? Biasanya kalau risol mayo, lo cepet," sahut Yuju yang merasa heran dengan tingkah teman sekelasnya. Biasanya Jaehyun itu banyak tingkah, tidak jelas dan berisik. Jangan lupakan suara tawanya yang seperti bapak-bapak.

Rose mengangguk kemudian menyahut, "Iya deh, masa pelanggan setianya menghilang?"

Jaehyun tetap tidak mengangkat kepalanya dari atas meja. Ia masih terlihat 6L. Hidup segan, mati tak mau. "Gue lagi nggak mood makan risol mayo. Lagian tiap hari lo jualan risol mayo mulu, kenapa sih? Danusan lo?" tetapi pada akhirnya ia mengangkat kepalanya juga. Matanya menatap penuh tanya pada Yuju dan Rose yang setiap hari berjualan risol mayo, seperti tidak ada jualan lain saja.

"Iya, gue danusan! Buat dana pergi ke Dufan!" seru Rose dengan semangat.

Kening Jaehyun makin berkerut, "Emang kampus mau ngadain field trip ke Dufan?" tanyanya. Bukannya kampus sudah mengadakan field trip? Masa tujuannya ke Dufan kaya study tour anak SD.

"Ya enggak sih, ini danusan gue, Yuju, Jihyo, Lisa sama Mina! Kita mau ke Dufan!" jawab Rose masih dengan senyum dan semangat yang sama.

Jaehyun berdecak kemudian kembali merebahkan kepalanya di atas meja, "Elah! Gue kira apa. Gue beli deh tapi buat besok, bisa nggak?" tanya Jaehyun dengan suara lemah. Dasar kaum loyo!

"Nggak sekarang aja?" tawar Yuju. Siapa tahu Jaehyun berubah pikiran.

"Besok, gue pesannya spesial. Gue pesan satu mika besar yang risolnya isi 8, udah wajib lo goreng ya, 2 pak. Terus pudingnya juga, pakainya jangan yang tempat kecil gitu dong. Kalau bisa sebesar bungkus puding Puyo. Gue pesan sejumlah anak kelas aja, tambahin satu. Modalnya dari gue," jawab Jaehyun pada dua pedagang cantik itu.

"Ceritanya sekelas mau ditraktir puding kah?" tanya Rose, bisa jadi Jaehyun berbohong.

"Iya," jawabnya singkat.

"Dalam rangka?" Yuju menatap Jaehyun dengan alis terangkat.

"Dalam rangka gue kalah telak dan patah hati. Dah sana lo pada pergi dari meja gue," jawab Jaehyun malam kemudian ia kembali menidurkan kepalanya di atas meja dengan tangan yang mengibas pada kedua pedagang cantik tersebut.

Finale 📌 Jaeren ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang