6. 🕊️🕊️

160 38 5
                                    






"Oh! Sang Persephone Rose! Apa yang membuatmu datang kemari?" Seokjin begitu terkejut melihat kedatangan Rose yang dari dunia bawah. Dewi itu datang sendirian dan tentunya tanpa sepengetahuan Jimin. Rose hanya menampilkan senyuman manisnya.

"Hanya ingin berkunjung dan aku ingin bertemu dengan Sang Aphrodite Dahyun!"

"Ada apa?"

"Membuat perjanjian yang menyenangkan tentu saja. Aku pikir Dahyun pasti suka!"

"Baiklah. Aku ikut berduka denganmu Rose. Maafkan aku!" Ini Nayeon, selaku dewi perkawinan. Dialah yang dulu mempersatukan Jimin dan Rose. Rose kembali tersenyum dengan manis.

"Tidak Sang Hera, aku sudah cukup bahagia walau ini hanya sementara. Setidaknya, aku menempati hatinya walaupun hanya ¼ saja. Itu sudah membuatku senang!"

"Kau sangat positif Rose, tapi tetap saja ini terlalu menyakitkan."

"Sudahlah, aku tak pernah mempermasalahkan hal ini, bukan? Aku harus pergi menemui Sang Aphrodite!"

-

-

Dahyun tak bisa menyembunyikan wajah terkejutnya begitu melihat kehadiran istri dari dewa kematian tersebut, berusaha tersenyum walau pada akhirnya terlihat aneh dan kikuk.

"Sang Persephone! Apa yang membuatmu datang kemari?"

"Tidak perlu terkejut seperti itu dan aku sudah tahu semuanya!"

Dahyun masih mencoba untuk mencerna semuanya dan setelahnya melotot tidak percaya. "Ah, Rose aku tak bermaksud.."

"Sssttt, ini tidak ada kaitannya jadi kau tenang saja. Tapi, kau mau membantuku,'kan?" Tanya Rose berharap. Dahyun meneguk salivanya susah payah, entah apa yang Rose pikirkan saat ini. Ia hanya berharap kalau itu merupakan sesuatu hal yang baik

Dahyun memandang kakinya. Saat ini ia tengah duduk di sebuah taman, merenungi semua ucapan Rose tadi, sedikit banyak tidak percaya. Ia berpikir apa yang harus ia lakukan? Apakah menuruti atau..? Dahyun benar-benar bingung.

"Kau tampak melamun, memikirkan sesuatu?"

Dahyun langsung menoleh begitu mendengar suara seseorang, lalu setelahnya mengacuhkan bahunya. Dewa ini yang menjadi alasan utamanya berpikir sekeras ini.

"Hei, kau belum menjawab pertanyaanku!"

"Tak kujawab pun kau sudah tahu,'kan?"

Jimin tersenyum simpul. Begitu dirinya tahu bahwa takdirnya ada di sini, entah bagaimana bisa antara dunia langit dan dunia bawah bisa ia akses dengan mudah. Tapi, Jimin tak akan bertindak berlebihan untuk saat ini. Dia tahu dewi di sampingnya ini masih ragu dengan semuanya walaupun Sang Langit sudah memberitahunya.

"Kalau kau tidak mau memberitahu ya sudah, aku tak akan memaksa. Lagipula tidak penting juga,'kan kau memberitahuku?"

Jimin beranjak dari tempatnya, menatap hamparan bunga ini dengan senyum terkembang manis. Ia tidak tahu berapa lama tak menghirup aroma segar seperti ini. Dunia bawah penuh dengan api dan api, tapi itulah kerajaannya, dunianya.

Dahyun memandang Jimin sejemang, tengah menimang apakah ia perlu mengatakan ini kepada orang yang bersangkutan. Semakin lama dipikir, ia jadi tidak tenang. Sesaat, ia menghela napas sejenak.

"Tadi, Rose datang dan mengatakan jika ia sudah tahu!"

Jimin masih dalam posisinya tapi ia mendengar dengan baik ucapan Dahyun. "Aku tahu, karena cepat atau lambat Rose akan tahu hal ini!" Lalu ia berbalik, menatap Dahyun dengan lembut.

Aphrodite: Future Of HadesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang