Tolong diramaikan komentarnya!
Happy reading!
***
Setelah kejadian itu hubungan Jaehyun dan Renjun agak merenggang. Jaehyun sibuk dengan praktikumnya yang benar-benar padat dan Renjun sibuk dengan kuliahnya. Melihat Jaehyun yang sepertinya sedikit menjauh, Renjun jadi murung. Harus pakai cara apa lagi ya bisa Kak Jaehyun lihat ke arahku? Biar nggak jauhan kaya gini? Soalnya kaya ada bagian yang kosong, nggak ngobrol sama dia aja rasanya hampa.
Sore ini, niatnya Renjun akan pergi ke kebun kecil di dekat kantin milik prodi TIB. Ia ingin melihat anak-anaknya dengan Jaehyun. Bibienya mengulas esem tipis ketika mengingat kejadian waktu itu, saat ia dan Jaehyun menanam satu tray semai cabai. Walaupun matanya harus jadi korban karena benih cabai itu.
Menunggu 5 menit sebelum dosen menutup kuliahnya bukan merupakan hal yang lama bagi Renjun, menunggu Jaehyun sejak tingkat satu saja tidak menjadi masalah baginya.
"Saya akhiri pertemuan hari ini, selamat sore!" dosen itu mengakhiri kuliahnya dan para mahasiswa yang lain mulai membereskan alat tulis mereka. Begitu pula dengan Renjun, pemuda itu semangat sekali membereskan alat-alat tulisnya lalu berlari keluar dari dalam kelas.
"Gila tuh anak! Mau kemana coba? Cepet banget udah kaya pembalap aja," cibir YangYang sambil menatap Renjun yang sudah berlari keluar dari dalam kelas.
"Biasa deh, kayanya mau ketemu gebetan," sahut Sungchan yang duduk di sebelah YangYang sambil menutup resleting tasnya. Tampak esem mengejek yang terulas di bibirnya.
YangYang tak menggubris perkataan Sungchan barusan, pemuda itu segera menyambar tasnya lalu melangkah keluar. Ia ingin tahu kemana Renjun pergi. Gila, cepat banget larinya. Baru beres turun tangga masa orangnya udah nggak ada? Batin YangYang dengan napas yang sedikit terengah.
Tak menyerah dan langsung pulang, YangYang melangkah menuju kantin terlebih dulu. Siapa tahu saja Renjun berlari ke kantin lalu makan karena terlalu lapar. Kalau Renjun makan, maka ia akan ikut makan juga. Sepertinya makan indomie kuah pakai telur dan cabai rawit bukan hal yang buruk.
Baru saja ia melangkahkan kaki menuju pintu masuk kantin, YangYang dapat dengan jelas melihat Renjun yang tengah menuliskan sesuatu di meja kantin. "Ngapain lo?" tanya YangYang yang sudah berdiri di sebelah Renjun.
"Bikin patok buat tanaman gue sama Kak Jaehyun," jawab Renjun tanpa menoleh ke arah YangYang.
Kening pemuda itu mengerenyit, "Lo nanam apa sama Jaehyun?" tanyanya tanpa menggunakan embel-embel kak pada Jaehyun.
"Nanam cabai!" jawab Renjun kemudian ia bangkit dan berpindah tempat dari meja kantin menuju kebun kecil yang tak jauh dari sana.
YangYang memilih untuk tidak mengikuti Renjun, ia lebih memilih untuk memesan satu porsi indomie kuah dengan telur dan cabai rawit. Ketika YangYang sibuk dengan pesanan indomienya, Renjun sibuk mencari batu untuk menancapkan patok yang tadi ia buat. Sepertinya memang tidak terlalu kuat, hanya sebilah bambu yang sepertinya dipotong oleh salah satu mahasiswa TIB, lalu kertas yang bertuliskan 'RenRen & Jeje's Childrens' yang ditempel dengan menggunakan solatip oleh Renjun.
Matanya terfokus pada salah satu batu yang cukup besar, tanpa basa-basi Renjun segera mengambilnya dan mulai memukul bagian atas bambu agar patok itu tertanam di dalam tanah. Hanya beberapa kali pukulan, patok itu sudah tertanam sempurna di dalam tanah.
"Kamu lagi ngapain?" suara itu mengagetkan Renjun dan membuat Si Mungil berbalik.
"Kak Jaehyun?!" serunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Finale 📌 Jaeren ✔️
FanfictionSemua berawal dari kegilaan Renjun yang tak bisa memendam perasaannya pada kakak tingkatnya, endingnya kira-kira putus atau terus ya? ➖ NCT 127'S JUNG JAEHYUN X NCT DREAM'S HUANG RENJUN ➖ © copyright 2021 by junwookshi ⚠️ B x B ⚠️ Jaehyun!dom ; Renj...